18

607 152 554
                                    

Sebelum baca jangan lupa tekan ⭐ nya ya ...

Miso mendudukkan diri di kursi kerjanya, menyimpan tasnya di atas meja dengan kasar, serta melepas kaca mata hitam yang menutupi mata bengkaknya karena menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Miso mendudukkan diri di kursi kerjanya, menyimpan tasnya di atas meja dengan kasar, serta melepas kaca mata hitam yang menutupi mata bengkaknya karena menangis.

Ia baru saja sampai kafe dengan perasaan yang buruk. Katakanlah seperti itu. Karena pagi tadi ia bertengkar dengan Taehyung.

Bisa dibilang ini merupakan pertengkaran perdana bagi keduanya selama hubungan mereka yang berjalan kurang lebih setengah tahun. Sehingga hal itu membuat hatinya nyeri bukan main. Taehyung-nya yang selalu ia puja kini berubah menjadi tidak terbuka. Entah apa yang membuat pria itu berubah. Ia pun masih tak mengerti.


"Miso-ya ... tentang lamaran yang aku janjikan, maaf aku harus mengundurnya."

Ucapan Taehyung seketika membuatnya begitu terkejut. Mengapa tiba-tiba? dan mengapa ini ... terasa sakit. Sakit sekali, hatinya. Ia menghela napas, tatapannya fokus pada gelas berisi susu, yang kemudian ia teguk hingga tandas.

Ia telah selesai dengan sarapannya yang tentu saja tidak mengenyangkan sama sekali, karena hanya segelas susu yang ia minum. Salahkan Taehyung. Hatinya terlanjur kesal sehingga membuat napsu makannya hilang.

"Apa yang sebenarnya terjadi denganmu?" Akhirnya Miso bertanya dengan tatapan mengintimidasi. "Apa yang membuatmu menjadi begini? Apa ada masalah? Katakanlah. Aku ini kekasihmu. Aku akan siap membantu sebisaku," ucapnya dengan bertubi-tubi pertanyaan. Namun yang ditanya tetap bungkam, bahkan meninggalkan meja makan begitu saja.

Miso yang melihat Taehyung pergi begitu saja ; tanpa bicara dan mengabaikan perkataannya pun kini mulai kesal. Emosinya perlahan naik. Ia merasa sudah cukup bersabar, hingga kali ini, ingin menumpahkan semua kekesalan dan rasa kecewanya. "Taehyung apa kau sudah tidak menganggapku?" Ia kembali berucap namun kali ini dengan suara yang agak meninggi, hingga membuat langkah pria itu seketika terhenti. Ia benar-benar sudah terlampau kesal. "Aku sedang bicara denganmu Taehyung. Dan kau mengabaikanku?!" ucapnya lagi, berjalan menyusul Taehyung, mensejajarkan diri dengannya. "Jawab aku!"

"Miso-ya aku tidak ingin bertengkar denganmu. Sungguh," ucap Taehyung berbalik menghadap ke arahnya.

"Aku pun tidak ingin bertengkar. Aku hanya bertanya padamu. Bisakah kau jawab? Bisakah kau menjelaskan semua padaku apa yang terjadi?" tanyanya lagi bertubi-tubi. Air mata pun kini telah lolos membasahi pipi mulusnya. "Apa yang membuatmu membatalkan acara malam itu? Apa yang terjadi sehingga kau pergi menghilang entah kemana? Bahkan sekali pun kau tak menghubungiku."

LOVE HIM✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang