Rencana

14.6K 613 0
                                    

Keesokkan harinya, Glad dan ketiga temannya duduk duduk di kantin, seperti biasa mereka akan menganggu mahasiswa yang cupu atau membuat gaduh. Glad duduk diatas meja, Deron duduk disamping kanan Glad sedangkan Reno dan Gerald duduk dibangku sebelah kiri dan kanan mereka. Dan seperti biasa banyak gadis gadis yang selalu memanfaatkan situasi disini untuk melihat mereka. Sesekali mereka berteriak histeris saat glad sesekali tertawa yang membuatnya semakin terlihat tampan. Semua tempat duduk disekitar mereka penuh.
“Joy, aku haus deh” Kata Rose kepada Joy.
“Beli minumlah” jawabnya sambil melepaskan headsetnya.
“Ya udah kita mampir dulu ke kantin baru ke perpus ya” usul Rose dengan semangat
“Hmm” gumam Joy menyetujui ajakan Rose.
Kemudian sebelum mereka pergi ke perpustakaan, mereka mampir sebentar untuk membeli minuman. Terlihat Glad dan teman temannya memandang kearah pintu masuk tepat saat Joy dan Rose berjalan masuk kedalam kantin kampus. Mata Glad terus menatap tajam Joy, sedangkan Joy berjalan dengan wajah datar dan dingin tak memperdulikan kegaduhan yang terjadi disana dan hanya fokus berjalan menuju tempat penjualan dikantin.
“SStt..sttt  Joy,liat deh kayaknya Glad liatin kearah kita deh” bisik Rose. Mendengar Rose dengan santai Joy menatap kearah Glad dan teman temannya berada, namun hanya lirikan dingin yang berkesan tak peduli yang diperlihatkan Joy, kemudian kembali mengalihkan pandangannya kearah penjual minuman.
Di tempatnya, Glad yang sadar tidak dianggap oleh Joy mulai naik pitam. Rahangnya mengeras, giginya menggertak.
“ Brengsek!cewek itu bahkan tidak terlihat merasa takut atau apapun padaku?!” Gumamnya sambil meremukan kaleng soda yang dipegangnya. Meihat Joy dan Rose akan keluar dari kantin, Glad yang sudah tidak bisa menahan emosipun membuang kaleng soda sehingga membuat teman temannya dan orang yang berada disekitar mereka terkejut. Dengan langkah panjang dan wajah yang merah  padam seakan kepalanya akan segera meledak. Glad tiba tiba berhenti dan berdiri didepan Joy membuat Joy terkejut dan spontan menghentikan langkahnya. Joy yang notabennya cewek yang cuek juga tak menghiraukan siapa yang berdiri di depannya. Joy dengan wajah datar mencoba berjalan kekanan namun orang didepannya mengikuti kemana langkahnya sehingga menghalangi langkah Joy. Joy masih tak tau dan sekarang berjalan ke kiri dan kembai diikuti orang itu.  Joy merasa Jengah dan akhirnya mulai mendongakkan wajahnya keatas melihat siapa yang menghalangi langkahnya. Tatapan mereka saling bertemu, Glad dengan tatapan kesalnya sedangkan Joy hanya menatapnya datar. Glad mulai melangkah mendekati Joy hingga menyisakan jarak yang begitu dekat. Wajah Joy kini hanya berjarak 5 cm dengan dada Glad. Glad masih berdiri tegak memandang lurus. Beberapa detik selanjutnya Glad mendekatkan wajahnya disamping kepala Joy, tepatnya ditelinga Joy. Joy sedikit terpengaruh dengan sikap Glad.
“ Aku akan segera menghancurkanmu” Kata Glad sambil diiringi seringaian.Glad kembali menegakkan tubuhnya dan dengan senyum yang dibuatnya, membuat orang yang melihat akan berpikir tentang hal baik. Senyumnya membuatnya terlihat tampan dan membuat para mahasiswi terpesona, bahkan Rose juga terdiam melihat ekspresi Glad. Tentu saja tidak dengan Joy, Joy hanya tersenyum remeh. Kemudian berjalan dengan angkuh meninggalkan Glad. Rose berlari kecil untuk menyusul Joy yang sudah berjalan duluan. Rose mulai menyamakan langkahnya dan berjalan beriringan denga Joy.
“ Ya ampun Joy, kamu liat gak tadi? Gilak aku baru nyadar tau kalo Glad itu gantengnya kelewatan” Kata Rose sambil membayangkan wajah Glad. Joy hanya memutar matanya dengan jengah.
“Beruntung banget pasti cewek yang jadi pacarnya dia. Udah ganteng, keren, tajir, apa lagi coba yang kurang” sambungnya lagi.
“ Kurang ajarnya belom!” Celetuk Joy ketus
“ He? Tapi tetep aja ganteng” tangkasnya. Joy kembali memasang headsetnya karena sudah malas dengan pembicaraan mereka.

***
“ Apa yang kamu lakukan?” Tanya Deron saat Glad kembali duduk disampingnya.
“ Hanya sedikit memberinya pelajaran”. Jawabnya sambil tersenyum puas.
“ Liat aja akan kubuat hidupnya tidak tenang.” Batin Glad dengan seringaian.
Jarum jam menunjukkan puku 1siang, Reno mengajak Glad dan yang lainnya untuk masuk ke kelas. Saat mereka berjalan menuju kelas tak sengaja mereka kembali bertemu dengan Joy dan Rose yang baru saja keluar dari perpustakaan. Namun seperti biasa Joy berjalan tanpa memperdulikan Glad dan teman temannya. Tiba tiba Glad mendapatkan ide untuk membalas dendam pada Joy. Dengan sigab Glad menarik tas punggung Joy, sontak membuat Joy hampir terjatuh kebelakang. Glad menghadapkan Joy didepannya dengan ekspresi liciknya.
“ Aaakk” Teriak Joy saat tas punggungnya ditarik Glad. Joy menatap wajah Glad dengan malas.
“ Sebaiknya jangan sering menampakkan dirimu di depanku, kalau tidak kamu akan menyesal.” Kata Glad datar namun dengan tatapan mengancam.
Joy melepaskan tas yang masih dipegang Glad kemudian membalas tatapan tajam Glad.
“ Tidak perlu diingatkan, aku juga gak mau kok ketemu kamu! Membuatku udaraku kotor” Sahut Joy ketus.
“Kamu tidak memiliki rasa takut rupanya?” Balas Glad menyeringai.Kembali mata mereka beradu tatapan tajam. Seketika semua menjadi hening, suasana yang sangat menegangkan, bahkan Rose dan ketiga teman-teman Glad juga merasa aneh melihat suasana diantara mereka berdua. Reno, Deron dan Gerald saling berpandangan seolah bertanya tentang suasana yang mereka rasakan. Seolah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, membuat mereka bertiga menutuskan untuk bertindak.
“  Glad, ayo pergi!!” Kata Gerald memcoba mencairkan suasana.
Kemudian diikuti Rose.” Joy, udah kit-kita pergi aja yuk,!”ajak Rose sambil menarik lengan Joy. Seketika pandangan mereka terputus.
Light dan teman temannya menuju lapangan basket kampusnya, membuat suasana dilapangan menjadi ramai oleh gadis gadis yang mengidolakan mereka, bukan dengan permainannya tentunya, yang mereka lakukan hanyalah sekedar bersantai.
“ Cewek tadi jurusan apa ya?” Pertanyaan Glad itu membuat teman temannya suskses terkejut.
“Cewek? Maksudmu cewek yang tadi? Siapa namanya?” Tanya Gerarld
“Joy”Jawab Deron singkat.
“ Ah ya Joy,, masih tertarik dengannya?” Tanya Gerald lagi.
“Cewek itu sangat menarik, bagaimana kalau bermain sedikit dengannya.!” Kata Glad membuat Gerald, Deron dan Reno menggeleng gelengkan kepalanya.
“ Gue duluan!” Glad langsung berdiri meninggalkan teman temannya.
“Apa lagi yang direncanakan tuh anak! Dasar kurang kerjaan!” Maki Gerald melihat Glad pergi meninggalkan mereka.

***

Introvert Girl and Emotional BoyDonde viven las historias. Descúbrelo ahora