¶. fourtythird

Comincia dall'inizio
                                    

"Bunda," panggil Yoshinori,

Wendy mendongak dan tersenyum, "kenapa?" Tanya Wendy,

Yoshinori berbisik pelan pada Wendy, entah apa yang ia bisikan sehingga Wendy tersenyum manis dan mengangguk,

"Lo disini ya, gue mau ikutan tembak tembakan," ujar Yoshinori pada Asahi,

Asahi mengangguk kaku, Wendy menarik tangan Asahi agar duduk disampingnya,

"Kakak baik huhuuu," panggil Bella lalu beralih pada pangkuan Asahi,

Asahi membantu Bella naik pada pangkuannya, lalu mengusap pelan punggung Bella ketika Bella menempelkan pipinya pada dada Asahi,

Wendy membawa Asahi pada pelukannya, "Yoshi udah bilang, kamu boleh Anggap bunda sebagai mamah kamu ya sayang." Ujar Wendy lembut,

Asahi menatap Wendy, dan tersenyum, "makasih, Tante." Balas Asahi,

Wendy mempoutkan bibir ketika mendengar panggilan Asahi, "bunda, jangan Tante." Ralatnya sembari mencubit pelan pipi Asahi,

Asahi tertawa dan mengangguk, "kakak baik, usap lagi. Bella ingin tidur," ujar Bella saat merasa usapan pada punggungnya menghilang,

Asahi menuruti keinginan si kecil, "manja banget sama kakak baik," ledek Irene pada Bella,

Bella menunjukkan lidah, "cemburu bilang," jawab si kecil di balas gelakan tawa oleh Irene dan Wendy,

÷÷÷

"Gue bisa pake penutup mata," ujar Yoshinori lalu mengambil taplak meja dan ia lilitkan pada matanya,

Lalu mengarahkan senapan pada botol berjarak 3 meter di depannya dan menarik pelatuk,

Dor!

Ctak!

Yoshinori membuka penutup matanya setelah mendengar suara temukan kaleng karena pelurunya yang tepat sasaran,

Menepuk dada sombong ketika tembakannya sama sekali tidak meleset, "anjai jago banget ini anak bapa Yuta," pujinya pada diri sendiri,

"Belum seberapa,"

Dor!

Yoshinori langsung tiarap ketika mendengar suara tembakan yang mengarah padanya,

Dor!

Yoshinori kembali menyerang sang ayah dari tempat ia tiarap, Yuta dengan sigap menghindar lalu kembali menarik pelatuknya kearah Yoshinori,

Dor!

Yoshinori menggelindingkan badannya menjauh, lalu berdiri dan kembali menembak Yuta,

Pertempuran mendadak ayah dan anak ini tentu menjadi tontonan gratis dari para anggota dan orang tua yang ada disana,

Yoshinori dengan sigap menendang tangan Yuta yang mengarahkan senapan padanya, lalu menempelkan bibir senapannya tepat pada kening sang Ayah,

"Masih berani mengejekku lelet dan manja?" Tanya Yoshinori dengan nafas yang tidak teratur,

Yuta tertawa kecil lalu menjauhkan senapan itu dari keningnya dan memeluk Yoshinori,

"Kau hebat, tapi tetap saja di mataku kau hanya anak kecil yang lelet dan manja," ujar Yuta,

Yoshinori merenggut, "kau ini kenapa si? Sudah memuji malah kembali mengejek," cibir Yoshinori,

Yuta mengusap pelan kepala belakang sang anak, "tapi katahuilah, sedewasa apapun dan sehebat apapun dirimu kelak, kau masihlah putra bungsuku yang kecil, ayah menyangimu," ujar Yuta tulus,

[1] Agent of thirteen || Treasure 13Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora