24. Multiverse

830 204 47
                                    

"Sebenarnya Tuhan itu maha baik, hanya saja kamu yang bermasalah disini."

.
.

"BANG CHAN! HWANG HYUNJIN!"

Adalah Changbin yang berteriak murka setelah turun dari helikopter dan disusul beberapa helikopter lain dimana mereka adalah bala bantuan angkatan udara yang kembali mendarat di pulau bermuda.

"HYUNG..." Felix ikut turun setelahnya sembari melepas peralatan udara serta ear zoom dan menyusul Changbin yang beralari pada pusat informasi kelautan Bermuda.

"Pasti dia ngamuk, hadduh. Udah mana situasi genting malah dibikin genting. Bisa gak siiiii ini gue balik aja ke Australi. Gausah ikut begini ginian. Sumpah, sepanjang karir ini doang yang menguji kesabaran sampe titik darah penghabisan. Capek akutuh capek...." gerutu Felix berjalan sempoyongan.

"Bagaimana pencarian hari ini?" Tentara lain yang bertugas dipulau bertanya, menghentikan langkah Felix. Raut wajah lesunya berubah cemas kala melihat kembali kearah laut. Masalahnya adalah perbantuan dari tim laut belum datang, sementara kawannya Seungmin dan Jisung masih ada disana.

"Kacau, gelombang air laut tinggi dari arah utara dan badai angin dari barat membuat pencarian sementara ditunda. Tim kelautan akan segera tiba lebih lambat dari tim udara." Jawab Felix sembari melihat kearah laut yang mana beberapa kapal bantuan mulai muncul dari kejauhan melawan ombak.

"Lagi?" Pertanyaan yang membuat Felix keheranan.

"Apanya yang lagi?" Alis Felix menukik bingung.

"Sejak kemarin pencarian terus ditunda diakibatkan cuaca buruk, beberapa hari yang lalu kami hanya melakukan pencarian sampai siang."

Felix hanya diam sambil tatap langit yang seolah sedang murka, dalam hati ada gejolak rasa ingin marah seolah semesta mengahalangi langkah mereka untuk melakukan pencarian. Terhitung sudah cukup lama mereka di pulau ini, dan belum ada hasil apa-apa tentang kehilangan rekan mereka.

Bukan Felix ingin berpikir negatif tentang pria dihadapannya ini, namun raut wajahnya seolah mempertanyakan sesuatu yang ganjil, bahwa dosa apa yang dilakukan oleh kelompoknya sehingga semesta bisa murka seperti ini.

"Laut itu ganas, tapi bisa juga jinak. Laut adalah perwujudan dari sesuatu yang supranatural dan luar biasa. Laut, luas dan suaranya berbicara kepada jiwa. Kembali dan pikirkan ulang, maka akan ada sesuatu yang menarik mereka untuk kembali. Kalian bisa bersatu dan pulang ketempat asal kalian....

"Renungkan dulu, sebelum berpergian jauh kalian membawa tugas negara dan fokus pada satu hal. Yang ditinggal menaruh kepercayaan untuk kembali, sedangkan yang meninggalkan membawa janji yang harus ditepati. Jangan membagi masalah dengan sesuatu yang buruk, efeknya akan besar, terutama genangan air....

"Aku dengar, mereka masih hidup. Aku yakin mereka ada di suatu tempat yang tersembunyi. Aku tidak tahu akar masalah kalian ada dimana, tapi kejadian seperti ini mungkin benar-benar teguran dari semesta."

"Aku pergi dulu, angkatan laut akan segera tiba. Pergilah ke ruangan Jackson. Kawanmu disana semua, aku sempat lihat tadi." Ucapnya pamit undur diri setelah bicara tentang sesuatu yang masih Felix cerna.

Jujur, ia tak paham maksudnya. Ia pikir lautan adalah tempat teraman bagi serangan musuh, namun kenyataannya tidak begitu. Jika di darat ia harus menghindar dan bersembunyi. Maka ketika dilaut ia harus bertahan dan melawan atau terbawa hanyut akan entitas semesta yang tersirat.

"Tadi powerbank gue udah di charger belum yah? Mampus kalo belum, ini hp modar lagi. Sumpah ini gue kaga bisa ninggalin hp, jiwa gue kek gak tenang gitu. Si Hyunjin powerbank nya penuh gak yah?" Gumamnya ditengah pikiran yang berkecamuk.

Bermuda Triangle - StrayKidsWhere stories live. Discover now