Fallin' For You [Vsoo] ✔

Part 30

"Ini, lu pengen yang mana? Kalau menurut gua, lebih gampang bikin alat yang berhubungan dengan gaya. Biasanya juri lebih suka lihat hasil yang terlihat secara nyata."

Irene diam saja, malah tidak melihat buku itu. Ia masih memperhatikan Taehyung.

"Lu ga mau ngobrol dulu apa? Yang lain kan belum datang." Tanya Irene.

Taehyung menghela nafas dengan malas. Ia ingin cepat-cepat pulang saja.

Saat baru akan menjawab, ia mendengar suara dari luar.

"Jis! Taehyung seling-"

Taehyung dan Irene langsung menoleh ke arah sumber suara, yaitu di dekat jendela. Tapi mereka tak melihat siapapun di sana. Taehyung yang sudah curiga langsung beranjak dan berjalan keluar.

Dan benar saja. Pemandangan yang didapatinya saat ini sukses membuat kepalanya terasa panas.

Apa apaan!?

"JISOO!" teriak Taehyung tanpa sadar.

Gadis itu langsung menoleh ke belakang. Matanya membulat dan langsung melepaskan tangannya dari Taeyong. Sedangkan Taeyong malah tersenyum miring ke arah Taehyung sambil bangkit dan duduk di belakang Jisoo.

Gadis itu telihat gugup dan menelan ludah. Jelas terkejut sekaligus takut karena Taehyung tiba-tiba memergokinya di sana.

Taehyung menghampiri Jisoo dengan cepat. Ia memegang pergelangan tangan gadis itu dan menariknya agar gadis itu berdiri. Lalu ia memposisikan Jisoo di belakangnya. Sehingga kini Taehyung ada di antara Taeyong dan Jisoo.

Taeyong menatap balik Taehyung yang menatapnya dengan dingin.

"Jis, lu lihat sendiri kan, Taehyung udah ada cewek lain." Ucap Taeyong kepada Jisoo namun matanya tak lepas dari Taehyung.

Taehyung masih memegang tangan Jisoo namun ia tak berniat membalas sindiran Taeyong barusan.

Lalu Taehyung berbalik menghadap Jisoo dan menatap gadis itu.

"Ngapain lu barusan?"

Jisoo tidak berani menatap Taehyung. Ia yakin wajah cowok itu sangat seram sekarang. Ia mengangkat kepalanya tapi malah berkontak mata dengan Taeyong yang sedang tersenyum menggoda ke arahnya. Ia bergidik ngeri.

Haduh, jangan-jangan Taehyung salah paham?

Baru saja Jisoo akan menjawab, sebuah suara mengalihkan fokus mereka bertiga.

"Jisoo?" itu Irene yang baru saja keluar dari lab.

"Aahh Jisoo akhirnya ketemu kamu!" lanjut Irene sambil memeluk Jisoo.

Mata Jisoo membulat kaget. Oh tidak...

Sedangkan Taehyung mengerutkan dahi, sejak kapan Irene kenal sama Jisoo?

"Ha..halo.." Jawab Jisoo canggung setelah Irene melepas pelukannya.

"Lu kenal sama Jisoo?" tanya Taehyung pada Irene.

Irene mengangguk semangat.

"Kita follow-followan di Ig, sama sering chatan juga. Ya kan Jis?"

Sering chatan lu bilang?

Namun Jisoo tak menyuarakan pikirannya. Ia malah memasang wajah ramah secara paksa.

"Hm, iya belum lama ini Irene nge follow gua." balas Jisoo.

Irene tersenyum, namun sedetik setelah itu wajahnya dibuat murung.

"Tapi kamu ga balas dm terakhir aku jis, kamu marah ya sama aku?"

Kali ini Jisoo tak dapat menahan ekspresinya. Matanya membulat dan menyerngit seketika.

"Ah, itu.. gua lupa.. ketiduran." Balasnya dengan alasan asal.

