Random.

250 47 5
                                    

Minggu pagi pukul 06:00, alarm berbunyi.

Kringggg!

Gua pun bangun dan membuka mata. Melihat Glen seperti sedang menunggu gua bangun.

"Mandi sana." Suruh nya.

"Kemarin lu kemana?."

"Ada urusan." Jawanya sambil berbalik arah dan menghilang.

"Ck, gitu doang? dasar hantu ga jelas." Gerutu gua pada Glen.

Selepas mandi gua pun kebawah untuk sarapan bersama mamah.

"Pagi mah." Sapa gua yang berjalan menuju meja makan.

"Ehh udah bangun?." Ucap mamah.

"Udah dong, Yaza juga udah mandi."

"Sini duduk." Ajak mamah.

"Hari ini mamah mau ke rumah tante Mel kemungkinan pulang sore, kamu gpp kan di rumah sendirian."

"Iya gpp mah. Biasanya juga Yaza sendiri kan di rumah ini." Ucap gua sembari mengunyah makanan.

"Mamah berangkat sekarang ya." Pamit mamah yang segera bergegas pergi.

"Kok sekarang sih? masih pagi mah."

"Biar ga macet sayang." Ucapnya sembari mengecup kening gua.

"Mamah pergi dulu ya." Suara dari luar yang masih terdengar hingga meja makan.

Gua segera ke kamar setelah sarapan dan menuju ke kamar untuk beraktivitas seperti biasa.

Sesampai di kamar gua langsung meraih hp yang terletak di meja belajar.

Hari ini gua memilih berdiam diri di kamar sambil membaca novel dan mendengarkan musik dari hp.

________

Jam cepat sekali berlalu. Sekarang sudah menunjukan pukul 03:00 sore.

Gua penat dari pagi hanya berdiam diri, dan berniat ke bawah untuk mengambil cemilan dan menonton acar kesukaan gua di tv.

Langkah kaki gua terhenti di depan kamar mamah. Gua merasakan energi besar di kamar itu, gua pun mendekat dan membuka pintu kamar Terlihat ada seseorang berpakaian serba biru, gua terkejut dan ia pergi saat gua melihatnya.

Gua sudah berada di ruang keluarga, beberapa menit gua menonton tv tidak lama terdengar suara orang membuka pintu.

Gua segera memastikan siapa yang datang. Ternyata mamah datang membawa beberapa kantong belanjaan.

"Katanya mau ke rumah tante Mel kok pulang bawa belanjaan."

"Sekalian belanja Zaa, selama mamah di belanda mamah liat stok makanan di kulkas sudah pada abis."

Gua jawab dengan berohria.

"Ini mamah beliin kamu ramen, makan sana mumpung masih panas." Ucap mamah.

"Makasih mah."

"Yang kantong besar itu apa?." Tanya gua sambil melahap ramen kesukaan gua.

"Snack buat kamu, ada minuman, ada dessert box Chocolate black forest, mamah juga beliin kamu coklat."

"Waw banyak banget." Ucap gua sambil melihat kantong belanjaan mamah yang begitu banyak isinya.

"Nanti semua cemilan ini kamu taro di kulkas atas, biar kamu ga usah ke bawah kalo mau ngambil cemilan. Tapi inget, nyemilnya dijaga ga boleh berlebihan." Ucap mamah wanti-wanti.

"Siap mah." Jawab gua dengan ceria.

Setelah makan ramen. Gua pun kembali ke atas dengan membawa kantong besar berisi cemilan yang tadi mamah beli.

Sesampai di atas gua merapihkan belanjaan ke dalam kulkas yang berada di depan kamar gua.

"Akhirnya selesai." Ucap gua lega, tidur di kasur dan memakan snack yang tadi gua bawa.

Sudah hampir dua jam gua berada dikamar sejak tadi sore mamah pulang.

Gua merapihkan tempat tidur yang sempat berantakan dan kotor akibat ada beberapa snack yang jatuh.

"Yaza."

"Zaa... Makan malam dulu yu." Teriak mamah dari bawah.

Gua keluar kamar tidak berniat ke bawah.

"Mamah makan duluan aja deh Yaza masih kenyang dari tadi nyemil terus." Ucap gua dari atas tangga.

"Kalau nanti kamu laper makanan ada dimeja makan ya sayang nanti makananya ga mamah rapihin."

Gua jawab dengan sebuah anggukan dan langsung menuju kamar.

Tiba-tiba terdengar suara.

Dia memanggil nama gua.

Tiga kali.

Gua mencoba untuk mendengarkan baik-baik apa benar ia benar-benar menggil nama gua.

Dan benar. Ia memanggil nama gua dengan suara yang terbilang lembut.

Gua mulai merinding. Dan berlari kecil ke bawah menemui mamah.

"Mamah panggil Zaa." Tanya gua penuh harap. Berharap mamah menjawab 'iya' tapi sayang sekali jawabnya tidak.

"Ngga. Mamah ga panggil kamu, mamah cuma panggil pas tadi menyuruh kamu makan malam." Ucap mamah dengan jelas.

Jantung gua langsung berdebar.

"Trus siapa yang panggil Zaa?." Tanya gua polos.

"Maksudnya?."

"Pas Yazaa dikamar, Zaa denger ada yang manggil nama Zaa dari luar. Lembut banget suaranya, Zaa kira itu mamah." Gua menjelaskan seperti apa suara yang memanggil gua itu.

"Mungkin kamu salah denger. Yaudah malam ini mau tidur dikamar mamah."

Gua langsung menganggu cepat.

"MAU MAH."

Mamah terkekeh melihat tingah gua.

Takut kejadian yang tidak diinginkan terjadi gua memutuskan untuk tidur bersama mamah malam ini.

Jangat lupa vote & komen... Terus follow akun author😉

Jangan jadi readers yg bisu y🤗❤️

𝙸𝚗𝚍𝚒𝚐𝚘 𝙶𝚒𝚛𝚕Where stories live. Discover now