Hot Morning (Warning 18+)

2.9K 101 0
                                    

hallo readers, akhirnya aku up nih,  bonus buat kalian 2 bab sekaligus ya,, so tetap stay di IGaEB.. terimakasih juga buat kalian yang masih setia menunggu...

jangan lupa koment dan Bintangnya.. Love for all

****

Jam alarm Joy berbunyi, Gadis yang berselimut itupun bangun dari lelapnya, rencananya hari ini Joy akan pergi mengunjungi sang Oma dan menemaninya seharian. Joy memutuskan untuk langsung pergi ke kamar mandi. Setelah menyelesaikan ritual mandinya, Joy teringat bahwa Glad menginap disini semalaman, dan itu membuatnya frustasi karena Joy tidak membawa baju ganti dan hanya membawa handuk saja. Joy kemudian membuka sedikit pintu kamar mandi, diperhatikannya sekitar dan menajamkan pendengarannya, namun Joy merasa tidak mendengar adanya pergerakan atau aktifitas yang dilakukan oleh Glad. Joy bernafas lega, karena merasa aman Joy membuka lebar pintu kamar mandinya. Baru saja dirinya menoleh sudah dikejutkan dengan kedatangan Glad yang berdiri tepat dibelakangnya membuat Joy kaget dan bersandar dipintu kamar mandi.

" Glad, kamu apaan sih, ngagetin aja tau gak?" Pekik Joy sambil memengang handuknya agar tidak terjatuh.

Joy semakin salah tingkah dan malu kala Glad tak menanggapi kata- kata Joy dan malah intens memperhatikan dirinya. Joy semakin mengeratkan pergangan dihanduknya. Suasana yang canggung dan sangat tidak nyaman menurut Joy. Glad memandang Joy seolah memindai tubuh Joy, matanya bergerak dari mata Joy perlahan turun kebagian tubuh Joy yang lain. Jantung Joy berdebar kencang, Joy yang sadar akan bahaya mencoba berlari namun bahunya ditari Glad mendorongnya kembali bersandar dipintu kamar mandi, membuat Joy panik.

" G- glad..." lirih Joy semakin panik saat kepala Glad semakin mendekati wajahnya kini perlahan bergerak ditelinganya, hembusan nafas yang sangat terasa oleh Joy membuat bulu kuduknya merinding. Perlahan tapi pasti kini wajah Glad semakin rendah dan seketika Joy menegang, karena merasakan kecupan ringan dibahu telanjangnya. Semakin lama kecupan itu semakin terasa basah, sesekali Glad menyedotnya hingga terasa kulit Joy ikut tersedot mulut Glad. Joy merasa tubuhnya kembali bergetar saat sebelah tangan Glad kini mulai merambat dipinggangnya, menempelkan tubuhnya. Kini ciuman Glad semakin merambat dari bahu perlahan menuju leher Joy, dengan sengaja Glad memberikan tanda di leher belakang Joy, tentu saja Glad melakukan itu agar tidak ada yang bisa melihat tanda yang diberikan.

"Eunghhh.. Gladhh" Desah Joy membuat Glad semakin semangat untuk terus mengeksplor ciumannya. Hingga Glad menutup ciuman panasnya dengan lumatan dibibir Joy. Joy terengah-engah saat Glad melepaskan ciumannya.

" Your so hot baby" Kata Glad sambil mencium kening Joy. Sedangkan Joy yang mendengar itu langsung menginjak kaki Glad kemudian berlari menuju kamarnya, tak lupa mengunci pintu. Glad sendiri harus menahan rasa sakit akibat injakan dari Joy, namun hal itu malah membuatnya semakin tersenyum lebar. Ya pagi ini dirinya merasa mendapatkan energy yang luar biasa. Dan tentu saja Glad semakin bersemangat menghadapi jadwalnya yang padat hari ini. Glad kemudian mandi kemudian bersiap siap. Glad sudah selesai berpakaian dengan kemeja yang diambilnya dimobil, dan sarapan yang dipesanpun sudah datang dan tertata rapi di meja. Joy keluar dengan pakaian kasual yang nyaman, celana jeans dan Sweater birunya serta rambut yang hari ini Joy biarkan terurai menutupi hasil karya seni Glad. Glad menyapanya dengan senyum lebar. Joy yang masih sedikit merasa syok dengan apa yang diperbuat Glad, mencoba untuk bersikap cuek, meski mati- matian Joy harus menahan rasa malu dan salah tingkah dengan perilaku Glad. Akhirnya mereka makan dengan nyaman.

Kini Joy sudah berada dirumah Omanya, Omanya sedang bersiap siap dibantu oleh suster yang merawatnya. Ya hari ini Joy ingin berjalan jalan ditaman kompleks. Entah mengapa Omanya ingin Joy menemaninya menghirup udara diluar dan melihat interaksi orang orang yang berada ditaman.

