meet, dad?

9K 468 2
                                    

Joy berlari meninggalkan Glad sambil menggerutu. Ditengah perjalanan Joy merasa tidak nyaman karena beberapa mahasiswa yang berbapapasan dengannya terlihat berbisik bisik dan tersenyum tentang dirinya. Joy mencoba merapikan pakaiannya dan rambutnya, namun masih saja mereka memandangnya aneh. Dengan kesal Joy terus berjalan mencari Rose. Saat berada dibelokkan tidak snegaja mereka berdua bertabrakkan.
“Awww” Teriak mereka bersamaan saat bertabrakan.
“Rose!Joy!” Kata mereka bersamaan.
“Aduh.. kemana aja sih , aku nyariin kamu tauk” Kata Rose sambil memberengutkan bibirnya.
“Ini baru juga aku mau nyari kamu” kata Joy datar.
Namun Joy kembali merasa tidak nyaman karena beberapa orang yang melihatnya berbisik bisik kearahnya,
Rose yang terbangun sambil merapikan pakaiannya melongo saat memandang kearah Joy. Spontan langsung menutup mulutnya matanya semakin membelalak.
“Kamu kenapa?” Tanya Joy bingung.
:”Apa yang terjadi? Apa Glad memperkosamu?” Tanya Rose sambil memegang erat kedua bahu Joy,
“Heh?Apaan sih?” kata Joy sambil menggerakan bahunya agar Rose melepaskan cengkraman dibahunya.
“Jawab Joy!Apa dia melakukan sesuatu yang buruk padamu?” Tanya Rose kembali sambil mencengkram erat bahu Joy.
“Tidak! Memangnya dia sudah gila apa memperkosa orang di kampus, siang siang begini lagi, yang bener aja deh” Jawab Joy santai.
“Terus ini apa?” Tanya Rose sambil menoyor bibir Joy.
“Apa sih?!”sahut Joy sambil mengusap bibir yang ditoyor Rose. Melihat Joy yang seolah belum sadar dengan apa yang terjadi dengan wajahnya, akhirnya Rose mengeluarkan cermin kecil yang selalu dibawanya kemana mana, dan mengarahkan langsung didepan wajah Joy.
“Nihh!!” Teriak Rose
“Astaga!” Pekik Joy terkejut melihat lipstick dibibirnya yang sudah blepotan.
“Dasar Glad gilaa. Pantes aja dari tadi mereka ngeliatin aku kayak gitu,” Ucap Joy sambil membersihan lipstick dibibirnya.
“Lihat aja nanti kalau sampai ketemu, aku bunuh dia” Gerutu Joy.
Rose hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya. Rose tersadar ini adalah kali pertama melihat Joy menggerutu lagi setelah sekian lama.

Flasback

Dulu sebelum perceraian ayah dan ibunya, Joy sebenarnya gadis yang ceria, keras kepala dan cuek. Selalu menggerutu setiap ada yang memaksakan kehendak untuk dirinya, menggerutu saat dimarahi guru ataupun orang tuanya, menggerutu saat Rose selalu mengingatkan tentang sesuatu. Joy adalah gadis yang bebas. Namun perceraian kedua orang tuanya membuatnya sangat terpukul hingga dia memutuskan untuk tinggal sendiri disebuah kontrakan kecil. Apalagi setelah setahun ayah dan ibunya memiliki keluarga baru, Joy semakin berusaha menjauh dari mereka, sampai saat ini ayahnya masih  berusaha untuk membawa kembali Joy tinggal bersamanya. Namun Joy masih berkeras kepala.

Flasback off

“Ayahmu menelponku” Kata Rose membuat Joy menghentikan kegiatanku membersihkan wajahnya.
“Dia memintaku untuk membujukmu pulang kerumah” lanjutnya.
“Aku harus pergi..” Kata Joy sambil melangkah perhi setelah menyerahkan cermin milik Rose. Namun baru selangkah Rose menahan lengan Joy.
“Setidaknya bicaralah dengannya. Kalau memang kamu gak mau pulang katakan sendiri padanya dan yakinkan dia agar tidak lagi memaksamu Joy.” Kata Rose penuh harap. Joy berlalu tanpa mengatakan apapun.
***
Setelah mendengar tentang ayahnya dari Rose seolah kesedihan melanda hatinya, Joy duduk dipinggir lapangan kampus bersandar dibawah pohon sambil mendengarkan musik, pandangannya kosong memandang mahasiswa yang berlalu lalang. Angin seolah menemani kesedihannya, ingatan ingatan pedih dan kenangan kenangan manis seolah menjadi drama yang terputar diotaknya, airmatanya mulai mengalir dari mata tajam penuh kesedihan. Beberapa kali Joy menghempuskan nafas beratnya.
Joy merasa lelah dan memutuskan untuk pulang kerumahnya. Sampai digang rumahnya, Joy turun dari mobil angkutan umun dan berjalan gontai menuju rumahnya. Sampainya didepan rumahnya, langkahnya terhenti melihat sebuah mobil sedan hitam yang sangat dikenalinya terparkir dipekarangan sempitnya.
“Kamu sudah pulang?” Sapa seorang laki laki bersetelan jas hitam yang sangat ia kenali.
“Sedang apa disini?” Tanya Joy dengan ekspresi datar.
“Aku ingin melihat keadaanmu” Jawab laki laki itu dengan senyum ramah.
“Kamu sudah melihatku kan, sekarang pergilah!”Ucap Joy sambil melangkah kedepan membuka pintu.
“ Ayahmu mengirimkanmu sesuatu” Lanjut laki laki itu sambil menyerahkan sebuah amplop kepada Joy.
Joy menaikan sebelah alisnya, melihat amplop yang disodorkan kearahnya.
“Pulanglah, ayahmu benar benar khawatir padamu” Sambung laki laki itu mendekati Joy.
“Tetap berada DIBATASMU Niko” Kata Joy penuh penekanan.”Pergilah” kata Joy lagi.
“Baiklah, aku pergi, tapi kuharap kamu bisa datang, dia sangat mengharapkanmu” Kata Niko sambil melangkah pergi meninggalkan Joy.
Niko adalah teman Joy sejak kecil yang juga menjadi orang kepercayaan ayahnya semenjak SMA. Ayah Niko sudah bekerja dengan ayahnya sejak muda hingga sekarang.
Joy kembali memandang amplop yang ditinggalkan Niko diatas meja teras rumahnya. Perlahan langkahnya mendekati meja, tangannya terulur membuka amplopnya, sebuah undangan peresmian hotel milik ayahnya. Joy terus memandangi amplopnya, berfikir apakah ia akan datang atau tidak.
***
Langit terasa sepi dan mendung tak ada bintang ataupun suara  serangga. Didalam kamar yang sempit Joy berdiri didepan cermin memandang dirinya yang memakai dress hitam diatas lutut tanpa lengan, dengan rambut yang terikat sederhana, membuatnya terlihat sangat cantik.

Dengan hati yang berat, namun Joy menguatkan hatinya, karena meskipun sangat berat, ini adalah hari yang special untuk ayahnya, setidaknya dirinya memberikan ucapan selamat.
Joy pergi dengan menaiki sebuah taxi yang sudah dipesannya. Setelah beberapa lama menempuh perjalanan akhirnya sampailah Joy disebuah bangunan tinggi yang sangat mewah, terlihat orang orang penting menghadiri acara. Joy sejenak terdiam didepan pintu, kemudian setelah menarik nafas panjang, perlahan Joy melangkahkan kakinya masuk kedalam gedung. Joy terlihat terpesona dengan apa yang dilihatnya, sebuah pesta yang mewah dengan dekorasi yang mengagumkan. Pandanganya terhenti ketika melihat seorang laki laki paruh baya yang sangat berwibawa dengan stelan jas hitam tengah menggandeng tangan seorang wanita yang cantik yang tidak lain adalah istri baru ayahnya Amanda yang tidak lain adalah ibu tirinya, mereka tengah tertawa bersama sekumpulan orang orang yang memakai stelan jas yang sama mewahnya, ya dia adalah Renan cakra atmadja ayah dari Joana atmadja. Sekejap membuat Joy kembali terdiam menatap ayahnya kosong. Kemudian datanglah seorang gadis yang juga tak kalah cantik seumuran dengan Joy, dia adalah adik tirinya, Mika Sahara bercanda gurau. Joy kembali teringat disaat orang tuanya masih bersama dan dirinya juga bercanda gurau bersama, ingatan dimana keluarganya seolah keluarga yang harmonis dan tak terpisahkan, namun siapa yang menyangka semuanya kini telah hancur dengan sebuah perceraian yang membuatnya sangat terpukul. Joy tersenyum miris dengan ingatan itu. Airmatanya kembali menetes membuatnya harus mencari toilet untuk merapikan riasannya yang cukup kacau.
Setelah kembali dari toilet Joy kembali kedalam gedung acara dan disana tampak acara telah dimulai, dimana pembukaan acara diisi oleh sambutan dari Ayahnya. Joy terus memandang ayahnya tanpa berpaling. Menatap sosok yang sangat dirindukannya. Setelah selesai memberikan sambutan, Joy kembali menarik nafas dan berjalan mendekati ayahnya, pertemuan pertama setelah 3 tahun berpisah. Jarak mereka semakin dekat, jantung Joy semakin berdetak kencang,.
“Papa..” Panggilnya lirih tak terasa airmata itu kembali menetes saat memanggil ayahnya, namun dengan cepat Joy menghapus air matanya, dan kembali dengan ekspresi dinginnya.
Renan yang mendengar panggilan itu mengalihkan pandangannya, suasana menjadi mencekam bahkan musik yang diputar sang djpun serasa lenyap dari pendengaran. Mata mereka saling menatap satu sama lain, namun berbeda rasa, dimana Renan memandang dengan tatapan rindu sedangkan Joy dengan pandangan kecewanya.

***

TUNGGU KELANJUTANNYA YA
PLEASE VOTMEN YA,,,
TERIMAKASIH

Introvert Girl and Emotional BoyWhere stories live. Discover now