Jisoo mengaduk-ngaduk minumannya yang sudah tinggal sedikit dengan kasar. Lalu dia berpikir sejenak. Baiklah, satu pertanyaan lagi untuk menyelamatkan percakapan ini.

"Deket?" tanya Jisoo tanpa melihat Taehyung.

Beberapa detik hening sebelum gadis itu mendengar jawaban Taehyung.

"Lumayan."


Prangg

Itu adalah suara piring yang dipecahkan Jisoo dalam otaknya. Oke. Sekarang moodnya benar-benar hancur.

Jisoo tak melirik Taehyung, ia memasukkan hpnya dengan kasar dan bangkit dari kursi.

"Udah ah pulang, gua capek."





Taehyung menahan senyum saat melihat ekspresi Jisoo. Jadi cewek kalo cemburu kayak gitu ya? Hal baru bagi Taehyung yang tidak pernah berpacaran. Serem juga, pikirnya.

Taehyung membayar minuman mereka sebelum keluar dari sana. Ternyata Jisoo sudah duduk di atas motornya bahkan sudah memakai helm. Saat Taehyung mendekat, Jisoo sama sekali tak meliriknya. Ekspresi gadis itu jelas sekali menunjukkan bahwa ia sedang kesal, apalagi sambil menyilangkan tangan.

Taehyung sedikit menunduk untuk melihat wajah Jisoo dibalik helm itu.

"Lu yang nanya kok lu yang ngambek?"

Jisoo mendelik ke arah Taehyung.

"Siapa yang ngambek?"

Taehyung mendengus pelan untuk menahan tawanya. Ga ngambek dari hongkong? Pikirnya.


Lalu tiba-tiba Taehyung memutar kepala Jisoo menghadap ke arahnya. Gadis itu terkejut dan menatap Taehyung dengan mata membulat.

"Kalo pake helm yang bener." Ucap cowok itu sambil memakaikan pengait pada helm Jisoo.

Sedangkan gadis itu terlihat jelas langsung grogi dan menoleh ke arah lain saat Taehyung selesai memakaikan pengaitnya.

"Atau lu sengaja biar gua yang makein?" tuduh Taehyung.

Jisoo langsung menoleh kembali ke arah cowok itu.

"Ih engga! Gua kalo pake helm emang jarang masang pengait, jangan geer." Jawab Jisoo sambil menatap Taehyung kesal.

Tapi kesalnya Jisoo itu malah bikin dia tambah... mm... imut.


Taehyung tak menjawab lagi. Lalu cowok itu menurunkan kaca helm Jisoo secara tiba-tiba sebelum naik ke atas motornya. Mengabaikan Jisoo yang menggerutu di belakangnya.

⫷⫸


Taehyung dapat melihat Jisoo masih kesal. Cewek itu bahkan tak berpegangan padanya seperti biasa, malah bersedekap sambil melihat ke jalanan.

Lalu tiba-tiba Taehyung mengerem mendadak padahal jalanan sedang sepi.

"Iih Taehyung! Nyetirnya hati-hatii.." gerutu Jisoo kesal.

"Makanya pegangan, kalo jatoh gua ga tanggung jawab."

Jisoo memberengut.

"Kenapa lu ga pake jaket sih? Trus gua pegangan di mana?"

"Pegang aja baju gua, jangan manja."

Jisoo mendorong punggung Taehyung dengan kesal, namun tetap mematuhi perkataan cowok itu. Saat Jisoo sudah berpegangan pada sisi kemejanya, Taehyung baru meningkatkan kelajuan motornya.

⫷⫸


Jisoo turun saat sudah berada di depan rumahnya. Taehyung melepas helm untuk memperbaiki rambutnya sebentar di spion.

"Tae..."

Taehyung menoleh pada gadis itu.

"Kenapa?" tanyanya bingung.

"Ini bukan modus loh yaa..." jawab gadis itu, namun Taehyung masih bingung.

"Ini gimana bukanya? Susah banget..." lanjut Jisoo sambil mencoba membuka pengait helmnya dengan susah payah.

Taehyung tertawa kecil. Ya ampun, ada ada aja sih.

"Mana? Sini." Katanya sambil menyuruh Jisoo mendekat ke arahnya.

Jisoo mendekat ke arah Taehyung dan membiarkan laki-laki itu melihat pengait helmnya. Lalu Taehyung tiba-tiba turun dari motornya.

"Lu duduk sini, kepala gua sakit ngadep atas."

Jisoo duduk menyender di atas motor Taehyung, lalu mendongak agar cowok itu gampang membantunya.


Sudah lebih dari 30 detik, pengait itu belum juga terbuka.

"Udah belum? Gua engap nih..." keluh Jisoo sambil melirik ke arah lain. Karena kalau melihat ke depan ia akan bertemu dengan mata Taehyung.

Taehyung tak menjawab, ia masih sibuk membuka pengait itu. Sebenarnya bukan pengaitnya susah dibuka, hanya cewek itu saja yang tidak tahu cara membukanya.


Sambil membuka pengait itu, Taehyung mau tidak mau terpaksa meneliti wajah Jisoo dari dekat. Kayaknya belum pernah mereka sedekat ini sebelumnya.


Pake helm aja cantik, batin seseorang.


Pengaitnya terbuka dan Taehyung melepaskan helm itu dari kepala Jisoo.

"Haah, ampuun panas bangett." Keluh Jisoo sambil mengibaskan tangan mengipasi mukanya.

Taehyung hanya tersenyum tipis lalu merapikan rambut Jisoo yang berantakan. Itu ia lakukan tanpa sadar, Jisoo pun juga tidak sadar.


Yang sadar adalah Haruto yang melihat mereka sedari tadi dari pintu rumah.

"Kalo pacaran jangan depan halaman, pamali." Teriak Haruto tiba-tiba.


Dua orang tadi langsung menoleh ke arah sumber suara. Saat menangkap maksud kalimat Haruto, Jisoo dan Taehyung langsung salting.

"Gua duluan ya, makasi udah mau makan di rumah." Ucap Taehyung sambil naik ke motornya.

"Eh iya, sama sama, makasi juga..." Balas Jisoo masih setengah sadar.


Taehyung pergi dengan motornya, tinggallah Jisoo terdiam di sana. Ia melihat ke belakang menatap adik cowoknya itu.

"Emang ada pamali kayak gitu??" 

Fallin' For You [Vsoo] ✔Where stories live. Discover now