Asing

3.5K 153 5
                                    

Rindu???
Selamat Tahun baru yang sudah lewat 8 hari..
Authornya itu sombong soalnya.. makanya uda lewat baru diucapin..
Btw. Semoga resolusi kalian tahun ini bisa terwujud ya... yang cari jodo atau cari kerjaan.  Biar dapet semua. Heehee.
Cukup ya pembukaan awal tahunnya. Saatnya Glad dan Joy yang cari jodo disini  😁😁😁

****
Seharian ini Glad meminta Joy untuk menginap diapartemennya, Joy awalnya menolak, karena ingat bahwa Mamanya ada dirumahnya, namun lagi lagi Joy kalah dalam perdebatan itu, akhirnya dengan berat hati, Joy menyetujuinya. Glad memberikan Sweeternya untuk Joy. Joy menatap pemandangan malam melalui jendela kamar Glad. Ingatan masa kecilnya kembali muncul, saat saat dimana keluarganya masih berkumpul tanpa adanya orang asing didalamnya. Joy kecil selalu tertawa ceria, Kemudian muncul ingatan yang lain. Keributan keributan yang Joy dengar dari kedua orang tuanya, hingga perceraian kedua orang tuanya terjadi ketika dirinya masih remaja. Joy tersentak ketika Glad mengecup puncak kepala Joy.
“Ayo makan dulu” Ajak Glad. Joy melihat Glad menyiapkan makanan dimeja makan.
“Kamu masak sendiri?” Tanya Joy
“Iya, sini kita makan” Jawab Glad memanggil Joy untuk bergabung dirinya. Glad mengambilkan nasi dan beberapa lauk yang sudah ia makan ke piring Joy.
“ Terimakasih” Ucap Joy
“Makan yang banyak, kamu terlihat kurus” kata Glad membuat Joy kembali termenung. Melihat hal itu Glad mengusap lembut rambut Joy mencoba untuk menenangkan Joy. Joy merasa sangat nyaman dan sentuhan ini membuatnya ingin menangis. Joy merasa hanya Glad dan Rose yang memberikan perlakuan ini padanya.  Glad berdiri dan menarik kepala Joy mendekapnya erat diperutnya, membiarkan Joy yang menangis terisak. Joy memeluk erat Glad merasa tak ingin melepaskan pelukan ini.
“Sudah, aku disini, jangan sedih” Tenang Glad. Setelah lelah menangis, Glad memaksa Joy untuk segera makan, dan Joy dengan patuh menuruti kata Glad. Joy menghabiskan makanannya, Glad tersenyum melihat Joy yang begitu penurut, ini adalah kali pertama Joy bersikap seperti ini. Glad terus mengusap rambut Joy menyalurkan rasa sayang dan kehangatannya. Seharian ini Joy benar benar menghabiskan harinya diapartement Glad hingga sore menjelang Joy masih nyaman duduk bersandar disofa, Glad ikut menemani Joy yang sedang merenung. Joy mengambil handphonenya yang bordering dimeja, melihat siapa yang memanggilnya, dan orang yang tidak ingin ia temui malah menghubunginya, sekali dua kali Joy mematikan panggilan itu, namun panggilan itu terus saja mengganggu, membuat Joy dengan terpaksa menerimanya.
“Hallo. Ada apa Ma?” Tanya Joy sinis.
“dimana kamu, kenapa jam segini belum pulang, cepat pulang, ada yang ingin Mama bicarakan”Perintah Naura. Joy benar benar kesal dengan segala tingkah sang Mamanya, menurutnya suaminya sudah memanfaatkan Mamanya tapi Mamanya bodoh karena cinta hingga tak pernah sadar dengan hal itu.
“Ada masalah?” Tanya Glad yang sejak tadi terdiam memperhatikan Joy.
“Hah! Aku capek sama keadaan ini, aku benar benar ingin mengakhiri semua ini. Mereka sudah memiliki kehidupan baru mereka, kenapa mereka harus melakukan ini padaku, kenapa mereka tidak membiarkan aku sendiri saja” ucap joy frustasi sambil menjambak rambut panjangnya. Glad langsung berjongkok didepan Joy, memegang tang Joy yang berusaha untuk menjambak rambutnya kembali.
