7. The First Ship

1.8K 473 206
                                    

"Dia, adalah kerahasiaan ku yang disembunyikan."

.
.
.

"I-iya Pak, saya ke ruangan anda sekarang-

'Berkasnya jangan lupa.'

"Berkasnya saya bawa kok, Pak. Sebelum landas Letnan Seo sudah memberikannya pada saya,"

'A-apa? Pemimpin angkatan udara Seo Changbin maksud kamu? Yang saya tugaskan kemarin?'

Jeno yang hendak membuka pintu markas terdiam sejenak dengan kening berkerut. Dirinya sedikit bingung kala Jendral-nya itu sedikit terkejut. Ahh... ia lupa sesuatu.

"Gudang arsip saat itu sedang dibersihkan Pak, jadi ada sebagian arsip yang terpaksa dibawa pulang saya waktu itu. Saat itu jadwal saya bertugas, tapi saya harus lembur karena ada panggilan tugas dadakan mengenai pesawat jatuh di kota Anseong gyeonggi, Pak. Jadi kunci lemari arsipnya saya titipkan pada Letnan Seo." Jelasnya agar tidak timbul kesalahpahaman.

Jeda sejenak, terdengar deru nafas tak beraturan yang membuat Jeno sedikit meremas beberapa arsip yang ia bawa, takut-takut membuat kesalahan sebab tanda beliau murka sudah jelas sangat terlihat.

'Bawa sekarang, saya tunggu.'

"A-ah... i-iya."

Lantas dengan langkah seribu Jeno cepat menghampiri ruangan Jendral Kim. Yang menunggu kehadirannya dengan raut wajah seperti biasa, tapi kali ini jauh dari kata biasa. Sorot matanya tajam, menghunus Jeno yang baru saja masuk usai izin terlebih dahulu.

Jeno menunduk hormat, saat lengan kekar Jendral Kim mulai memeriksa lima lembar arsip yang katanya ingin di musnahkan.

"Ma-maaf Pak, pemusnahan arsip seharusnya dilakukan pada tahun 2025. Dan ini belum saatnya arsip-arsip itu dimusnahkan. Karena..." Jeno menghentikan ucapannya saat sorot tajam itu kembali menghunus nya.

"Kamu tahu kenapa saat paku dicabut dari dinding masih meninggalkan bekas?" Tanyanya rendah, Jeno hanya diam tak menjawab.

"Itu karena sesuatu yang sudah dirusak, kalau tidak ditambal akan semakin rusak. Dan terus membekas,"

Jeno terdiam, mendadak otaknya berpikir keras hubungan antara arsip dan paku. Dimana letak kesinambungan nya?

"Ta-

"Lanjutkan tugas!" Perintahnya yang tak mengizinkan dirinya untuk bertanya. Dirinya juga sebagai bawahan serta statusnya yang hanya anggota, diam menurut. Sigap membungkuk lantas pergi dari ruang tersebut.

Jeno sempat diam tak beranjak setelah pintu tertutup, masih memikirkan ucapan sang Jendral beberapa saat yang lalu. Kemudian ada rasa getar di bagian kaki, lantas merogoh jejeran saku celana. Mendapati nama pimpinan militer dari layar ponsel yang berkedip. Dalam hati ia bingung saat menjawab panggilan itu, haruskah ia melapor kejanggalan yang dilakukan Jendral atau tidak. Masalahnya Jeno takut mengganggu perjalanan pimpinannya.

"Pak-

'Jangan formal kalau kaya gini, panggil gue nama ajah.'

Jeno mengangguk, meski tahu yang di seberang juga tak lihat pergerakannya.

"O-oke, Changbin... Hyung?"

'Oke, ada tugas buat lo...

.
.

| Bermuda Triangle |

.
.

Sama hal nya kala penyambutan saat delapan perwira dari tiga militer tiba di pelabuhan. Penghormatan resmi juga tengah dilaksanakan kembali disini. Mengantarkan ujung perpisahan dengan tanggung jawab yang ikut di layarkan.

Bermuda Triangle - StrayKidsDonde viven las historias. Descúbrelo ahora