Kematian perawat cantik.

Start from the beginning
                                    

"Kamu mau kemana Zaa." Tanyanya.

"Ah hem itu anu mah, Yaza ma mau-." Jawab gua terbata.

"Kamu jangan jauh jauh ya dari mamah, mungkin kejadian tadi itu teror seseorang mamah ga mau kamu kenapa kenapa Zaa, denger kata mamah oke."

"Iyaa mah." Jawab gua singkat.

Mata gua sempat melirik kearah pintu masuk rumah sakit, dan melihat seseorang dengan gerak gerik yang mencurigakan.

Yang membuat gua tambahan curiga ketika semua orang berlari berkerumun kearah perawat cantik yang kini terbaring mengenaskan seseorang itu malah berlari keluar rumah sakit dan sesekali melirik kebelakang.

"Siapa orang itu? eh, bukannya itu om yang tadi ga sengaja gua tabrak ya?." Ucap gua dengan masih fokus melirik kearah orang itu dan membuat mamah bingung.

"Om siapa sayang?."

"Ga salah lagi, orang itu juga yang tadi ga sengaja gua tabrak dia juga pakai sama." Ucap gua dalam hati.

"Yaza." Panggil mamah sembari melambai lambaikan tangannya dihadapan wajah gua.

"Apa dia pelakunya? tapi ini baru dugaan gua, gua juga ga punya bukti. Terlebih lagi pada saat gua menabraknya tadi orang itu juga sedang tergesa-gesa, mungkin memang orang itu punya urusan yang sangat penting sehingga terburu buru seperti itu."

Sungguh banyak sekali pertanyaan di kepala gua.

"Om? om siapa Zaa?." Tanya mamah lagi.

"Bukan siapa-siapa kok mah, tadi Yaza ga sengaja aja nabrak seseorang jadi Yaza kepikiran sama keadaannya sekarang."

"Lain kali hati ya. Jangan sampai ngerugiin orang lain." Ujar mamah menasehati gua.

"iya mamah Yaza minta maaf tadi ga sengaja nabrak orang."

"Gpp sayang yang penting lain kali jangan diulangi."

Gua jawab dengan sebuah anggukan.

• • •

Setelah pihak kepolisian datang dan memberi gari polisi pada beberapa bagian rumah sakit yang di duga bisa memberikan kejelasan apa yang sebenarnya terjadi, mamah dan gua langsung balik ke ruang rawat bersama beberapa pasien lainnya yang juga tadi sempat penasaran sama apa yang terjadi hingga membuat kerumunan yang sangat padat.

Mata gua bisa melihat sangat jelas seisi keberadaan makhluk hitam yang ada di ruang rawat di sepanjang lorong dan sosok makhluk hitam itu terus berdiri dan menatap tajam pada para pasien yang ada di sampingnya.

Gua ga tau siapa sosok itu, karena ia mengenakan jubah hitam yang menutupi sekujur tubuhnya.

Tatapan itu menandakan bahwa sosok makhluk hitam itu punya dendam tersendiri.

Ditambah lagi suara itu yang kini kembali terdengar sangat jelas dengan wajah yang diselimuti awan hitam yang cukup tebal.

Gua sangat merasa sesak saat satu persatu nyawa para pasien itu direnggut oleh sosok makhluk hitam disampingnya.

"Gua ga bisa kaya gini terus, sosok makhluk hitam itu sangat menyeramkan. Apa diruangan gua juga ada sosok makhluk hitam itu?." Tanya gua dalam hati.

"Pokonya jangan sampai ada makhluk hitam itu diruangan gua, apalagi sampai makhluk itu tau kalau gua bisa melihatnya. GA, GA BOLEH. POKONYA GA BOLEH SAMPAI ITU SEMUA TERJADI!." Ucap gua dalam hati dan berteriak pada kalimat terakhir membuat orang yang di sekitar menatap aneh dengan tatapan mengintimidasi.

"Kamu kenapa sih sayang ayo masuk." Ajak mamah yang kini gua dan mamah sudah berada di depan ruangan dan mamah sembari melirik orang-orang yang melihat gua dengan tatapan aneh.

"Mah, tunggu." Gua menghentikan langkah di ambang pintu.

"Ada apa?."

"Yaza mau pulang sekarang." Ucap gua tegas.

"Kamu emang udah dibolehin pulang sama dokter, tapi kita akan pulang besok pagi Zaa karena sekarang udah tengah malam."

"Yaza maunya malem ini mah."

"Yaudah, tapi kita rapihin barang-barang kamu yang ada ruang rawat kamu dulu ya."

"Iya mah tapi jangan lama-lama."

"Iya anak mamah yang paling cantik."

"Yaudah ayo mah buru." Ucap gua sembari menarik tangan mamah masuk kedalam ruangan.

"Astagfirullah aladzim."

Ternyata dugaan gua benar, gua terkejut melihat sosok makhluk hitam itu juga ada di dalam ruangan gua.

"Kamu lihat apa Zaa." Tanya mamah khawatir.

"Gpp mah, Yaza bantu ya biar cepat."

Setelah hampir selesai gua dan mamah mengemas barang. Gua melirik kearah sosok makhluk hitam itu, ada apa lagi ini kenapa sosok itu melihat tajam ke arah mamah.

"Cepat mah." Paksa gua agar cepat-cepat keluar dari ruangan ini, agar kejadian buruk tidak terjadi.

"Ada apa sih Zaa? dari tadi tingkah kamu bikin mamah bingung tau ga." Tanya mamah.

Gua hanya diam, sesekali melirik ke arah sosok itu agar ia tidak mengetahui kalau gua bisa melihat yang kini lagi menatap tajam kearah mamah.

Tiba-tiba sosok itu mengangkat tangannya yang dipenuhi asap hitam dan mengarahkan ke mamah, sambil mengerang layaknya suara makhluk halus apa umumnya yang lagi menyeringai.

Secara bersamaan dengan suara erangan makhluk itu, tiba-tiba mamah kesakitan tapi tubuhnya membeku ditempat.

Gua mulai panik dan menghampiri mamah untuk mengetahui apa yang terjadi pada mamah.

"Matiiii.... Matiii... Matii..."

Lagi-lagi suara itu yang membuat kepala gua sakit.

"Mah, are u okey?!." Tanya gua panik.

Thanks for reading^^

𝙸𝚗𝚍𝚒𝚐𝚘 𝙶𝚒𝚛𝚕Where stories live. Discover now