Ia memang sudah mengenal Irene cukup lama. Irene adalah sepupu Jisung sekaligus teman olimpiade Taehyung. Walaupun Irene dari SMA yang berbeda tapi mereka sering menjadi tim olimpiade perwakilan provinsi bahkan nasional. Karena itu ia cukup sering berbagi kabar dengan Irene, namun kebanyakan tentang soal olimpiade atau tentang Jisung. Dan entah sejak kapan Irene mulai sering mengechatnya dengan hal-hal yang sepele seperti menanyakan kabar, sedang apa, atau apakah Taehyung mau menemaninya membeli hadiah untuk adiknya.
Taehyung bukanlah manusia bodoh, ia tentu tahu maksud dari sikap Irene. Hanya saja ia tidak ingin memperlihatkan bahwa ia tahu. Ia ingin Irene mundur dengan sendirinya. Jika Taehyung menolak dengan tegas, ia takut akan menjadi canggung dengan Irene. Bisa saja ia masih akan satu tim dengan Irene kapan-kapan. Lagi pula Irene tidak benar-benar mengatakan menyukainya secara gamblang. Tidak seperti seseorang...
Hhhh, kenapa ingat dia lagi sih? Batin Taehyung frustasi.
Tok tok
Taehyung menoleh ke arah pintu kamarnya. Terlihat Ibunya membawa nampan berisi air putih, kapas dan obat merah.
"Kok belum bersih-bersih? Mandi dulu sana nanti Mama bantu perban luka kamu lagi."
"Ga usah Ma, cuma lecet dikit kok, ga dikasi obat merah juga gapapa."
"Loh, trus ini kenapa sampe diperban gini? Mama kira lukanya parah."
Taehyung melirik siku kanannya yang kini dililit perban secara berlebihan. Salah satu sudut bibirnya naik membentuk senyum tipis. Itu cewek kan memang lebay....
Taehyung tidak sadar bahwa Ibunya melihat perubahan ekspresi Taehyung. Ibu Taehyung mengangkat alis seraya menahan senyum. Sepertinya Ibunya tahu apa yang ia pikirkan.
"Udah bilang makasih belum?" tanya Ibu Taehyung tiba-tiba.
"Ha? Makasih ke siapa?"
"Sama yang ngobatin luka kamu." Balas ibunya sambil menunjuk tangan Taehyung.
Taehyung berpikir sejenak lalu matanya sedikit membulat.
Belum. Ia belum bilang terimakasih. Sama sekali. Padahal Jisoo sudah merawat lukanya, membelikannya makan, bahkan menyuapinya!
Ahelah Taehyung, lu ga tau diri banget. Batinnya dalam hati.
Ia mencari-cari hpnya lalu menghidupkan kembali data selularnya. Membuka kakao talk dan mencari kontak Jisoo.
Loh, kok ga ada? Pikirnya.
Ia baru sadar bahwa selama ini ia tidak pernah chatan dengan Jisoo. Walau Jisoo selalu menemuinya di sekolah hampir setiap hari, tapi Jisoo bukan tipe cewek yang mengirim chat ga jelas yang mengganggu.
Yah, kalau begini gimana mau bilang makasi... Pikirnya lagi.
Taehyung lalu tersadar bahwa ibunya masih berdiri di sana menatapnya sedari tadi.
"e-eh Ma, iya aku mandi kok abis ini. Mau bilang makasi dulu sama temen." Ucap Taehyung salah tingkah.
YOU ARE READING
Fallin' For You [Vsoo] ✔
Teen Fiction[Perjuangan Jisoo membuat cowok secuek Taehyung jadi bucin stadium akhir] Satu sekolah tahu bahwa Jisoo naksir berat sama Taehyung. Gimana enggak? Jisoo hampir setiap hari datang ke kelas Taehyung untuk sekedar melihat pujaan hatinya itu. Tapi Taehy...
Part 8
Start from the beginning
![Fallin' For You [Vsoo] ✔](https://img.wattpad.com/cover/241592857-64-k542328.jpg)