21 | Jangan Menyerah!

308 49 12
                                    

Bismillahirrohmanirrohiim
H a p p y R e a d i n g Y a

💜💜

Quella tahu bahwa Fatul sedang di rawat di rumah sakit yang mereka kunjungi saat ini, karena sehari sebelum ia memberitahu Adiba ia menjenguk Fatul.

Namun, sayang. Pencarian mereka hari ini tak membuahkan hasil. Nyatanya Fatul sudah dipindahkan ke rumah sakit yang lebih lengkap dan elit.

Adiba? Jangan tanya ia seperti apa. Sangat sedih dirinya.

Bahkan orang-orang yang tak begitu mengenal Abangnya tahu akan hal ini, namun dirinya? Tak diberi tahu. Sungguh. Ada apa dengan mereka?

Tak ingin merasuki jiwa dan hatinya dengan fikiran yang tidak baik, Adiba tetap berhuznuzhon dan beristighfar.

"Di mana pasian itu di pindahkan?" tanya Quella kepada Suster yang sedang berjaga.

"Tunggu sebentar. Saya cek dulu." jawab Suster dan memperlihatkan senyumnya

Belum sempat Suster memberitahu, Quella sudah berpamitan dan mengucapkan terimakasih.

"La," lirih Adiba.

"Iya, Ba?"

Air mata Adiba terus bercucuran. Jelas saja. Dia bahkan tak menerima kode dari kenyataan ini.

"Ayo, kita pulang saja!" pasrah Adiba.

"Hem, sabar, ya, Adiba. Jangan menyerah!"

"Kamu nginep aja di rumahku."

"Ya, jika kau mengizinkanku."

"Tentu saja, Sahabatku. Aku tidak mungkin membiarkanmu pulang dalam keadaan seperti ini dan sendirian." Quella langsung memeluk Adiba, ikut menangis.

"Terimakasih, sudah memberitahuku tentang ini." Adiba membalas pelukan Quella.

"Semangat! Selama aku bisa menjadi bahu tempat kau bersandar setelah Allah untuk saat ini, aku sungguh siap!" tegas Quella.

"Ya."

"La tahzan ... pasti keluargamu ada rencana baik tidak memberitahumu."

"Aamiin."

"Dan semoga, ada hikmah yang Allah berikan dari ini semua."

☆☆☆

"Adiba ... "

"Adiba ... "

"Adiba ... "

Adiba mendengar bahwa ada yang memanggil namanya. Entah berasal dari mana. Yang pasti Adiba mengenali suara itu.

Adiba berhenti, memfokuskan pendengarannya agar bisa menemui suara itu.

Akhirnya ia menemukan asal suara itu. Ternyata!

"Bunda ... " Adiba berlari menghampiri Bundanya, memeluk Bundanya dengan sangat erat. Melepaskan kerinduan dan seolah mengaduh bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja saat ini.

Adiba | SelesaiWhere stories live. Discover now