Hari 11, Pengelana Penuh Luka

193 122 66
                                    

Berdampingan dengan luka,
aku disimpangkan ke dua gang yang sama-sama berbatu.
Habis kata, habis napas.
Aku berusaha sendiri.

Aku membaca dari matanya,
saratnya tidak lagi memantulkan wajahku.
Tawanya terpaksa sekali, tak lagi leluasa.

Aneka duka itu membuat kuterjajah,
kuputarbalikkan mereka jadi koloni.
Para bangsawan luka mengajukan banding.
Percaya tidak percaya, syaratnya hanya satu.
Uji coba sampai luka menjadi teman.

Apa sanggup ku begitu?
Dasar pengelana yang malang,
mengorbankan diri untuk orang lain,
menahan sakit sampai mati perasaannya.

Pengelana yang malang itu aku, dan mungkin kamu tidak akan peduli.

KLM #1: Kelana | ✔Where stories live. Discover now