“Jangan menyakiti dirimu Joy, kalau mereka menyakitimu setidaknya kamu harus menjaga dirimu jangan ikut menyakitinya. Aku disini, kalau kamu membutuhkan bantuan” Ucap Glad mencoba untuk menenangkan Joy. Joy memandang wajah Glad menatap tajam kedalam mata Glad, terlihat kesungguhan disana, entah apa yang dirasakan Joy. Tanpa disadari Joy memeluk leher Glad dan menyandarkan wajahnya dibahu Glad. Glad membalas pelukan Joy dan mengusap punggung Joy mengirimkan rasa nyaman pada Joy.
Handhone Joy kembali berdering kali ini dari sang Oma.
“Hallo oma? Ada apa?” Tanya Joy setenang mungkin, tak membiarkan sang Oma mengetahui keadaanya.
“Sayang, bisakah malam ini kamu kesini, Oma kangen sekali padamu” Ucap Oma, dengan suara yang begitu lirih dan sedikit bergetar.
“Oma, kenapa? Apa Oma sakit?” Tanya Joy sedikit khawatir
“Tidak, Oma hanya ingin bertemu denganmu, datanglah ya Oma mohon” Pinta SangOma.
“Iya Oma, Joy kesana, tunggu ya” Kata Joy mematikan panggilannya. Joy berdiri dan segera mengambil tasnya. Glad mencekal lengan Joy saat akan berjalan keluar apartemennya.
“Aku akan mengantarmu” Kata Glad dengan tegas yang dibalas anggukan oleh Joy.
30 menit perjalanan mereka tempuh untuk sampai dirumah sang Oma, Joy langsung masuk kedalam rumah tidak lupa mengucapkan terimakasih pada Glad. Joy masuk kedalam rumah dan disambut oleh Mikha yang sedang duduk bersantai disofa ruang tamu. Joy hendak mengabaikan Mikha, namun Mikha sudah memanggil namanya hingga Joy harus menghentikan langkahnya.
“Joy, apa yang kamu lakukan disini?” Tanya Mikha dengan nada tidak suka.
“Oma menelponku dan memintaku untuk kesini” Jawab Joy jujur,sambil melanjutkan langkahnya, namun baru beberapa langkah Joy berjalan, kalimat Mikha membuatnya kembali menghentikan langkahnya dan dengan menahan amarah membalikkan tubuhnya hingga menghadap kearah Mikha.
“Jangan menjadikan Oma sebagai alasan untuk kamu bisa datang kesini sesuka hati. Oma sedang tidak enak badan, jadi,,, JANGAN MENGGANGGUNYA!” Tekan Mikha. Joy berjalan mendekati Mikha, kedua tangan Joy terkepal masih menahan emosinya.
“ Jangan terlalu khawatir, hubunganku dirumah ini hanya dengan Oma, tidak ada yang lain, Jadi.. jangan berpikir berlebihan Nona AT-MAD-JA!” Ucap Joy sinis. Mendengar kalimat sindiran itu, Mikha langsung menampar pipi Joy.
“Dengar,, kau itu hanya anak yang tidak diharapkan, hanya anak yang dibuang, jadi jangan coba untuk membuatku marah, atau aku akan benar benar membuatnya terbuang!” Amcam Mikha, lalu berjalan meninggalkan Joy yang masih mematung. Joy menghela nafas, mencoba untuk menenangkan diri baru berjalan menuju kamar sang Oma. Di dalam kamar, Joy menemukan Omanya tengah tertidur diatas tempat tidur.
“Omaa..” Panggil Joy dengan lembut.
“Oh Joy, sayang, akhirnya kamu datang, Oma kangen banget sama kamu” Jawab sang Oma sambil mengulurkan kedua tangannya untuk memeluk Joy, tak lupa dengan ciuman dikedua pipinya.
“ Iya Oma, sekarang Joy kan sudah disini, Oma mau apa?” Tanya Joy selembut mungkin.
“Oma gak mau apa- apa, Oma Cuma mau sama kamu Joy, kamu tinggal disini ya?” Pinta Oma dengan suara yang bergetar. Belum sempat Joy menjawab  terdengar suara pintu kamar Oma terbuka, dan terlihat seorang wanita paruh baya yang cantik, ya dia adalah Amanda yang datang dengan membawa nampan berisi makanan dan segelas air putih untuk Oma.
“Joy, kamu disini? “ tanya Amanda terkejut melihat kehadiran Joy.
“I-iya, maaf masuk begitu aja” Kata Joy sungkan. Amanda menaruh nampan dimeja samping tempat tidur Oma, dan berjalan mendekati Joy, dengan lembut memeluk Joy.
