2. Meeting

2.4K 601 399
                                    

"Ada yang tersembunyi dibalik raga, kamu boleh percaya pada siapapun yang kamu anggap bisa dipercaya. Tapi Manusia punya banyak pengkhianatan. Jadikan diri sendiri sebagai gudang, meski tidak bisa"

.
.
.

Delapan perwira yang ditugaskan tingkat lapangan kini sedang beradu tatap dengan Jendral utama mereka. Menghadap lelaki dengan paras tegak nampak ketara diantara tatapan tajamnya.

Jenderal secara singkat menjelaskan titik koordinat dimana mereka harus berlabuh atau datang ke pulau Havana Cuba minggu depan untuk memulai pelayaran. Sedang pelayaran sendiri akan dilakukan dua hari setelahnya sehabis edukasi dan persiapan selama berlayar. Bagaimanapun di kapal mereka tidak didampingi, jelas hanya delapan orang dari mereka yang turun lapangan.

Gila!

"Maaf komandan, kenapa yang ditugaskan hanya kita? Maksud saya, militer laut Havana ada kan? Atau sponsor dari negara lain? Mengingat untuk ekspedisi Mariana kita mendapat sponsor bantuan dari Amerika juga. Apakah sekarang kita tidak mendapatkan itu? Hanya berdelapan?"

Ajuan tanya Chan mendapat gumam dari yang tertinggi jabatannya. Setelahnya ia tunjukan layar tab miliknya dengan informasi berita dadakan yang di publish pagi tadi. Mengenai keseluruhan Militer Havana yang sedang dalam masa percobaan, dikarenakan insiden kapal muncul secara mendadak membuat mereka harus melalui tahap interogasi militer lebih dulu.

"Maaf komandan, kenapa sebaiknya tidak menunggu mereka kembali ditugaskan? Saya rasa ini terlalu bahaya kalau hanya delapan orang dalam kapal. Maksud saya, disini yang mengerti teritorial kelautan hanya saya, Seungmin dan juga Jeongin. Sisanya berada dalam militer yang berbeda." Lino mengajukan pendapat.

"Kamu merasa hebat?" Tanyanya seolah menyindir. Terdengar bunyi adu geligi seolah pertanda Lino cukup geram mendengarnya. Namun sedetik kemudian senyum tipis nampak di bibirnya.

"Apa nada bicara saya terdengar layaknya orang yang membanggakan diri, pak Jendral yang terhormat?" Lino tertawa kecil diujung pengucapan nya, buat dua rekan sejawatnya yakni Seungmin dan Jeongin dibuat gugup karenanya. Bahkan Bang Chan dan Changbin yang merupakan koordinator dalam tim militer darat dan udara dibuat terkejut, mereka tak seberani itu untuk balik menyerang kata. Apalagi ini atasan mereka yang sudah sewajibnya dihormati.

Lee Minho, koordinator angkatan laut memang berbeda.

"Bukan jadi halangan kan? Kalian semua pernah sampai pada dasar terdalam di bumi. Jangan jadikan alasan juga untuk ekspedisi kali ini, saya angkat gelar kalian kalau berhasil." paksanya yang menawarkan pangkat, embel-embel dengan harap perintahnya tak dielakkan.

"Tapi itu dengan bantuan dari pihak luar juga, kami tidak benar-benar sendiri pada saat itu." Chan berkilah, karena ia tahu betul bahwa ini cukup berbahaya.

"Wahh, tawaran menarik mengesampingkan nyawa manusia." Lino terkekeh sambil melipat tangan di dada.

"Kamu nggak mau? Lantas kenapa kamu tanda tangan perjanjian dari bulan-bulan sebelumnya?"

Semua pasang mata mengarah padanya, dan Lino hanya diam sambil memandang pimpinan, aura mata penuh kebencian.

"Meskipun ekspedisi dilakukan di laut lepas, kamu juga butuh bantuan dari dua angkatan lain. Udara dan darat membantu jika sewaktu waktu terjadi masalah dalam pelayaran. Sekarang, buat strategi untuk minggu depan. Soal perlengkapan, militer Havana menyiapkan lengkap soal itu, biar saya yang kordinasi."

"Apa jaminannya kalau sampai ada sesuatu yang membahayakan kami?" Lino kembali bertanya.

"Sesuai prosedur ketetapan tentara militer Korea Selatan. Kalau kalian berhasil pangkat kalian akan diangkat, kalau gagal kompensasi akan diberikan. Ini adalah tugas, dan kalian wajib menjalankannya."

Bermuda Triangle - StrayKidsWhere stories live. Discover now