Sepuluh

47 14 121
                                    

Bel istirahat berbunyi, semua siswa pun berhamburan keluar untuk mengantri makanan di kantin. Mengisi perut yang sedari tadi mengamuk minta di isi. Hera tertidur selama jam pelajaran, ia tidak tidur semalaman karena perkataan dari Taehyung kemarin. Perkataan yang membuat perut dan dadanya seolah-olah di gelitik ribuan kupu-kupu dari dalam.

"He.ra-ya,"

"Hera-ya,"

"Ya, Hera!"

"Astaga anak ini, kenapa susah sekali di bangunkan." ujar Jungkook, sambil menepuk-nepuk pelan lengan Hera, ia kembali memanggil nama gadis itu.

Tak ada sahutan dari Hera. Gadis itu masih bergelut di mimpinya, sangat lelap hingga tak terjaga.

Jungkook tersenyum sambil terus melihat wajah Hera. Hidung mancung, bibir tipis berwarna pink, dan juga bulu mata yang lentik. Proporsi yang bagus untuk gadis seperti Hera.

Dari balik jendela kaca, terik matahari mengenai wajah gadis itu, membuatnya mengkerutkan alisnya. Jungkook yang melihat itu dengan cepat menutupi dengan tangannya sendiri. Sambil tersenyum ia terus saja menatap wajah Hera. Entah sejak kapan ia menyukai Hera, berbicara sambil memandang wajahnya saja membuat ia senyaman itu dengan gadis ini.

Perut yang sedari tadi berbunyi karena lapar tidak mengganggu Jungkook untuk terus menutupi wajah Hera dari pancaran sinar matahari. Semua orang sudah berhamburan keluar untuk ke kantin. Tinggallah mereka berdua, yang tengah asik dengan kesibukannya masing-masing.

Cukup lama Jungkook menatap dan menghalangi sinar matahari di wajah Hera. Gadis itu pun bangun, menggeliat lalu menguap sangat besar. Ia belum sadar kalau Jungkook duduk tepat di depannya sambil terkekeh. Sedetik kemudian ia baru sadar, lalu terkejut hingga hampir terjungkal kebelakang. Beruntung Jungkook dengan cepat memegangi tangannya.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Jungkook sambil memegangi tangan Hera.

Hera gelagapan sambil memalingkan wajahnya pada Jungkook. Ia sangat malu karena menguap terlalu besar tadi.

"Sudah jam istirahat, kau tidak lapar?" Jungkook kembali bertanya.

"Uhm." angguk Hera, tapi sedetik kemudian ia baru sadar, sudah lewat dari dua puluh menit berlalu. Berarti waktu istirahat sudah berlangsung lama. Jadi Jungkook dari tadi melihatnya tertidur tanpa membangunkannya.

"Ada apa? Waktu istirahat tinggal empat puluh menit lagi." kata Jungkook lalu menarik tangan Hera.

"Tunggu Jungkook-ah," panggil Hera lalu menjeda pembicaraannya, "Bagaimana kalau kita membolos saja? Aku bosan sekali dan masih mengantuk." ujarnya.

Jungkook menimbang-nimbang perkataan Hera, lalu mengangguk menyetujui. "Baiklah tapi sebelum itu kau harus mengisi perutmu terlebih dahulu." Jungkook kembali menarik tangan Hera lalu berjalan kekantin.

Di sepanjang perjalanan ke kantin tangan Jungkook tak lepas mengenggam tangan Hera, membuat orang-orang yang berada di koridor menatap mereka. Dari tatapan tak suka, iri hingga meremehkan mereka. Akan tetapi Jungkook tak memperdulikan itu. Menurut dia berjalan seperti ini membuatnya nyaman, apalagi kalau itu seorang gadis bernama Hera jadi ia tak mempermasalahkan itu.

Saat di kantin Hera hanya mengambil beberapa roti lapis dan dua susu rasa pisang saja. Ia sedang tak mau makan nasi karena tidak berselera.

"Kau yakin tidak mau makan nasi?" tanya Jungkook sambil melihat Hera.

"Uhm." jawabnya sambil mengangguk, lalu memberika uang pada ahjumma pemilik makanan. Akan tetapi dengan capat Jungkook mengambil uangnya lalu mengembalikan lagi pada Hera.

ELEGIWhere stories live. Discover now