“ Jangan bicara begitu, ini juga adalah rumahmu, jadi kamu bisa datang kesini kapan saja” Ucap Amanda ramah.
“ Iya Joy, Oma ingin kamu kembali kerumah ya, pulang ya sayang” Bujuk Oma
“Joy akan sering sering kesini buat nengok Oma, tapi untuk tinggal disini, mungkin enggak Oma..” Jelas Joy sambil memeluk Oma.
***
Oma meminta Joy untuk ikut makan malam bersama dirumah, di meja makan sudah ada, Oma, Amanda, Renan, Mika, dan,,,, Niko” Joy menahan nafas dan mengambil tempat duduk disamping Oma, Joy merasa sedikit gugup, tentu saja karena ini pertama kalinya Joy kembali makan bersama semenjak Joy memutuskan untuk tinggal sendiri dirumah. Rasa canggung menyelimuti makan malam kali ini, Joy benar benar merasa menjadi orang asing dalam keluarga ini. Mereka makan dengan sangat tenang, hingga Renan mulai membuka pembicaraan dengan bertanya tentang Joy, yang tentu saja dijawab seadanya oleh Joy. Setelah seharian berada dirumah Oma, Joy memutuskan untuk pulang, awalnya Joy ingin pulang sendiri namun karena sopir keluarga Renan yang sudah pulang, Renan meminta Niko yang masih disana untuk  mengantarkan Joy pulang. Joy merasa sangat tidak nyaman dengan permintaan Papanya, Joy tentu tahu, Mika yang mendengar Papanya meminta Niko untuk mengantar Joy pulang, adalah sesuatu yang sangat mengkhawatirkan untuk Mika, Mika tentu tahu hubungan apa yang terjadi dimasalalu antara Joy dan Niko, dan Mika tidak ingin mereka mengingat masalalu mereka, Niko adalah miliknya. Namun Renan yang bersikeras dan perintahnya tentu saja tidak bisa ditentang oleh siapapun termasuk Mika. Dengan berat hati Joy harus pulang dengan diantar Niko.
Niko merasa senang karena setelah sekian lama, akhirnya diriny masih bisa memiliki kesempatan untuk bersama dengan Joy, walaupun hanya duduk diam dimobil. Sepanjang perjalanan Joy terus memandang keluar jendela, joy ingin sekali segera sampai kerumahnya dan tidur.
“Kamu, gimana kerjaan kamu? Lancar?” tanya Niko mencairkan suasana
“Iya” Jawab Joy singkat.
“Joy, kamu benar benar belum maafin aku?” Tanya Niko
“Maafin apa? Kamu gak pernah nglakuin kesalahan apapun”Jawab Joy datar.
“Tunggu, ini bukan arah menuju rumahku? Kamu mau bawa aku kemana?” Tanya Joy saat melihat Niko memutar jalan yang berbeda. Niko hanya diam tak memberikan jawaban kepada Joy. Hingga mereka sampai disebuah taman dekat sekolah Dasar Joy. Niko menghentikan mobilnya, kemudian keluar menuju taman itu, taman yang dulu merupakan taman sederhana kini sudah menjadi taman yang lebih terawat dan lampu lampu yang merada disepanjang taman membuat taman lebih terlihat terang. Niko berjalan memasuki area taman, berjalan mendekati sebuah ayunan. Joy yang awalnya enggan turun dari mobil, akhirnya mengikuti langkah Niko, karena Joy tahu bahwa Niko tidak akan kembali dengan cepat. Joy memperhatikan langkah Niko yang menuju tempat ayunan, ya dulu Joy sering kali bermain disana dengan ditemani Niko sebelum keluarganya bercerai.
“ Kamu ingat Joy, dulu kita sering bermain disini?” Ucap Niko saat merasa Joy berdiri dibelakangnya.
“Dulu, setelah kamu pergi bersama mamamu, aku sering kesini dan berharap bisa bertemu denganmu disini.” Kenang Niko.
“Sudahlah, ini sudah malam, aku mau pulang” Kata Joy ingin mengakhiri pembicaraan dengan Niko.
“Joy,,, apa,,apa kita sudah benar benar tidak bisa bersama?” Tanya Niko serius
“Jangan bodoh, lupakan semuanya, aku mau pulang” kata Joy sambil berjalan meninggalkan Niko.
“Aku cinta padamu Joy” kata Niko keras, membuat Joy menghentikan langkahnya.
****

Introvert Girl and Emotional BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang