Fallin' For You [Vsoo] ✔

Part 26

Jaehyun tersenyum pada beberapa anak kelas 10 yang ternyata sudah menunggunya di depan lab. Lalu ia mengeluarkan kunci dari saku bajunya untuk membuka lab tersebut. Jaehyun mempersilakan adik-adik itu masuk dan meletakkan tumpukan soal tadi di atas meja.

"Tae, nanti lu—" kalimatnya terpotong saat menyadari bahwa Taehyung masih di luar sana.

Jaehyun hanya geleng-geleng kepala saat dilihatnya Taehyung masih berdiri di tepi koridor depan lab memperhatikan seseorang yang kita semua tahu siapa.

Jaehyun menghampiri Taehyung, dan mengikuti arah pandang laki-laki itu. Jisoo ada di sana sedang memegang kertas sambil berbicara pada Ilhoon— kalau Jaehyung tak salah ingat. Lalu gadis itu memanggil beberapa nama sehingga 4 orang tersebut berdiri kemudian berjalan mengikuti Ilhoon ke suatu kelas. Kayaknya lagi seleksi DR, tebak Jaehyun.

Jaehyun merangkul pundak Taehyung,

"Cewek lu cantik banget Tae." Goda Jaehyun, namun Taehyung hanya meliriknya sekilas dan kembali mengalihkan pandangan ke depan.

Jaehyun memang suka menggoda Taehyung karena laki-laki itu terlalu kaku kayak triplek. Ia selalu senang melihat reaksi Taehyung, namun kadang temannya itu kelewat seram kalo marah jadi Jaehyun harus tetap waspada agar tidak kelewat batas.

Tapi dia sudah tak tahan. Jiwa julidnya keluar. Jaehyun tiba-tiba berteriak:

"JISOO, KATA TAEHYUNG JANGAN KECAPEAN!!"

Kalimat itu sukses membuat Taehyung mendelik ke arahnya. Jaehyun langsung menjauh beberapa meter dari Taehyung, takut diapa-apain.

"CIIEEEEE....." terdengar sorakan dari lapangan. Ternyata teriakan Jaehyun tadi di dengar oleh adik kelas sekaligus teman-teman DR Jisoo.

Taehyung melihat Jisoo sebentar, gadis itu menutup mukanya dengan kertas yang ia pegang, lalu menghadap ke belakang sambil mengangkat telunjuk ke depan mulutnya menyuruh teman-teman DR nya untuk berhenti bersorak.

Taehyung mengalihkan pandangan pada Jaehyun dan berdecak saat dilihatnya laki-laki itu hanya cengengesan sambil mengangkat kedua tangannya ke atas, seperti baru saja ditangkap polisi. Taehyung mendekat ke arah Jaehyun, Jaehyun ingin menghindar tapi Teahyung lebih cepat. Taehyung menendang tulang kering Jaehyun lalu masuk ke dalam lab meninggalkan Jaehyun yang mengaduh kesakitan.

⫷⫸

Hari sudah siang. Untungnya hari ini cukup berangin walau matahari lumayan terik. Jisoo mengipas-ngipaskan kertas yang dipegangnya untuk menambah kesejukan karena ia sudah mulai sedikit berkeringat. Tinggal beberapa kloter lagi sehingga sesi seleksi selesai. Nanti ia masih harus beres-beres bersama yang lain baru bisa pergi dengan Taehyung.

Ah iya, wajahnya memerah lagi karena ingat kejadian tadi.

Jaehyun ngapain sih teriak-teriak kayak gitu. Sebenarnya sih Jisoo senang, yaa gimana ya, namanya juga lagi kasmaran. Tapi ga di depan adik kelas juga, apalagi hampir semua anggota DR ada di tempat kejadian. Setelah ini pasti dia akan jadi bahan obrolan di grup dalam beberapa hari ke depan.

Jisoo mengeluarkan ikat rambut dari saku almet DR nya, kemudian menyempilkan kertas yang dipegangnya tadi diantara bibirnya. Ia lalu mengikat rambutnya dengan kedua tangan membentuk kuncir kuda. Setidaknya sekarang lebih sejuk.

⫷⫸

Taehyung membuka hpnya yang bergetar, ternyata Jisoo memberitahunya bahwa gadis itu sudah selesai. Taehyung lalu memberi tahu Jaehyun bahwa ia akan pergi. Setelah berpamitan dengan anak olimp kimia, Taehyung berjalan keluar menuju kelas tempat anak DR istirahat.

Saat Taehyung mencapai pintu kelas itu, seketika seisi kelas heboh.

"Woo hooo"

"Cieeeeee"

"Cuit cuiiit"

"Eh ada yang jemputt"

"Ah aku iri Jisooo"

Taehyung dibuat salting oleh sahutan-sahutan itu, ia menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal. Namun segera mengontrol ekspresinya agar terlihat tetap.. stay cool..

Sedangkan Jisoo di seberang ruangan, sibuk memukul Jimin dan Doyoung yang sedang menggodanya.

Setelah merapikan barang-barangnya, Jisoo berjalan ke arah pintu masuk di mana Taehyung berada.

"Ayo Tae."

Saat mereka keluar kelas, mereka berpapasan dengan seseorang.

"Eh Jis, mo kemana? Ga ikut makan bareng?"

"Sorry Hoon, gua ada urusan, lain kali aja gua ikutnya ya, kan masih ada sertijab." Balas Jisoo sambil memasang ekspresi memohon.

"Syedihnyaa, masa kita diduain ya Seok, Jisoo lebih milih Taehyung daripada kita, huhuuuu." Tiba-tiba Jimin dan Hoseok sudah berdiri di samping Ilhoon.

"Ga usah lebayy, lagian banyak yang udah pulang juga kok, bukan gua doang." Bantah Jisoo.

"Soo, aku sih rapopo, tapi lu masa tega ninggalin gua ama biji salak. Nanti siapa yang jinakin dia kalo dia kambuh?" balas Hoseok. Jimin yang baru sadar sedang dibicarakan langsung menjitak kepala Hoseok dari belakang.

"Ah udah ah, gua udah telat. Ayo Tae." Balas Jisoo sambil menarik pergelangan tangan Taehyung lalu menyeret laki-laki itu dari sana.

"Maapin ya Tae, mereka emang suka gituu.." ucap Jisoo masih sambil menarik Taehyung ke parkiran. Karena Jimin dan Hoseok masih saja menggodanya dari tepi lapangan.

Sebenarnya Taehyung tidak marah, ah bukan, ia bahkan tak mendengar perkataan Jimin dan Hoseok tadi. Karena ia terlalu terpaku pada Jisoo. Lebih tepatnya pada rambut gadis itu.

Saat sampai di motor Taehyung, Jisoo melepas almetnya lalu memasukkannya ke tas. Ia hendak mengambil helm saat Jisoo merasakan rambutnya tiba-tiba tergerai.

Jisoo menoleh dan mendapati Taehyung sedang memegang ikat rambutnya.

"Lain kali ga usah diiket." Ucap cowok itu singkat.

Jisoo terdiam dan tanpa sadar ia menelan ludah.
Bukan, bukan karena perkataan Taehyung barusan. Tapi karena laki-laki itu kini sedang mengamati ikat rambutnya.

Taehyung terlihat sedang membolak balikkan ikat rambut itu, karena ada gantungan kecil di sana; seekor Kelinci. Beberapa detik kemudian, ia mengembalikan ikat rambut itu pada Jisoo.

Jisoo mengambil ikat rambutnya kembali dan memasukkannya ke saku tas.

Ternyata dia memang ga ingat, batinnya sedikit kecewa.