"Bagaimana kondisinya sekarang?"

"Kondisinya sudah membaik, tapi tetap dia tidak boleh terlalu stres, karena itu akan berdampak pada bayi, bahkan ibunya," ucap seorang dokter pada pria yang kini duduk di hadapannya.

Pria tersebut hanya merespon dengan helaan napasnya yang tampak begitu frustrasi. Ia memijit pangkal hidungnya, masih enggan bersuara.

"Bersabarlah Kim, kau pasti bisa melewati ini," ucap sang dokter menguatkan pria tersebut.

"Terima kasih Ra-ya," ucap pria tersebut pada dokter wanita di hadapannya yang tak lain adalah teman kampusnya dulu.

Setelahnya ia keluar dari ruangan dokter tersebut pergi menuju sebuah kamar di mana  kini seseorang tengah dirawat. Ia memasuki kamar tersebut dengan langkah gontai menuju sebuah ranjang yang menampilkan seorang wanita terbaring lemah dengan perut buncitnya. Pria itu berdiri mematung di sisi ranjang, tak berniat untuk duduk sekalipun. Otaknya masih terus berpikir, apa yang harus ia lakukan ditengah keadaan yang kian menyudutkannya. Namun disamping itu, tak bisa dipungkiri bahwa ia pun ingin wanita itu  dan bayinya baik-baik saja.

 Namun disamping itu, tak bisa dipungkiri bahwa ia pun ingin wanita itu  dan bayinya baik-baik saja

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.


Miso tengah duduk di sofa empuknya menunggu seseorang. Menunggu Taehyung kekasihnya yang berjanji akan datang malam ini. Meski sebenarnya ia kesal dan rasa curiga kian membesar di hatinya, namun tetap ia harus bersikap tenang dan berpikir positif seperti nasehat sang kakak. Ia tidak ingin bertindak gegabah dan bodoh sebelum semua benar-benar terbukti. Ia akan menunggu kejujuran Taehyung, orang yang selama ini selalu ia percaya.

Ia menunggu Taehyung sambil menonton beberapa acara tv yang sebenarnya tidak ada satupun yang menarik, membuatnya terus mengganti chanel tv-nya berkali-kali.

Ia mulai bosan, tak ada kegiatan apapun lagi untuk dikerjakan, disela menunggu kekasihnya yang tak kunjung datang. Setelah sebelumnya ia memasak untuk makan malamnya bersama Taehyung, kemudian membersihkan diri.

Ia melirik jam di layar ponselnya menunjukkan pukul sembilan malam. Sudah hampir satu jam ia menunggu, hingga akhirnya rasa kantuk mulai menghampiri, dan berakhir dengan ia yang tertidur di sofa.

Dan saat waktu menunjukan pukul sepuluh, suara bel berbunyi menandakan adanya seseorang yang datang. Ia terbangun dan segera berjalan menuju pintu untuk menyambut seseorang yang memang sudah ia tunggu.

Pintu pun terbuka.

"Hai, maaf menunggu lama," ucapnya tersenyum, kemudiam memeluk wanita tercintanya.

"Masuklah," titahnya, seraya melepaskan pelukan. "Sudah makan malam?" tanyanya pada Taehyung, yang diberi sebuah gelengan sebagai jawaban.

"Ya sudah, makanlah dulu. Aku tadi memasak tapi sepertinya sudah dingin ... sebentar ya, akan aku panaskan lagi," ucapnya, berjalan mendahului menuju meja makan dan bersiap memanaskan kembali masakannya.

"Tidak perlu," sela Taehyung, " tak apa, aku akan memakannya, tak perlu dipanaskan."

"Tapi rasanya kurang enak jika ...."

LOVE HIM✅Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt