Siapa yaa?

8.6K 503 3
                                    

"Ukhti ko malah diam disitu, jangan saling pandang dengan santri putra atau nanti ustadzah bagian keamanan bisa marah"

soffi langsung pergi meninggalkan seorang laki laki yang sedang memandanginya juga, pipinya kembali merona sebelum ia pergi.

Astaghfirullah ana harus wudhu lagi nih, tak sengaja ana melihat akhwat yang bukan mahrom.

YaAllah.. yassa terus saja berisighfar memohon ampun karena ia telah menatap wanita yang bukan mahromnya.

Ada rasa penasaran terhadap wanita tersebut apalagi melihat rona pipi nya. Yassa tak tahu apa yang telah terjadi pada hatinya.

Disudut lain soffi selepas melaksanakan solat maghrib diam dan senyum senyum sendiri. Itu cowo atau apa ya gantengnya bikin hati meleleh, lo harus tanggung jawab bikin gue baper. Shilla, aisya dan pipit telah pulang dari mesjid dan mereka merasa aneh melihat kelakuan soffi. 

Jangan jangan si sopi th kesurupan, wahh jadi gelo garagra ga betah.

"Pitt, kamu kenapa toh geleng geleng kepala" pipit dihadiahi tatapan menusuk dari shilla dan aisya

"itu si sopi, dia ketawa sendiri jangan jangan kesurupan"

shilla dan aisya pun melirik soffi dan mereka setuju dengan pendapat pipit.

"Gimana kalo kita kagetin saja dia lah, nanti kau baca doa pit"

pipit menganggukui perkataan aisya. Satu, dua, tiga dan 

"saha maneh?" Pipit terus saja melapalkan doa doa agar setan dalam diri pipit keluar.

"Astagaaa, kalian apa apaan ihhhh, gue kenapaa?" Pipit diam melihat reaksi soffi

"kamu kesurupan soppi, diem aku mau keluarin setannya dulu. Kalo setannya gerak gerak nanti dia ga mau keluar"

soffi merasa aneh siapa juga yang kesurupan "ihh lepasin, gue ga kesurupan. Ga ada setan di diri gue, dulu sih emang ada banyak setan yang ngajak dugem, bolos dan lain lainnya sekarang dah ga ada gue udah mau insyaaf"

pipit merasa tak percaya dengan ucapan soffi ia melihat ke arah kanan dan kiri nah bagus sekalih

"sya, tuh ambilin air sebeleh kamu yaa"

aisya mengambil air didalam gelas tersebut. Soffi mulai panik dia tak kesurupan jangan jangan si pipit mau sembur guee nih batin soffi

"pitt jangan sembur gue. Gue sadar pipit"

sudah terlambat, pipit sudah menyemburkan air tersebut ke arah soffi. Soffi geram dan melihat wajah pipit dengan tatapan ingin membunuh

"astaghfirullah setannya masih ada shil sya"

soffipun segera berdiri melepas paksa tangan shilla dan aisya yang dari tadi memegangnya, ia mengambil tisu di lemarinya

"kamu udah sadar soff?"

Soffi mengangguki pertanyaan shilla

"aku itu ga kesurupan kalian. Pipit lagi main sembar sembur kek dukun"

merke bertiga segera menghampiri soffi di ranjang dan jangan tanya bagaimana reaksi pipit dia tertawa tanpa dosa

"maapin aku ya sop, kirain kamu teh kesurupan abisnya atu ketawa sendiri weh. Jadi kita curiga" soffi menggangguki mereka bertiga.

"Terus kamu kenapa ketawa ketawa sof?"

Soffipun mulai bercerita apa yang membuat ia terus tersenyum

"kalian jangan bilang siapa siapa ya nanti gue, eh nanti aku di hukum maksudnya. Tapi siapa ya kira kira, kalian tau ga?"

Mereka bertiga berpikir "ustadz Yassa jangan jangan soff"

mereka melihat kearah pipit

"hushh, ustadz yassa ga mungkin mau ngelihat cewe yang bukan mahrom nya pit" bantah aisya

"tapi sya, kalo ngga sengaja mah yaa boleh boleh aja atuh, lagian da ustadz yassa juga sama sama cowok keturunan nabi adam loh. Wajar kalo dia ingin lihat yang bening bening kayak sopi"

soffi dan shilla tertawa mendengar ucapan pipit tapi ucapan pipit ada benarnya ustadz yassa kan juga manusia.

"Atau bisa saja si Ali"

nah giliran shilla yang berkomentar. Ali memang terkenal di seluruh santri putra maupun putri, ia punya paras yang ganteng, sudah bisa mengaji hampir sebelas duabelas dengan ustadz yassa namun ali sering sekali mendekati dan menggoda santri putri, jika ada yang bening saja beuh langsung dia tancap gas.

"Udah lah ga usah dipikirin, lagian kalo jodoh ga akan kemana" mereka berempat tertawa dengan ucapan soffi.

Maaf yaa kalau gaje, huhuu :((

Jodohku anak Kiyai - ENDWhere stories live. Discover now