Meet, Dad (part 2)

7.4K 453 6
                                    

Hai hai...uda gak sabar banget update..niatnya mai update abis lebaran tp rasanya pengn buru buru update..hehe berasa ada tanggunggan gitu
Keep reading !!
Jangan lupa vote commennya ya ...

“Papa..” Panggilnya lirih tak terasa airmata itu kembali menetes saat memanggil ayahnya, namun dengan cepat Joy menghapus air matanya, dan kembali dengan ekspresi dinginnya.
Renan yang mendengar panggilan itu mengalihkan pandangannya, suasana menjadi mencekam bahkan musik yang diputar sang djpun serasa lenyap dari pendengaran. Mata mereka saling menatap satu sama lain, namun berbeda rasa, dimana Renan memandang dengan tatapan rindu sedangkan Joy dengan pandangan kecewanya.
“:Joy.. Putriku” Kata Renan  sambil berlari mendekati Joy memberikan pelukam rimdu yang penuh kehangatan.
“Kamu datang, papa pikir kamu tidak datang sayang” Ucap Renan sambil melepaskan pelukan mereka. Belum sempat mereka memulai obrolan, namun seorang wanita datang yang tidak lain adalah Amanda ibu tiri Joy.
“Joy,,kamu datang juga” Kata Amanda dengan lembut, Joy memutar matanya tanpa memberikan sapaan Amanda tentu saja Joy tahu itu semua adalah kebohongan demi mendapatkan simpati dari papanya. Melihat hal itu Renan menegur Joy.
“Sayang, jangan bersikap seperti itu” Ucap Renan membuat Joy kesal. Joy.
“Selamat peresmian hotel baru papa, semoga papa selalu.” Ucap Joy datar sambil mengulurkan sebuah kotak kepada papanya,
“Terima kasih sayang, papa pasti akan menyimpannya dengan baik” ucap Renan sambil menerima kotak pemberian putrinya dengan senyum bahagia.
“ Joy pergi” Kata Joy sambil berlalu meninggalkan papanya yang kembali terlihat sedih dengan sikap putrinya, namun Renan tahu  ini bukanlah kesalahan putrinya, Renan menyadari bahwa dia yang bersalah. Renan hanya bisa menghela nafas panjang. Sedang Amanda yang melihat kejadian itu tersenyum sinis, kemudian kembali berakting menjadi istri yang baik hati dan pengertian yang selalu ditampilkan didepan suaminya.
Joy tidak langsung pergi dari pesta ia ingin melihat acara papanya sampai selesai. Hingga pada puncak acara seorang host meminta untuk seluruh keluarga Renan Atmadja berfoto bersama dipanggung, melihat hal itu tak urung membuat hati Joy kembali terluka.
“Dan aku kembali terbuang” gumamnya dengan air mata yang mengalir di pipinya. Hatinya benar benar hancur. Tiba tiba sebuah tepukan terasa dipundaknya membuatnya menoleh kebelakang dan melihat Niko sudah berada dibelakangnya dengan ekspresi meyemangati Joy, saat keluarganya masih bersama Joy sering menghabiskan waktu bersama,dan hanya dengan Nikolah Joy dapat bercerita tentang segalanya. Nikopun sangat memahami Joy, bahkan tanpa Joy mengatakan sepatah katapun, Niko bisa tahu apa yang dirasakan Joy atau apa yang diinginkan Joy. Dengan spontan Joy langsung memeluk Niko sambil menangis meraung meski Joyu menahan suaranya agar tak terdengar. Tubuhnya bergetar membuat Niko mengeratkan pelukkannya sesekali mengelus punggungnya menenangkan Joy.
####

