19 | Persami (2)

1 1 0
                                    

happy reading

"AHH MONYET!" Teriak Geta di barisan paling depan.

Semua murid sontak ikut berteriak ketika sekumpulan monyet itu turun dari atas pohon. Kakak pembimbing kewalahan saat tidak sedikit dari mereka memilih untuk menenggelamkan dirinya ke aliran sungai yang dangkal.

"Anak-anak harap tenang dan jangan berlarian. Monyet di sini sudah jinak. Jalan seperti biasa saja."

"Gila banyak banget kembaran si Manda," ucap Indi

"Diem aja gue kena semprot."

"Sabar, Man. Gue sebenernya kasian sama lo. Tapi kali ini gue setuju sama ucapan Indi," timpal Geta diakhiri dengan cengengesan.

Sebagai ketua regu, Geta tak henti-hentinya menegur mereka yang daritadi terus saja merumpi hal-hal yang tidak penting.

"Lo pada bisa diem gak sih. Liat jalan jangan rumpi terus, nyemplung tau rasa," amuk Geta.

"Yaelah gue ini  gue baru mau buat vlog buat kenang-kenangan," jawab Manda sembari mengeluarkan ponselnya

"Kalo ada apa-apa jangan salahin gue."

"Iya Getaku. Galak amat nih bu ketu pms lo?"

"Kalo iya kenapa?!"

Manda memilih diam tidak ingin kena semprot untuk yang kedua kalinya sebelum menyalahkan fitur video dan mulai vlog-nya.

"Sore gais. Kita lagi camping, pada berisik loh gais," ucapnya tidak lupa sembari memutar-mutarkan ponselnya mengabadikan kegiatan mereka disana.

"Gais foto dulu," tambahnya. Geta yang sedang dalam mood tidak baik pun mau tidak mau ikut berfoto karena tidak ingin menyia-nyiakan momen tersebut.

Selesai mereka berfoto di dekat aliran sungai, lanjut saja meneruskan perjalanan menanjak di depan sana.

"Huftt. Cape gais. Lihat, nanjak gak kuat. Sesak nih gue. Oke! Sekian dari Manda Rawles," gumamnya terus saja mengoceh.

Sementara Indi dan Cia yang anti dengan perjalanan yang jauh terus saja mengeluh di setiap jalan.

Sekitar tiga puluh menit perjalanan menanjak, mereka di tawarkan pemandangan yang indah. Banyak sekali pohon yang menjulang tinggi berbaris rapih dengan tanah yang cukup luas, akan jadi sasaran empuk para murid untuk berfoto ala selebgram.

Mereka berbaris karena perjalanan selanjutnya akan memasuki sebuah gua kecil.

"Simpen ponsel lo, Man," tegur Geta untuk kesekian kalinya.

"Sebentar gue lagi vlog," tuturnya tak menurut.

"Itu dia gua gais. Disini gelap dan kita harus berjongkok diri gais lucu banget." Di tengah perjalanan Manda yang sibuk dengan ponselnya tergelincir dan alhasil ponselnya jatuh terkena lumpur di pijakannya.

"Omaygat! Huwaaa hp gue Mamah."

"Kan, gue bilang juga apa. Lo gak nurut banget sih. Mana sini liat!"

Manda dengan cepat menyodorkan ponsel yang sudah terkena lumpur, bahkan lubang chargernya terdapat banyak lumpur.

"Gimana dong. Gue takut di amuk Mamah gue."

"Nasib!" seru Indi.

"Mampus hahaha," tambah Cia.

Sebagai teman dekat mereka tidak diam saja dan terus membersihkan ponsel Manda walaupun sesekali  amukan yang terus Manda dapat.

Tak heran tadi saat melewati jembatan saja Manda masih sempat-sempatnya membuat vlog, padahal jelas banget di bawah sana ada curug yang tengah mengalir deras. Teguran juga Manda dapatkan dari Pak Sendy.

SUNRISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang