Hari 7, Pemimpin Terdepan Barisan

238 122 109
                                    

Kamu kibaskan rambutmu ke arah berlawanan.
Elok, satu kata yang mendeskripsikan kamu bahkan ketika aku menatap dari balik punggungmu.

"Ikuti aku."

Kamu berseru. Ada-ada saja, seakan sedang memimpin maraton sepeda yang anggotanya hanya aku dan kamu.

Ketika aku lengah, kedua tumitku mulai lunglai.
Lemas, kehilangan seluruh semangat untuk melanjutkan kelana.
Untung saja sang pemimpin setia meminggirkan sepedanya,
mentransfer sesuatu yang menggairahkan,
memukau aku sekali jalan.

Kamu berbisik, entah bercanda atau tidak.

"Bagikan lelah dan bebanmu dengan cinta. Kunci dia di sana. Jangan ingat-ingat mereka. Benakmu, cukupkan untuk aku, kamu, dan cinta saja. Janji?"

Diingat oleh orang yang disayangi itu menyenangkan.
Aku jadi memiliki orang yang menjadi alasan untuk bahagia.
Meski belum yakin dengan candaanmu,
yang penting kamu memang selalu di sana dari sediakalanya.

Janji? Masihkah perlu?
Aku terkikik geli.

KLM #1: Kelana | ✔Where stories live. Discover now