Pagi mulai menggantikan gelapnya malam, matahari mulai membagi sinar hangatnya keseluruh bumi, membangunkan mata mata yang terpejam. Tak terkecuali seorang gadis yang tertidur dikamarnya dengan gaun dan make up yang masih menempel diwajahnya. Meski terasa berat untuk membuka matanya, namun sebuah lagu milik Baechigi feat Punch yang merupakan nada dering panggilan dari handphonenya membuatnya terpaksa membuka mata dengan setengah kesadaran Joy mengambil handphonenya yang ada dinakas samping tempat tidurnya.
“Hallo” Jawabnya dengan suara parau khas orang bangun tidur.
“Joy, kamu belum bangun ya? Duh pantesan jam segini kamu belum sampe dikampus” Cerocos Rose yang mendengar suara bangun tidur Joy.
“Hmmm..aku absen hari ini” Kata Joy langsung mematikan handphonenya tidak perduli Rose yang menggerutu karena Joy memutuskan panggilannya secara sepihak. Joy hanya ingin sendiri. Joy beranjak dari ranjang berjalan menuju kamar mandi, tidak lupa menyalakan televise, namun langkahnya terhenti saat mendengar pembawa acara membawakan berita tentang keluarga Renan Admatdja. Terlihat dilayar televisi berbagai gambar keluarga papanya, membuat Joy kembali tersenyum sinis.
Joy selesai mandi kemudian kembali duduk didepan televise sambil membawa semangkuk mie instan goreng kesukaannya, namun belum sempat mie itu masuk kedalam mulutnya terdengar sebuah ketukan pintu rumahnya. Joy berjalan membuka pintu dan terkejut melihat siapa yang datang, seseorang yang sangat ingin dihindarinya dan juga dirindukannya siapa lagi kalau bukan papanya. Tanpa mengatakan apa apa Joy kembali menutup pintu namun tertahan.
“Joy”..Panggil papanya lirih.
“Ngapain sih papa kesini” Kata Joy ketus sambil memberikan pandangan tajam kearah Niko.
“Tolong nak, papa ingin bicara sebentar” kata Renan dengan tatapan memohon. Kemudian dengan terpaksa Joy membiarkan papanya masuk kedalam rumahnya. Renan sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya, Renan sangat terluka melihat putrinya tinggal ditempatnya yang kecil dan sempit sedangkan dirinya berada dirumah besar yang mewah.
“ Bagaimana kabarmu sayang?” Tanya Renan berbasa basi.
“Udah lah pa, papa mau bicara apa? Langsung aja. Joy gak punya banyak waktu buat papa” jawab Joy dingin
“Sayang, papa kesini , karena papa sangat merindukanmu. Papa mau kamu ikut papa” Kata Renan kembali bersedih melihat semangkuk mie dimeja, dalam hatinya apakah ini yang selalu dimakan putrid tercintanya, bagaimana bisa putrinya tinggal ditempat seperti ini, lalu bagaimana dia menjalani hidupnya, sungguh Renan merasa sangat bersalah dan menyesal telah menjadi seorang ayah yang tidak berguna untuk putrinya.
“  Ikut kemana maksud papa?” Tanya Joy datar.
“Pulang sayang, pulang kerumah, kita tinggal sama sama lagi, papa janji akan berikan seluruh waktu papa untuk kamu” jawab Renan penuh keyakinan.
“Papa yakin?” Renan mengangguk yakin.”Seandainya papa belum menikah lagi, mungkin Joy akan percaya, tapi sayang sekarang papa sudah punya keluarga baru, dan Joy yakin waktu papa Cuma buat mereka, lagi pula siapa aku, aku sudah dibuang oleh kedua orang tuaku. Papa pergilah, Joy mau pergi kuliah” Kata Joy sambil berjalan meninggalkan papanya yang masih terduduk sedih. Dengan seribu penyesalan Renan pergi meninggalkan putrinya, namun dia tidak akan menyerah untuk mendapatkan maaf dari putrinya. Sepeninggal Ayahnya, Joy terduduk lemah dilantai dengan airmata yang terus mengalir. Kembali terisak meraskan hati yang terluka dan dada yang semakin terasa menyesakkan.

####

Introvert Girl and Emotional BoyWhere stories live. Discover now