12 || Ada apa?

107 12 2
                                    

"Karena hanya di luar, dengan orang sekitar, setidaknya membuatku lebih nyaman dari dunia yang kelam."

🌞🌞🌞

Bel yang ditunggu-tunggu akhirnya berdering. Seperti biasa kita langsung booking tempat di pojok kantin yang menurut mereka tenang. Selain gak berisik, gak akan ada yang denger kalo kita lagi ghibah. Kebiasaan yang wajib banget mereka lakuin ketika jam pelajaran kosong atau istirahat.

Astagfirullah kamu ini berdosa banget.

Sambil menunggu Manda memesan makanan, mereka sibuk dengan ponselnya masing-masing.

"Makanan siapppp," ucap Manda sambil membawa beberapa mangkok bakso Mas Eno ditangannya.

"Lah, kok cuma tiga, Man?" tanya Geta saat Manda hanya membawa tiga bakso dengan bantuan Angel.

"Lo kan beda sendiri malah pesen seblak. Tapi udah gue pesenin kok. Lo ambil aja sendiri siapa tau udah jadi."

Tanpa menunggu lama lagi, Geta bangkit dari duduknya dan menuju pedagang dengan antrian panjangnya. Geta melangkah maju sambil meminta seseorang agar memberikan ia jalan.

Di depan sana Geta melihat Lea yang sedang menatapnya dengan tatapan sinis namun Geta tak hiraukan. Ia malah melanjutkan jalannya dan mengambil seblak yang sudah Manda pesan tadi.

Saat akan kembali menuju tempat duduknya, Geta tak sengaja menabrak punggung seseorang dan mengakibatkan seblak yang ia bawa tumpah mengenai tangan Geta.

"Awss ahh panhh nasssh."

Seseorang itu pun membalikkan badannya dan terkejut saat melihat tangan Geta yang hampir memerah akibat panas air seblak yang dibawanya.

"Eh! Bocah aneh. Maaf gue gatau kalo ada lo dibelakang. Ayo ikut gue ke uks." Risdan menarik tangan Geta yang satunya.

Geta berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh. Sementara Risdan mengambil kotak P3K dan mengobati Geta dengan intens.

"Lo disini aja biar gue izinin ke guru. Oh iya, pulang sekolah jangan lupa."

"Gue kumpul PMR bentar, Kak."

Geta sebenarnya ingin menolak apa yang Risdan katakan. Tapi Geta males debat sama tuh orang. Saat Geta baru memejamkan matanya tirai pembatas ruangan Geta dan ruangan sebelah terbuka dan menampilkan seseorang yang tengah berbaring.

"Vana! Lo kenapa?!" Geta menghampiri Vana yang tengah berbaring dengan luka lebam di sekujur tubuhnya.

"Lo abis berantem? Atau lo di pukulin orang?"

"Gue gak apa-apa kok hehe." Sambil menampilkan deretan gigi rapihnya.

"Gak apa-apa darimana? Liat bibir lo sobek terus ada bekas darah keringnya. Itu pipi lo juga lebam kek abis di tampar aja."

"Gue jatuh dari motor," jawabnya bohong.

"Makanya hati-hati. Jangan so soan ngebut kalo jatuh sakit kan."

"Iya iya, bawel lo." Menampilkan sedikit senyuman bahkan hampir tidak terlihat saking singkatnya.

🌞🌞🌞

Pertolongan pertama.
Materi yang sekarang sedang dijelaskan oleh senior PMR yang tengah menduduki kelas 11. Mereka sibuk memperagakan cara menangani pertolongan pertama kepada mereka yang membutuhkan bantuan.

Berawal dari menanyakan mekanisme kejadian, situasi kondisi, dan pertolongan menggunakan alat pelindung diri standar. Setelah selesai kita ditugaskan untuk menghafal dan memperagakannya secara tim yaitu satu tim dua orang. Ada yang menjadi PP 1 dan PP 2.

SUNRISEWhere stories live. Discover now