Karena kamu

5.2K 446 5
                                    

Setelah mendapatkan kado malam itu, entah kenapa Yassa selalu tersenyum bahagia. Ia juga jadi lebih sering menginap di rumah harap harap soffi datang lagi mengetuk jendelanya..

Mungkin memang benar ia telah jatuh cinta pada seseorang yang baru saja ia temui, semoga dia adalah wanita yang selalu ia doakan di sepertiga malamnya.

Melihat Yassa yang sedang senyam senyum tersebut membuat Ummi dan Abi nya curiga, pasalnya mereka tak pernah melihat Yassa sesenang itu. Apalagi mereka hampir setiap hari melihat sarung yang Yassa gunakan selalu sama.

"Sa, sini coba duduk" perintah Abi.
Yassa duduk disebelah Abi dan Umminya sambil tersenyum.

"Kenapa Bi?" Abi malah mengabaikan pertanyaan Yassa dan meletakkan telapak tangannya di kening Yassa.

"Ga panas ko mi". Ummi dan Abi menatap heran pada Yassa.

"Hah Yassa ga sakit bi. Ga kenapa kenapa"

"Terus kamu ko akhir akhir ini jadi lebih sering ketawa bahagia gitu sa, kayak dapet undian mobil"

Yassa tersenyum kikuk pada Ummi dan Abi tanpa berniat menjawabnya.

"Lah Palingan bocah lanang ini kecantol wedon Bi" ucap ummi sambil pergi ke dapur berniat membawa kopi untuk suaminya.

"Apaan sih ummi, orang Yassa lagi seneng aja. Curiga terus lihat anaknya seneng ya yaa"

"Ga usah merah juga mukanya saa" teriak ummi di dapur sambil tertawa.
"Ummiiiiiii..."

Dari pada ia terus terusan ditanyai tentang sikapnya, lebih baik ia pergi ke asrama dan pamitan langsung pada Abi dan Umminya.

"Yassa ke asrama dulu ya Bi Mi. Assalamualaikum" ia menyalami Abi nya saja karena Umminya masih di dapur.

"Jangan lupa ganti sarung Sa, pake itu terus" teriak Ummi mendapat kekehan dari Abi. Tapi berbeda dengan Yassa ia malah sebal pada Umminya.

"Ummiiiiiiiiii...." yasa pergi dengan salah tingkah dari rumah. Memang benar ia selalu pakai sarung itu tapi bukannya tak pernah di cuci ya, selepas di cuci sehari dua hari ia langsung pakai lagi, begitu sayangnya Yassa pada sarung ini.

Ia juga heran kenapa Soffi bisa tahu Yassa menginginkan sarung ini dari dulu. Tanpa berpikir panjang lagi ia berjalan jalan menuju asrama, ketika sampai di gerbang ia melihat perempuan yang ia sukai sedang marah marah pada sapu didepannya.

Kasian ya sapunya dimarahin. Canda Yassa didalam hati.

"Parah banget ustadzah, punya dendam apa ya sama gue. Keknya kalau ga hukum gue sekali aja, pesantren tuh ga indah"

memang ini juga bukan kesalahan soffi sepenuhnya, ia tidak shalat subuh berjamaah hari ini.

Salahkan saja mimpinya yang terlalu indah, dan salahkan juga ustadz Yassa yang tiba tiba hadir dimimpinya, membuat ia enggan bangun dan telat bahkan tidak berjamaah subuh.

"Gegara ustadz Yassa"

yassa yang berniat pergi mengurungkan niatnya karena mendengar ocehan soffi, ia lalu bersembunyi di semak semak halaman karena penasaran, kenapa jadi gara gara dia soffi dihukum, apa jangan jangan soffi ketahuan ketika ia memberikan kado untuknya. Gimana nih ucapnya dalam hati, ia jadi tak tenang.

"Kalau aja ya ustadz Yassa ga dateng di mimpi gue, pasti ga akan telat. Mana ngomongnya manis banget dih kek abis makan permen kiss. Eh astaghfirullah soffi, lanjutkan" haha ia tertawa garing meratapi sapu yang ada di depannya.

Yassa sudah tak tahan mendengar ucapan soffi, ia dari tadi ingin sekali tertawa tapi takut soffi mendengar.

Disebrang sana Soffi terlihat beberapa kali mengelap keringatnya dan mengipas ngipas badannya karena kepanasan. Halaman yang ia sapu pun sangat luas. Mana Sebentar lagi adzan dzuhur berkumandang, ia harus cepat cepat sebelum di kerubungi santri putra lain. Kalau di kerubungi ustadz Yassa mah gapapa, batinnya.

Yassa merasa kasihan melihat Soffi yang kepanasan, tapi ia juga tak tahu harus berbuat apa. Masa ia bantu soffi menyapu yang ada nanti soffi malah makin di hukum, yassa pun pergi meninggalkan soffi yang masih asyik marah marah sambil menyapu.

Takkk!

"Bajjjjing... astaghfirullah sabar sof. Siapa yang lempar botol minuman kena kepala ana. Pasti nih si pipit, awas kau pipit. Orang capek, haus, kesel eh malah di timpuk dosa apa sih ana!"

soffi masih mengelus elus kepalanya yang sakit akibat kena timpuk botol minuman, ia mengambilnya dan

"eh, ko minumannya belum di buka ya, terus ada permen kiss nya bertuliskan Semangat!"

Soffi membuka dan meminum minumannya dengan senang memang kebaikan akan selalu dibalas dengan kebaikan lain.

Yassa melihat selirik soffi yang senang kegirangan, sebenarnya dia tadi pergi ke kantin dahulu. Karena tak tega melihat soffi kepanasan, karena bingung bagaimana memberikannya ia pun melempar botol minumannya.

Ia tak niat mengenai kepala soffi, eh malah sebaliknya. Yassapun pergi dengan perasaan tenang sebab ia sudah melihat soffi tak papa.

Next yaaa:))

Jodohku anak Kiyai - ENDOnde as histórias ganham vida. Descobre agora