Yassa Ahmada

7.4K 486 3
                                    

Duhai Allah pemilik alam semesta ini
Siapakan dia si pemilik mata indah
Pipi kemerah merahan seperti sayyidah Aisyah
Senyumnya indah, jika saja karena parasnya membuat aku jadi jauh padamu
Aku mohon jangan melebihkan cintaku padanya melebihi cintaku pada-Mu..

~Yassa Ahmada

Padahal Yassa baru 2kali melihatnya bahkan itupun tak sengaja, yassa berpikir ia adalah santri baru disini. Ia tak mengerti dengan perasaannya ia merasa tertarik bahkan aneh dengan hatinya setiap melihat wanita itu. Bahkan ia belum tahu siapa nama gadis tersebut.

Ali yang sedang melihat yassa melamun langsung menghampiri

"ehh saa, kenapa anta?" Yassapun kaget dan menoleh pada sahabatnya tersebut

"ngga papa toh, ana baik. Cuma sedang berpikir saja" ucap yassa sambil kembali melamun.

"Memangnya kamu mikirin apa to sa, aku tauu iki pasti mikirin cewe yaa?"

Ali sengaja menggoda yassa, ia tahu yassa belum pernah jatuh cinta mungkin dan ia sama sekali tak pernah mendengar jika yassa sedang mendekati akhwat

"husshh kamu ngomong opo. Aku tuh ndak mikirin cewe haha cuma yaa dikit sih. Lagian ga usah dipikirkan aku saja belum tahu nama perempuan itu"

yassa memang tak pernah curhat tentang apapun yang ia rasakan termasuk suka terhadap kaum hawa.

"Yowess, eh aku tuh denger ada santri putri ayu tenan sa, kayaknya dia santri baru disini. Kamu mau liat dia tak, kita mejeng samasama"

(mejeng tuh istilah santri sengaja melihat cewe atau cowo yang bukan mahromnya).

Yassapun pergi begitu saja setelah mendengar ucapan Ali, jangan jangan akhwat yang dibilang Ali adalah cewe yang membuat pikiran Yassa terganggu. Ia memutuskan untuk wudhu dan mutolaah kitab di ruangan khususnya.

Tokk tokk tokk..

"masuk sajaa" santri putra tersebut masuk dengan sopan ke tempat yassa

"permisi ustadz, ustadz Yassa di panggil Abi di rumah"

yassa mengangguk dan mempersilahkan santri tersebut kembali.

Ada apa ya tumben Abi manggil.

Yassa bergegas menemui Abi nya di rumah. Memang yassa ini adalah anak dari Abi dan Ummi di pondok, ia punya 2 kakak, yang satu perempuan sudah berkeluarga dan tinggal bersama suaminya yang juga adalah pengasuh pondok pesantren sedangkan kaka laki laki nya yang pertama masih melanjutkan belajarnya di Madinah, padahal sudah waktunya menikah namun ya katanya dia ingin keliling dulu mencari ilmu.

Dan iya punya adik perempuan bernama Nadzira ia masih sekolah di bangku MTs ia juga tengah mondok di salah satu pesantren jawa. Yassa baru saja menyelesaikan pendidikannya di Al-Azhar ia pun sempat di tawari untuk jadi dosen, namun ia memilih tinggal dipondok abi nya.

Karena kakak nya tidak bisa mengurus pondok jadilah ia harus disini, dan menurut rumor yang berada Yassa yang akan menggantikan Abi jika abi mulai kelelahan jadi pesantren ini akan di teruskan oleh Yassa.

"Assalamualaikum"

ucap Yassa begitu sopan dan menyalimi tangan Abi dan Ummi nya.

"Waalaikumsalam. Kamu udah makan sa?"

Yassa mengangguk mendengar ucapan ummi tersayangnyaa

"sudah umi, tadi bareng ali sama yang lainnya. Oh iya tumben Abi manggil yassa, ada apa bi?"

Abi mengehembuskan nafasnya kasar, ia sudah tua dan rasanya ingin istrhat karena penyakit penyakit mulai menyerang tubuhnya yang sudah tak muda lagi.

"Begini saa, abi mau kamu yang jadi pengasuh di pondok ini, gantikan abi. Abi masih mengajar santri santri ko, cuma abi ingin kamu yang melanjutkan pesantren ini sa"

jujur dalam hati yassa, yassa sangat tak siap dengan amanah abi nya jika menolak ia tak tega

"tapi kalau kamu masih keberatan tak apa, abi tak akan memaksa. Kalau kamu sudah siap beri tahu abi ya"

yassa mengangguk pada abi nya

"yassa pikirkan dulu abi, beri waktu yassa sampai satu semseter ini bi. Yassa janji setelahnya yassa akan gantikan abi dengan senang hati. Tapi bagaimana dengan mas Yusuf?"

Abi nya senang mendengar ucapan yassa, ia tahu jika yassa bisa menjadi pengasuh di pondok ini.

"Tak apa, mas mu itu ingin memulai semuanya dari nol, makannya ia masih asyik berkeliaran di negeri orang. Umur udah segitupun sudah pantas memberikan abi cucu"

mereka bertiga tertawa mendengar ucapan abi nyaa

"kamu juga sa, jangan menundah nunda kalau kamu suka sama seseorang kasih tahu umi dan abi"

ummi terkekeh dengan ucapannya namun berbeda dengan yassa ia merasa ummi dan abi nya tahu apa yang sedang ia rasakan saat ini.

"Kalau begitu yassa pamit dulu ummi, abi. Yassa ingin tidur di asrama bersama yang lain." Ummi dan abi mengangguki tanda setuju dan yassapun pergi dari rumahnya.

Jodohku anak Kiyai - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang