18 | Persami (1)

7 3 0
                                    

happy reading

Pagi hari ini semua murid kelas 10 tengah berada di aula, tepatnya di lantai tiga paling pojok. Hampir dari mereka sangat antusias karena akan diadakannya camping pada sabtu yang akan datang. Maka dari itu mereka dikumpulkan sekarang agar tau persiapan apa saja yang perlu dibawa.

"Caper banget liat si Tasya," ucap Indi dengan sinis.

Mereka bertiga melihat arah pandang Indi, disana ada Tasya yang sedang cari perhatian para lelaki.

"Gak suka banget gue sama sifat dia," ucap Geta tanpa disadari.

Cia terkejut atas apa yang Geta ucapkan sekaligus penasaran sepertinya ada sesuatu.

"Kita juga tau kali sifat dia gimana. Di kelas aja suka cari perhatian sama guru-guru. Pake acara curhat tentang kak Willy lagi, pacarnya."

"Iya itu mah semua orang udah tau tapi ada satu hal yang kalian gak tau."

"Apa, Get?" tanya Manda yang sedari tadi hanya memperhatikan mereka.

Geta baru sadar apa yang barusan ia ucapkan, mungkin hari ini dia gak beruntung. Mereka sudah menatap Geta dengan intens seolah meminta jawaban perihal ucapan Geta tadi.

Geta menatap mata mereka satu persatu lalu menghembuskan nafasnya pelan. "Dia itu bermuka dua tau gak sih, di depan so baik di belakang udah kaya musuh aja. Dia hampir aja nyebar aib gue dan fitnah temennya sendiri."

"JADI BENERAN?" teriak mereka serentak.

"Beneran apa sih?"

Manda membuka ponselnya dan menunjukkan pesan yang kemarin sempat ia terima dari nomor tidak dikenal. "Jadi ini lo sama si Vana? Kirain gue cuma editan."

Geta terkejut dengan perbuatan Tasya, "Kalian udah tau?"

Mereka menganggukkan kepalanya. "Jelasin, Get," pinta Cia.

Geta mau tidak mau menjelaskan apa yang terjadi dari awal dekat dengan Vana dan Tasya menuduh telah merebut Vana darinya padahal itu terjadi karena sikap Tasya yang tidak disukai Vana.

Lalu perihal menginap di rumah Vana, Geta ceritakan secara detail bahkan saat perlakuan Tasya pada orang tua Vana yang terkesan kurang sopan.

Mereka terkejut dengan cerita Geta. Tidak menyangka atas perbuatan Tasya yang seperti itu. Mereka bukan seperti anak lain yang suka bergosip ria, cukup tau saja tidak perlu di umbar.

"PERHATIAN, TOLONG DUDUK DENGAN TERTIB! Sementara bapak akan menjelaskan apa saja yang perlu kalian bawa dan kegiatan yang harus kalian ikuti selama camping Sabtu depan."

Pak Rezi selaku ketua pelaksana sibuk menjelaskan kegiatan apa saja pada camping kali ini.

"Dan kegiatan terakhir akan ada jerit malam," ucap pak Rezi di depan sana.

Semua murid terkejut, ada yang berteriak tidak jelas, takut, menangis dan ada juga yang sudah tidak sabar mengikuti kegiatan camping.

"Anjir gue penakut," gumam Manda memelas.

"Sama anjir gue juga tapi ini konsepnya kaya gimana dulu. Kalo masuk hutan cari jalan keluar mah gue kayanya masih bisa. Tapi kalo ada acara hantu-hantuan mah gue gak mau ah," jelas Cia panjang lebar.

"Tapi tahun kemarin gue denger ada hantu-hantu gitu tapi yang jadi hantunya guru. Katanya gak usah takut pukul aja bareng-bareng atau gak kita takutin balik sambil bilang "Ih bapak itu di belakang ada apa" Setuju gak? Gue dapet bocoran dari senior," ucap Indi sambil menyilangkan tangannya di dada.

"Nah, iya bener. Setuju Gue," timpal Geta.

"Bener juga. Orang guru-guru yang jadi hantunya emang gak takut apa di datengin kembarannya."

SUNRISEWhere stories live. Discover now