1 : 0

5.3K 417 9
                                    

Seharusnya Soffi baru bisa keluar setelah 3 hari tapi Soffi terus memaksa Ustadz Yassa agar membawanya pulang. Padahal baru saja sehari semalam di rumah sakit.

Flashback on
"Kapan bisa pulang?" Soffi terus memainkan kukunya yang sama sekali tidak panjang, jujur ia merasa bosan disini, terlebih ia tak bertemu Pipit. Ia merasa dunia ini hampa tanpa Pipit, sahabat sehati sejiwa seginjal selambung nya.

"Tunggu 3 hari baru bisa pulang" jawab Ustadz Yassa sambil memainkan game cacing di handphone nya.

"Mau pulang sekarang aja ustadz, Ana udah ga papa. Tuh lihat sudah bisa loncat sama lari" soffi sambil menunjukan aksinya melompat lompat di ranjang dan berlari di sekitar demi meyakinkan ustadz Yassa. Yassa hanya tersenyum geli dan memijat dahinya yang pusing melihat kelakuan absurd soffi.

"Ga bisa, nanti aja"
Mandengar penolakan dari ustadz Yassa membuat soffi mengerucutkan bibirnya, tanda ia kesal.
Cihh harus ngapain ya biar setuju.

Setelah beberapa menit akhirnya soffi mendapatkan sebuah ide cemerlang dari otak kebanggaannya.

Dia dengan nekat mencabut infus di tangannya lalu meraih pintu namun gagal karena usatdz Yassa langsung menghalanginya. Soffipun kesal dan selonjoran di lantai sambil menangis, seperti anak kecil yang minta mainan namun tak kunjung dibelikan.

"Pokonya mau pulang, kalau ngga pulang sekarang soffi mau kabur aja ke Jakarta, ga mau ke pondok lagi. Disini makananya ga enak, ga ada Pipit juga. Pokonya mau pulang" soffi terus berakting menangis histeris seolah olah tersakiti. Yassapun yang melihatnya tak tega sekaligus Ia malu karena dari tadi ada banyak orang mengintip di luar pintu mereka. Karena tak tahu harus bagaimana jadilah ia terpaksa mengabulkan permohonan Soffi.

Yeayy gue menang 1:0 ya ustadz. Ucap soffi dalam hati berbangga diri.

Setelah mendapat anggukan dari Yassa, Soffipun duduk kembali di ranjang dengan senyum sumringah. "Ana ke bagian administrasi dulu" soffi mengangguk dengan penuh semangat.
Yassa tiba tiba menaruh hand phone nya di dekat Soffi sambil berkata
"Mainin cacing nya awas jangan sampe mati" Soffipun terbelalak dan membuka handphone tersebut.
Ini cacing nya ustadz Yassa, gede banget woi.

Flashback off

Setelah menginjakan kaki digerbang asrama putri, Soffi pun langsung berlari ke arah Pipit yang sedang mengantri nasi.
"Pipittt" ia memeluk Pipit dengan kencang, sampai di hadiahi tatapan membunuh dari semua orang yang sedang mengantri karena teriakannya yang kencang seperti tos mesjid.

"Kenapa sebentar dirumah sakitnya sop?" Soffi yang mendengarnya pun kaget dan kesal setengah mati, padahal ia mati matian meminta agar Usatdz Yassa membawanya pulang cuma karena curut ini, tanpa aba aba ia mengambil piring plastik yang pipit pegang lalu memukulkannya pada kepala pipit.
pipit pun hanya meringis sakit akibat pukulan soffi, untung saja ia membawa piring plastik kalau piring kaca sudah pasti kepalanya dijahit sekarang.

"Seneng ya liat temennya di rumah sakit terus, bagus bagus" ucap Soffi sambil mengeluarkan senyuman devil nya.

"Kamu kali yang seneng sop, dijagain ustadz Yassa terus" soffi langsung refleks membekam mulut Pipit, bagaimana pun ia tak mau menjadi trending topic dan diserang oleh fan girl nya ustadz Yassa. Mereka yang sedang mengantripun ikut panik dan segara berbincang dengan teman didekatnya karena samar samar mendengar ucapan keceplosan pipit tadi. Soffi yang melihatnyapun buru buru pamitan pada pipit agar tak terjadi lagi hal yang tak di inginkan

"Dah lah mau ke asrama dulu" Soffi meninggalkan Pipit begitu saja, tapi setelah beberapa langkah ia kembali ke pipit dan membisikan sesuatu yang membuat Pipit kesal.

"Pipit ku yang cantik jamilah jiddan, berdua ya nasinya, kuahnya agak banyak terus kerupuknya ambil 4 ya" belum sempat Pipit berteriak memanggil namanya, Soffi langsung berlari sambil tak berhenti tertawa sampai menjadi sorotan setiap orang yang lewat.

Akhirnya setelah seminggu kejadian tersebut berlalu, gosip soffi dan ustadz yassa semakin panas. Bahkan ia sudah sering menyumpal telinganya dengan kapas agar tak mempedulikan ucapan orang orang yang menurutnya sirik karena tak bisa kenal dengan ustadz Yassa.

Banyak sekali santri yang bilang bahwa ia tak cocok dengan ustadz Yassa, tapi soffi hanya bisa menjawab, terus kalo gue ga cocok sama ustadz Yassa, lu semua cocok gituh. Dasar ukhti hobi ghibah. Cemburu bilang bos.

Tak hanya itu banyak juga yang bilang jika soffi sengaja tak mau nurut saat pengajian ustadz Yassa, melanggar peraturan pesantren agar ia dihukum lalu dapat perhatian ustadz Yassa.
Soffi yang mendengarnyapun muak, ngapain gue dihukum cuma gara gara mau dapet perhatian ustadz Yassa, yang ada gue dihukum karena kalian cemburu sama gue terus nyari cara biar gue dihukum terus. Terus kalian bilang gue caper gitu pas ngaji sama dia, idih dianya aja yang suka ngerjain gue, udah tau gue ga bisa ngaji masih aja dites jdi gue pindah pindah duduknya.

Pipit yang melihat Soffi mencorat coret bukunya dengan kesal hanya bisa mengusap bahunya seolah mengatakan
Sabar sof dunia ini keras juga buat yang good looking.

Haappyy reading 😉❤️

Jodohku anak Kiyai - ENDحيث تعيش القصص. اكتشف الآن