"Oma udah siap?" tanya Joy saat melihat Omanya keluar dengan wajah segar dan tanpak ceria dengan baju warna kuningnya. Joy menghampiri sang Oma kemudian menggantikan sang suster untuk mendorong kursi rodanya. Omanya terus saja mengajak Joy berbicara, menanyakan keadaan Joy, kerjaan Joy hingga tawaran yang selalu Omanya untuk kembali tinggal bersama dan selalu Joy tolak. Kini Joy dan Omanya sudah duduk dibawah pohon yang sejuk ditaman itu. disana Joy mengupaskan kulit buah jeruk untuk sang Oma. Joy duduk disamping sang Oma mereka bercerita dari hal yang lucu hingga hal yang menyebalkan saat Joy kecil. Hingga jam makan siang tiba, Amanda meminta suster untuk membawa Oma pulang kerumah. Ya Amanda ibu tiri Joy memang baik terhadap Oma dan dirinya, bukan tipikel ibu tiri di sinetron sinetron. Joy dan Oma kembali kerumah untuk makan siang. Kali ini semua keluarga terlihat ada dirumah termasuk Mika dan ada Niko juga disana. Joy sebenernya enggan untuk berkumpul seperti ini, dirinya sudah terbiasa menikmati makan dan aktifitas lainnya sendiri. Dengan terpaksa Joy mengikuti makan siang itu, sesekali menjawab pertanyaan dari ayahnya atau Amanda yang menawarkan makanan yang tersedia dimeja.

" Niko,, ini kamu suka ikan kan?" Tanya Mika sambil mengambilkan ikan dan menaruhnya diatas piring Niko, membuat semua perhatian tertuju kearah mereka. Mika terus saja menunjukan sikap intensnya dengan Niko, Joy tentu tau maksud dari semua kata kata dan sikap Mika. Joy mengambil handphonenya dari saku celananya ketika merasa benda pipih itu bergetar. Joy meminta ijin untuk mengangkatnya dan meninggalkan meja makan menuju taman belakang.

"Gak bisa Ma, Joy gak akan minta sama Papa atau Oma.." Kata Joy saat menelpon.

" Minta apa? Nyokap loe itu bener bener ya gak tau malu, udah selingkuh tapi masih aja ganggu kehidupan Papa Renan!" Kata Mika ketus. Joy sedikit tersentak dengan Mika yang tiba- tiba sudah berada dibelakangnya. Tadinya Joy ingin mengabaikan Mika namun tarikan lengan Joy membuat Joy hampir terjatuh, mau tidak mau ikut meladeni Mika.

"Denger ya Mika, Aku gak tau kenapa kamu selalu berpikir buruk sama aku. Asal kamu tahu aku gak pernah berminat dengan apapun tentang keluarga ini, kecuali tentang Oma. Dan masalah Mamaku, APAPUN itu, bukan urusanmu!" Balas Joy dengan penuh penekanan. Joy pergi meninggalkan Mika dengan perasaan kesal. Joy memutuskan untuk pulang setelah selesai makan siang.

Setelah berpamitan kini disinilah Joy berada, disebuah taman dekat kantornya, entahlah, saat ini Joy hanya merasa ingin menghabiskan waktu sehariannya disini, dengan terus memandang lalulalang orang orang didepannya. Pandangannya kosong dan senyumnya enggan dilakukan oleh bibirnya. Hingga senja menjelang, Joy memutuskan untuk pulang kerumahnya, namun baru sampai dipinggir jalan, sebuah mobil berhenti didepannya.

"Rose!" Teriak Joy saat kaca mobil itu diturunkan dan dilihatnya seorang gadis cantik dengan kacamata hitamnya yang tak lain adalah Rose. Rose kemudian menyuruhnya untuk masuk kedalam mobilnya.

"Kamu darimana?" Tanya Joy merasa heran karena keberadaan Rose.

" Gue ada kerjaan disekitar sini, dari jauh kayak liat orang yang gue kenal, eh ternyata gak salahkan gue?" Jelas Rose, yang dibalas dengan kekehan Joy. Mereka mengobrol hingga kini mereka sudah sampai dirumah Joy. Rose langsung saja merebahkan tubuhnya ditempat tidur Joy sedangkan Joy pergi kedapur untuk mengambil minuman dan beberapa cemilan untuk mereka berdua. Kini Joy sudah duduk ditempat tidur menyusul Rose yang berbaring. Mereka mengobrol banyak hal dan tertawa bersama. Tiba – tiba saja Rose berlari ke kamar mandi setelah mereka banyak tertawa membuat perutnya sakit. Rose keluar dari kamar mandi dengan membawa sebuah celana boxer hitam ke kamarnya sambil berteriak teriak. Joy yang melihat itu langsung melotot.

"Hoooo, punya siapa nih?? Gak mungkin punya kakak tiri loh kan?" Tanya Rose sambil menggoyang- goyangkan celana itu. Joy langsung melompat dan merebut celana itu kemudian melempar celana itu kembali ke kamar mandi. Joy kembali masuk kedalam kamar sedangkan Rose kembali memasang wajah meledek Joy. Joy terus bersikap cuek pada ledekan Rose. Hingga akhirnya Joy merasa kesal dengan semua tuduhan bodoh Rose, dan terpaksa menjelaskan pemilik boxer itu. Rose menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan apa yang diceritakan oleh Joy, namun Rose tidak penasaran lagi, karena Joy selalu bercerita tentang hubungannya dengan Glad dan pertemuannya kembali dengannya.

Introvert Girl and Emotional BoyWhere stories live. Discover now