Sembilan

93 26 70
                                    

Biasakan setelah membaca untuk vote dan komennya cantik-cantikku
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca

💜💜💜

"Bicaralah. Apa maumu?" tanya Taehyung serius.

Pria itu terkekeh menatap Taehyung, sedetik kemudian menepuk pelan pundak Taehyung dan dengan cepat ditepis oleh sang pemilik pundak, tak mau mengotori bajunya dengan tangan kotor dari pria dihadapannya ini.

"Kau masih sama seperti dulu, dingin seperti es akan tetapi sangat bodoh jika berhadapan denganku. Kau sama keras kepalanya dengan Ayah, pantas saja Ayah lebih menyayangimu dari pada aku." ujar Pria yang bernama Min Yoongi itu.

"Dia menyayangiku karena aku anak sahnya, memangnya kau siapa? Kau tak lebih dari anak anjing yang di pungut dari tempat sampah. Jangan mengalihkan topik. Tak bisakah kau langsung ke intinya saja. Aku muak dengan basa-basi yang hambar ini" perkataan telak dari Taehyung membuat wajah Yoongi memerah menahan emosi akan tetapi dengan cepat ia kontrol.

"Kenapa kau serius sekali. Kita baru saja bertemu minggu kemarin, tidakkah kau merindungan hyungmu ini?" ujar Yoongi lalu kembali terkekeh.

Taehyung pun membuang mungkanya, tak ingin menatap lama wajah pria yang berada dihadapannya ini. Kakak yang sangat ia percayai malah menghianatinya seperti sekarang. Walaupun Yoongi bukan kakak kandung yang lahir dari rahim Ibunya Taehyung, akan tetapi Taehyung sangat menghormati Min Yoongi seperti ia menghormati Ibunya.

Semua rasa hormatnya itu sia-sia saja ia berikan pada Yoongi, hanya karena satu kesalahan yang fatal dibuat oleh Yoongi sendiri.

"Baiklah, kalau begitu aku pergi saja" ujar Taehyung beranjak pergi keluar, tak sampai beberapa langkah, Yoongi pun membuka suara yang membuat langkah Taehyung berhenti.

"Kapan kau akan berikan gadis itu padaku" ujar Yoongi.

Tangan kanan Taehyung terkepal hingga buku-buku dijarinya terlihat memutih saking emosinya. Napasnya naik turun begitu juga dengan matanya yang memerah karena menahan emosi saat mendengar perkataan Yoongi barusan. Dengan cepat ia berbalik lalu kembali melangkah kearah Yoongi.

"Sudah pernahku bilangkan. Aku sama sekali tidak ingin memberikan gadis itu padamu, walaupun nyawaku tantangannya. Akanku carikan penggantinya, tak bisakah kau bersabar sambil duduk manis ditahtamu itu sementara adik yang kau bilang bodoh ini akan mencarikan yang baru" dengan semampunya Taehyung menahan emosi untuk tidak memukul wajah Yoongi.

"Kau berani memberikan nyawamu hanya untuk seorang gadis? wah Taehyung-ah kau sudah sangat berubah sekarang. Kemana hasrat pembunuh dan pria pecandu wanita yang dulu?" kekeh Yoongi sambil bertepuk tangan.

"Kau tau. Saat pertama kali melihat gadis itu di pesta pernikahanku, itu membuatku langsung tau kalau dia adalah seorang keturunan darah murni. Kau pasti juga tau karena kau juga termasuk kaum iblis sepertiku, tak akan ada yang menyangkal nikmatnya para kaum darah murni itu. Membuat darahku berdesir, seakan ingin memilikinya hidup-hidup dan menjadikannya koleksiku" ujar Yoongi tertawa. Tawa yang sangat menakutkan membuat siapa saja yang mendengarnya bergidik ngeri. Bahkan air liurnya juga keluar saking tak sabarnya menantikan sidarah murni itu.

Satu pukulan mendarat di pipi kanan Yoongi, membuat ia sedikit terhuyung. Begitu juga dengan sudut bibirnya yang mengeluarkan darah segar. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Kim Taehyung. Emosinya sudah mencapai puncak sekarang, ingin sekali ia membunuh Yoongi akan tetapi tidak bisa, mengingat kuasa Yoongi sangat berdampak buruk baginya. Satu perintah darinya akan membuat Ibunya pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya.

ELEGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang