BAB 13 | Buku Tuntunan Doa-Doa pendek.

352 69 3
                                    

Bismilliahirrohmanirrohiim
Happy Reading

🌸🌸🌸

Adiba baru saja selesai melaksanakan sholat subuh bersama Neneknya.

Keadaannya sekarang jauh lebih membaik. Tapi, masih harus dibantu. Terkadang ia seperti hendak terjatuh karena pusing.

"Cepat sembuh, ya Nak. Nenek ke dapur dulu, mau buatkan sarapan."

"Terimakasih, Nek. Maaf, Adiba merepotkan Nenek. Yang seharusnya Adiba menjaga Nenek, malah merepotkan." Adiba sedih, sangat nampak raut wajahnya.

Nenek tersenyum. Tanpa merasa dibebani. Nenek malah justru senang.

Karena semalam sudah larut dan pusingnya menggebu, Adiba akhirnya tidur. Tanpa membuka apa isi dari kotak kecil yang diberikan Fafa-dari Perantara Allah itu. Dan Fafa, tiba-tiba saja, Mamanya meneleponnya dan tak memberi izin kepadanya untuk menginap, katanya, Ayahnya harus keluar kota, dan Bundanya tinggal sendiri. Kan ngeri ya..

Perlahan Adiba mengambil kotak kecil itu.

"Lucu warnanya," pink. Senyum cantik.

Kalimat itu keluar dari mulut Adiba ketika hendak membuka kotak kecil tersebut. Dan setelah ia membuka kotak kecil itu. Terlihatlah isinya. Ada sebuah buku, lantunan doa-doa pendek yang berukuran kecil, dan tulisan arab, seperti kaligrafi yang bertuliskan, "Laa ba'sa thohuurun, Insya Allah." Yang artinya, "Tidak mengapa sakit, semoga menjadi penggugur dosa, insyaallah" Yah kurang lebih begitu.

Hati Adiba bergetar membaca kalimat itu. Maknanya menusuk dada, berharap dikabulkan, seraya berucap, "Aamiin, Ya Allah."

Alhamdulillah, Adiba sangat bersyukur bahwa banyak yang perhatian padanya.

Setelah melihat buku lantunan doa-doa pendek tersebut. Adiba nampak bingung. Tak bisa berpikir jernih karena dalam keadaan sakit. Dan ada sebuah amplop yang dalamnya terdapat secarik kertas yang bertuliskan ...

Perlahan Adiba membuka amplop tersebut dan mulai membaca.

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Untukmu, dari Perantara Allah..

Semoga Kamu Cepat Sembuh dan Terhibur..

Pasti kamu sangat heran, kan? Ada apa gerangan aku memberimu sebuah buku seperti itu. Bukan. Bukan aku mengira kau tak punya buku seperti itu. Pasti kamu lebih mempunyai buku seperti itu.

Ya sudah, aku beri tahu saja, ya.

Aku memberimu buku itu, agar kau membukanya, dan membacanya + berdoa kepada Allah, karena aku tahu doa orang-orang sakit pasti diterima oleh Allah. Dan, kamu senantiasa lebih bersyukur karena sering berdoa kepada-Nya, diampuni dosa-dosamu jika kamu bersabar dalam sakitmu ini. Satu lagi, agar kamu cepat sembuh, Adiba.

Aku mengatakan ini bukan karena kamu tak tahu. Tapi, mungkin kamu sedikit lupa, kan? Jikalau salah, maafkan karena Aku lancang menebaknya. Hanya untuk mengingatkan dan berbicara tentang kebaikan.

Selalu bersyukur dan sehat selalu, ya.

Aamiinkan dengan sungguh-sungguh karena walau tak ada orang di sampingmu, percayalah ada Malaikat yang meng-aamiin-kannya..

Adiba | SelesaiDonde viven las historias. Descúbrelo ahora