9 || Arisan

324 107 147
                                    

Terima kasih sudah hadir dan membuatku memahami apa arti memperjuangkan dan melawan semampunya dan sekuatnya.

🌞🌞🌞

Indi baru datang dan menghampiri kursi Geta yang berada di belakangnya lantas bertanya, "Udah ke kumpul semua Get?"

"Udah nih, totalnya seratus ribu. Lumayan jir buat beli skincare kebetulan serum gue lagi abis."

"Idihh, belum tentu juga lo yang dapet. Kalo gue sih pengen beli krim pemutih biar gue tambah cantik."

"Mending natural. Kalo lo cantik terus banyak cowok yang ngedeketin berarti mereka suka sama lo karena lo cantik bukan karena sayang."

"Nah bener, Met. Dengerin si Geta," ejek Manda.

"Met siapa?" Cia yang baru membuka suaranya setelah selesai menyalin tugas yang ia pinjam dari Geta.

Mengangkat jari telunjuknya kehadapan Indi, "Lo kan jamet."

"MANDA BULUQ ANJIR!!"

"Kalo gue jelek ada orang yang ngedeketin, berarti orang itu sayang gitu sama gue?" tanya Manda

"KALO ITU NAMANYA PRIHATIN WKWK. MANA ADA SIH SEKARANG COWOK YANG MAU DEKETIN CEWEK JELEK HAHAHA," hina Indi dengan tawa meledek.

"Tergantung sih, bener kata Indi. Ada gak sih cowok yang mau sama cewek jelek? Sedangkan cowok yang gak ganteng-ganteng amat sih menurut gue tapi banyak cewek yang suka. Kenapa? Karena cowok tuh pake logika gak kayak cewek, dia pake hati ...."

"Bener banget, Get," jawab Cia.

🌞🌞🌞

Semua anak berkumpul melingkar di depan kelas. Sekarang waktunya menentukan siapa pemenang arisan yang telah terkumpul selama seminggu ini.

Bukan hanya mereka bersepuluh yang mengikuti arisan saja, tetapi yang lainnya pun ikut antusias mengelilingi mereka. Sebagian berusaha untuk meminta traktiran kepada siapa saja yang mendapatkan arisan.

Cuman pengen di untung, giliran ikutan gak mau.

Manda menulis siapa saja yang ikut di secarik kertas dan menggulungnya lalu dimasukkan ke dalam botol aqua bekas yang Indi dapatkan saat piket tadi.

"Gue pasti yang dapet," ucap Agatha.

"Semoga aja gue," sambung Celsi.

Indi mengambil alih botol yang ada di tangan Manda. "Udah siap belum?"

"Cepet! Gue penasaran jir," sahut Cia.

Indi mengocok botol ke atas dan ke bawah lalu menjatuhkan kertas yang ada di dalamnya. Namun ada dua kertas yang jatuh bersamaan, itu di anggap gugur.

Dimasukkan kembali kedua kertas tadi lalu Indi kembali mengocok dan mendapatkan satu buah kertas yang di gulung dengan rapih.

Cia mengambil kertas tersebut dengan gerakan cepat. "Pasti gue nih."

"Cepet buka!"

Kertas tersebut di buka sedikit demi sedikit dan tertera huruf A. Tanda akhir nama si pemenang.

"PASTI GUE NIH. CIA. TUH KAN BELAKANGNYA A!"

Mereka sangat kesal pada Cia yang mengulur waktu saat membuka kertas. Di sini bukan Cia saja yang di akhiri dengan huruf A, ada Agatha, Anya, Reza.

SUNRISEWhere stories live. Discover now