Jangan berlari terlalu cepat, kumohon.
Seberapa keraspun aku berusaha, menyamai kekasihmu yang dulu sama halnya mustahil.
Jangan samakan aku dan dia, kupinta.
Aku hanya ingin mencetak sesuatu yang berarti, sekecil apapun itu,
bahkan kala kamu masih enggan melupa semua tentang dia.
Tunggu – tolong rehat sebentar,
atau aku akan kehilangan jejakmu.
Arenaku sebatas ini.
Melaju lebih cepat dari batasanku,
aku bisa jadi berhenti selamanya, kau tau.
Atau selama ini kamu sengaja memutus apapun yang sedang kita jalani? Memudarkan apapun yang kita rasakan?
Apakah menungguku adalah frasa lain yang kau anggap sia-sia di hidupmu?
Tanya itu tak kulontarkan. Memilih menerka kamu yang serba kira-kira.
Jika iya – aku minta ampun,
sungguh bukan kehendakku.
Tinggalkan aku begini saja.
Kembalikan aku menjelma orang asing di jalur yang sama dengan jalurmu,
agar kita sama-sama sendiri, menyirnakan semua tentang kita.
YOU ARE READING
KLM #1: Kelana | ✔
PoesiHighest rank #1 diksi (12/12/2022) #1 words (13/01/2022) #1 syair (28/12/2022) #1 puisiindonesia (17/01/2022) #1 berpuisi (19/02/2022) #1 antologi (21/01/2022) #1 kelana (18/01/2022) #1 pecintasastra (05/01/2022) #1 wattpadpoetry (06/01/2022) #2 poe...
