Lost Control

10K 440 12
                                    

Hai.. akhirnya aku update lagi..hihi.
Jangan lupa tinggalkan jejak vote/comment..biar tambah semangat lagi😚....gaje authornya...
Selamat membaca😀
***

“My mine” geram Glad disela ciuman panasnya.
****
Joy merasa diambang kesadaran ketika Glad menghentikan ciumannya, Glad memandang intens mimik wajah Joy yang masih terengah engah kehabisan nafas. Glad menegakkan tubuhnya membuat Joy mendongakkan wajahnya menatap mata tajam Glad, mereke diam seolah bicara melalui pandangan mata, sampai terdengar suara yang mengalihkan pandangan mereka.
“Joy..” Panggil  Rose berlari mendekati tempat mereka berada.
“Hhhhh…dicariin juga, taunya disini” Kata Rose saat berada didepan mereka.
“Ada apa?” Tanya Joy
“eh,, Glad, eumm anuu..ituu emm” Kata Rose gugup karena menyadari tatapan tajam Glad yang tentu saja ditunjukkan untuk Joy.
“Aku pergi” Ucap Glad dingin sambil pergi meninggalkan Joy berama Rose.
“Dia uda pergi, kenapa?” Tanya kembai Joy.
“Itu,, tadi aku lihat kamu datang dengan Niko”Ucap Rose dengan suara pelan takut menyinggung perasaan Joy.
“Hmm,,,iya dia mengantarku” Jawab Joy singkat
“Benarkah?” Rose terlihat penasaran
“Iya, selama aku tinggal bersama Oma, Niko akan mengantarku dan Mika, aku sudah menolak tapi Oma terus maksa.” Jelas Joy seadanya. Rose menganggukkan kepalanya
“ Tapi, apa kamu gak apa-apa?” tanya Rose khawatir
“Entahlah, aku tidak tau” Jawab Joy datar
“Em,, terus Glad tadi ngapain?” Tanya Rose. Joy menghentikan langkahnya kemudian menatap Rose yang ikut berhenti. Heran dengan ekspresi Joy.
“Kenapa? Apa aku salah bicara?”tanya Rose yang melihat Joy terdiam.
“Tidak ada” Jawab Joy datar kemudian melanjutkan langkahnya menuju kelas. Rose yang melihat Joy tak mengerti namun tak memaksakan Joy untuk memberikan penjelasan. Rose memandanga punggung sahabarnya yang sangat dia tahu bahwa Joy sedang tidak dalam mood yang bagus.
Di dalam kelas Joy sama sekali tidak bisa berpikir dengan jernih, Niko dan Glad membuatnya pusing, tindakan mereka “Apa mereka tidak tau bagaiamana perasaannya” batin Joy.
Setelah usai kuliah Joy memutuskan untuk pergi ke perpustakaan bersama Rose, di perpustakaan mereka memutuskan berpencar untuk mencari buku yang mereka butuhkan. Joy begitu serius mencari buku hingga tak menyadari keberadaan seseorang yang menatap tajam dirinya. Sampai sebuah suara itu membuatnya tersentak.
“Sebaiknya kau tidak memiliki perasaan padanya,atau aku akan menghajarnya” kata Glad sambil berjalan mendekat Joy yang mematung. Joy menoleh tersentak mendengar apa yang dikatakan Glad padanya. Joy membalikkan badannya terdiam, tersadar kembali saat Glad berdiri tepat didepannya. Mendongakkan wajahnya untuk memandang wajah Glad. tubuhnya yang jangkung membuatnya seolah terkurung secara otomatis. Glad semakin mendekatkan tubuhnya dengan tubuh Joy mengikis jarak diantara mereka. Joy memeluk erat buku sehingga tubuh Glad menempel dengan buku. Glad menundukkan kepalanya memandang tajam kedalam matanya.
“Ini adalah peringatan untukmu!” Desis Glad penuh dengan penekanan.
“Kenapa? Memangnya apa masalahnya? Dia hanya orang suruhan Oma, kau juga tidak berhak untuk melarangku”Ucap Joy membuang pandangannya. Glad mengeram mendengar ucapan Joy. Tangan kirinya terulur saat Joy mencoba menggeser tubuhnya. Merebut buku milik Joy menaruhnya dirak buku paling atas kemudian beralih menarik tangan kiri Joy menahannya diatas kepala Joy. Glad semakin mendekatkan wajahnya
“Jangan,, jangan coba coba menentangku Joy!” bisik Glad ditelinga Joy membuat Joy merinding.
“Joy,,aku sudah ket…te,,mu” Ucap Rose terkejut melihat posisi Glad dan Joy menginterupsi kegiatan keduannya
“Upps sorry..” Ucap Rose kemudian pergi menjauh. Joy kembali mengalihkan pandangannya pada Joy yang sejak tadi memang tak berhenti memandangnya.
“Lepaskan!” seru Joy namun tak mendapatkan respon dari Glad. Joy mencoba menarik lepas tangannya namun sangat kesulitan. Joy merasa kesal dengan perlakuan Glad membuat emosinya diubun- ubun. Joy menampar pipi Glad dengan tangan kanannya yang bebas.
Plakkk
“Kau pikir kau itu siapa? Jangan bertindak seolah aku adalah milikmu, jangan mengaturku dan jangan pernah mengancamku Glad!” Teriak Joy, Joy sudah tidak perduli dengan tempat mereka berdiri, ia sadar setelah ini mereka akan dihampiri oleh petugas perpustakaan karena sudah mengganggu orang lain.Glad masih terdiam dengan apa yang dilakukan Joy. Tamparan yang entah mengapa mengingatkannya pada kenangan yang ingin dilupakannya. Joy yang dikuasai amarah langsung pergi meninggalkan Glad yang masih mematung. Glad mengepalkan kedua tangannya matanya menatap kosong rahangnya mengeras. Glad berjalan dengan amarah yang siap meledak kapan saja berjalan tanpa perduli menabrak orang yang menghalangi jalannya. Glad berjalan semakin cepat menyusul Joy.
Joy berlari sambil mengusap air matanya Joy menunggu pintu lift terbuka namun memutuskan untuk melewati tangga. Joy menuruni tangga dengan pikiran yang kacau namun tiba tiba lengannya ditarik sehingga membuat tubuhnya membentur dinding, belum sempat Joy melihat siapa yang menariknya, Joy sudah diserang lebih dulu, bibirnya dibungkam dengan kasar tanpa perduli Joy yang memberontak. Dia adalah Glad. melampiaskan semua amarah serta emosinya melumat bibir Joy kasar dan sesekali menggigit kecil bibirnya saat Joy bersikeras mendorong dada Glad. Glad yang masih diselimuti kekesalan menarik kedua tangan Joy menekuk tangan Joy kebelakang punggung Joy menghimpit tubuhnya sehingga membuat Joy tak mampu bergerak. Glad terus menggerakkan bibirnya melahapnya tak membiarkan bibir Joy bebas. Joy yang sadar akan kondisinya tak mampu menahan air matanya Joy menyerah membiarkan Glad menciumnya.
Beberapa orang yang melihat kejadian itu memutuskan untuk menghindari mereka, dimata mereka Glad terlihat sangat menyeramkan. Tak ada yang berani untuk sekedar menolong Joy. Glad terlihat seperti kehilangan akal, emosi yang tak terkendali membuat keadaan semakin rumit, Joy menangis terisak disela ciuman kasar Glad. Pikiran keduanya sangat kacau, melampiaskan segala amarah keduanya satu sama lain.
****

Introvert Girl and Emotional BoyМесто, где живут истории. Откройте их для себя