Apa maksudnya sih si Irene Irene ini?

Taehyung menghela nafas,

"Rin, lu masuk duluan aja, gua mau ngomong sama Jisoo."

Mendengar itu Irene mengangkat alisnya, tampak terkejut, nyaris seperti.. tersinggung. Namun ia langsung merubahnya dengan senyum manis.

"Oh okee, nanti kapan-kapan kita ngomong lagi ya Jis." Ucapnya lalu berjalan pergi.

Sedangkan Jisoo hanya membalasnya dengan senyum canggung.

Taehyung berbalik menghadap Taeyong.

"Dan lu. Boleh pergi sekarang."

Taeyong menyerngit, jelas tidak suka dengan nada perintah dari kalimat Taehyung. Namun tiba-tiba hpnya bergetar, dan ternyata pelatih memanggilnya karena harusnya saat ini dia sudah ada di lapangan untuk latihan basket.

Taeyong berdecak. Lalu pergi dari sana setelah membalas tatapan Taehyung dengan tak kalah dingin.

⫷⫸

Jisoo menelan ludahnya. Kini ia sedang duduk di depan perpus. Masih di dekat lab. Sedangkan Taehyung berdiri di hadapannya dengan tangan di saku celana.

Ini apa? gua lagi di ospek?

Jisoo baru saja menceritakan semua yang terjadi sebelum Taehyung memergokinya di depan lab. Taehyung hanya mendengus mendengar cerita dari Jisoo. Namun setelah itu mereka malah diam.

"Udah gitu doang?" tanya Taehyung akhirnya.

Jisoo mendongak dan mengangguk sambil memasang ekspresi merasa bersalah.

"Gitu doang kok, abis itu lu dateng."

Taehyung mengalihkan pandangannya. Lalu mencoba mengatur nafas, menurunkan emosinya.

"Gua sama Irene satu tim di project sains. Dan nanti ga cuma berdua, ada Leo sama Jongyeon juga dari sekolah Irene." Jelas Taehyung tiba-tiba.

Jisoo mengangkat alis. Terkejut karena Taehyung memberi informasi itu padanya. Namun hal itu tentu saja membuatnya senang.

"Lombanya kapan?" tanya Jisoo.

"Dua minggu lagi."

Jisoo memberengut. Jadi dua minggu ke depan dia masih harus lapang dada liat Taehyung sama Irene?

"Lu ngapain belum pulang?" tanya Taehyung lagi.

"Ha?"

Jisoo seketika berdiri. Ya ampun, dia ninggalin Seulgi! Seulgi pasti udah selesai remedial sekarang.

"Aduh iya! Gua lupa. Gua mau nonton bareng Seulgi." Ucapnya sambil berjalan pergi meninggalkan Taehyung.

Namun langsung balik lagi saat ia teringat sesuatu.

Jisoo berdiri di depan Taehyung dengan memasang muka galak. Lalu membuka tasnya mencari sesuatu dari sana.

Taehyung hanya menatapnya bingung sambil menunggu apa yang gadis itu lakukan.

Setelah itu, Jisoo mengeluarkan sebuah permen dan menyodorkan kepada Taehyung.

Taehyung menerima permen itu dengan heran. Kok tiba-tiba permen?

"Jangan dimakan. Disimpen baik-baik." Ucap gadis itu lalu berlalu meninggalkan Taehyung yang masih bingung.

Taehyung mengamati permen itu. Cuma permen biasa. Namun senyumnya seketika muncul saat ia membalikkan permen itu.

[Jangan genit!]

Ternyata itu adalah permen kiss yang memang menyediakan berbagai kalimat di masing-masing bungkusnya.

Taehyung menoleh ke samping, gadis itu sudah hilang dari pandangan. Taehyung berjalan kembali ke arah lab sambil geleng-geleng kepala.

Tu cewek memang ga pernah kalah, batinnya.