Yongmin ingin melihat namja itu. Dia merasa kenal dengan tubuhnya, dilihat dari pakaian yang ia kenakan sepertinya memang benar kalau namja itu adalah orang yang selalu mengikuti nya.

"Kenapa dia ada disini, apa dia juga mengikutiku sampai sini?"

"Yongmin-yang mengenalnya?"

"Nee, dia sering mengikuti ku, tapi kenapa dia tak sadarkan diri begini?"

"Seperti nya karena dia kehujanan."

Yongmin ingin membuka topi nya agar tau keadaan namja itu demam atau tidak.

"Tidak, ini tidak mungkin, bagaimana bisa?"

Seorang namja berlari menghampiri dongsaeng nya yang terbaring di sofa. Yongmin belum sempat melihat atau bahkan membuka topi namja itu.

"Maaf jika aku masuk rumahmu tanpa izin, tapi bagaimana bisa dia menjadi seperti ini?"

"Aku tidak tahu, pembantu ku yang membawa nya masuk."

"Ahh baiklah, aku akan membawanya pergi,
gamsahabnida."

Namja itu pergi dengan menggendong namja yang pingsan itu.

"Ahh kepalaku sakit lagi, tolong bawakan minuman hangat ke kamarku."

Karena yongmin merasa tidak enak badan lagi ia memutuskan untuk beristirahat di kamarnya setelah meminum susu hangat yang dibawakan oleh pembantunya.

~~~

"Hyung" seorang namja yang sedang menggendong doangsaeng nya itu keluar dari sebuah rumah megah tergesa-gesa menuju sebuah mobil ber merk Hyundai H-1.

Dengan wajah khawatir namja yang berada di dalam mobil tadi keluar dan membantunya membawa namja yang tengah pingsan itu.

"Kangmin kenapa?" Setelah menidurkan seorang namja yang di panggil kangmin itu ia langsung menuju ke kemudi nya untuk melajukan mobil putih itu.

"Aku tidak tau hyung, saat aku masuk keadaanya sudah seperti ini, kata pembantunya tadi dia kehujanan."

"Gyehyeon ganti baju kangmin dulu, sepertinya di belakang ada baju agar dia tidak kedinginan."

Namja yang dipanggil gyehyeon itu langsung mengambil paper bag yang ada di belakang. Setelah melepas baju kangmin dia langsung mengganti bajunya dengan baju yang kering lalu memberinya selimut yang memang sengaja di taroh di mobil itu.

"Hoyoung hyung, badan kangmin panas, bagaimana ini." Gyehyeon merasa cemas pasalnya tubuh kangmin terasa panas dan wajahnya juga memucat.

"Kita bawa ke dorm dulu, nanti aku akan mengompres nya."

Tidak ada jawaban, gyehyeon sibuk dengan aktivitas nya menggosok tangan kangmin untuk memberinya kehangatan. Sedangkan hoyoung, dia kemudian fokus ke kemudinya agar dia segera sampai ke tempat yang dia tinggali dengan teman-teman nya.

~~~

Yongmin POV

Aku merasa tubuhku di goyang-goyang, emm mataku masih malas untuk terbuka, siapa sih?. Makin lama makin kencang, seperti ada suara yang memanggil ku, siapa sih?. Aku perlahan membuka mataku, samar-samar aku melihat bayanganku sendiri, ahh bukan ini bukan aku, dia laki-laki tapi sangat mirip denganku, wajahnya, tubuhnya, tingginya, style rambutnya, siapa sih dia?. Tunggu mirip aku, aku langsung terperanjat dan membuka mataku lebar.

Huh huh huh nafas ku memburu melihat sekeliling, tidak ada siapa pun. Aku melihat jam ternyata sudah pukul 7 malam, apa aku ketiduran. Ahh sepertinya memang begitu.

Aku pergi mengambil handuk dan mandi dengan air hangat, pusing ku sudah mereda, mungkin memang aku hanya perlu istirahat.

Apa appa dan eomma sudah pulang?

Setelah memakai piama tidurku aku mengambil handphone dan melihat isinya. Ternyata ada banyak missed call, nama-nama yang yang tidak asing, seperti Sungchae aneh😘 dan Oppa jelek atau yeonjun.

Apa mereka khawatir karena insta ku tadi. Ahh sudahlah aku malas mau telfon balik mereka.
Ini juga siapa sih nomer gak dikenal, ahh bikin tambah malas aja.

Aku memutuskan untuk pergi ke bawah melihat appa dan eomma.

Ahh ternyata ada tamu, siapa sih kok aku gak pernah liat ya, kalo kolega appa sih sepertinya bukan karena aku tidak pernah melihatnya,ya walau aku gak suka urusan bisnis setidaknya aku sering menghadiri pesta perusahaan untuk menemani eomma.
Tapi kenapa mereka sepertinya bersitegang begitu.

"Dia kan putriku, jadi wajar dong kalau aku mencarinya sampai ke sini."

Hah putri, siapa yang mereka bicarakan. Kenapa jantungku berdetak secepat ini, sepertinya aku kekurangan darah, sampai jantungku saja memompa darahku secepat ini.

"Jangan keras-keras atau kau akan membangunkan nya."

"Memangnya kenapa kalau dia bangun, biarin aja dia bangun."
Dia berdiri dan berjalan menuju tangga tempatku sembunyi,bisa ketahuan nih. Tapi kenapa dia lancang banget sih.

"Hey mau kemana kamu, jangan macam-macam ya."

"Apanya yang macam-macam, aku hanya ingin mengambil putriku lagi, yongmin."

A/N

Jangan lupa vote dan komen ya
Dan juga follow akun author biar gampang kalau mau baca lagi.

Bonus fotonya verver tapi cuma 3 orang

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Bonus fotonya verver tapi cuma 3 orang

Bonus fotonya verver tapi cuma 3 orang

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
Met Twins [ Kangmin ] Où les histoires vivent. Découvrez maintenant