Tujuh

91 40 106
                                    

Biasakan setelah membaca untuk vote dan komen sayang-sayangku💜
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca

💜💜💜

"Kehilangan arah Nona?"

Kekehan dan suara tak asing di telinga Hera membuat ia bergidik ngeri. Apalagi saat pria itu tertawa lepas dengan Taehyung di ruangan pesta tadi. Siapa lagi kalau bukan Min Yoongi, pria yang punya tawa menyeramkan dan ucapan yang tajam seperti pisau. Sangat tajam dari pada ucapan Taehyung.

"Mau apa kau?" tanya Hera was-was.

Pria itu kembali terkekeh, lalu berjalan mendekat pada Hera. Kulitnya sangat putih dan dingin seperti mayat hidup saja. Satu tangan pria itu terangkat berniat untuk menyentuh pipi kanan Hera, akan tetapi dengan cepat di tepisnya dan mengambil jarak beberapa langkah.

"Kau menyakiti hatiku Nona," ujar Pria Min itu sambil memegangi dada kirinya.

"Ke mana pacarmu? Bukankah kau bersamanya tadi?" tanya Pria Min itu sambil melihat ke sekitar.

Hera memilih diam karena sangat ketakutan pada pria Min itu. Jantungnya yang berdegup kencang diiringi dengan badannya yang sedikit gemetar.

Sadar akan keadaan Hera, Pria Min itu pun kembali mendekati Hera dan sekarang ekspresinya berubah dingin di sertai dengan mata tajamnya yang seakan-akan ingin melumat habis mangsanya.

"Jangan takut padaku Nona, aku tidak akan melakukan hal apa pun padamu. Lebih tepatnya belum," kata Pria Min itu sambil berbisik di telinga Hera. "Kau masih terlihat hambar. Apakah Taehyung belum melakukan apa pun kepadamu?" sambungnya. Suara rendahnya sangat menakutkan begitu juga dengan seringaian di bibirnya membuat Hera tak bisa berkutik sekali pun. Badannya mematung saat mendengar perkataan Pria barusan.

"Hera!" teriak Taehyung dari kejauhan.

ke heningan pun memecah kala suara teriakan dari Taehyung. Sebelum pergi Pria Min itu sempat berbisik pada Hera, yang membuat jantungnya seakan berhenti sedetik.

"Aku harap saat kita bertemu lagi, rasamu sudah manis Nona!" ujarnya lalu dengan cepat pergi meninggalkan Hera.

Tak kuat lagi menopang tubuhnya, Hera pun terduduk lemas di tanah. Sambil menutup mulutnya ia menangis terisak. Masih tak percaya akan apa yang di katakan Pria tadi, apa maksudnya dengan rasa hambar dan manis, apakah dia terlihat seperti makanan? dan juga kenapa Taehyung bisa terlibat dengan pembicaraan ini. Pertanyaan demi pertanyaan terus saja berputar di kepalanya.

Hingga Taehyung pun muncul, dengan cemas ia pun menghampiri Hera. Sambil berjongkok ia menatap Hera dengan perasaan cemas.

"Ada apa, kenapa kau menangis. Apa karena perkataanku tadi membuatmu seperti ini?" begitu banyak pertanyaan yang diajukan Taehyung karena tangisan Hera semakin kencang.

"Maafkan aku. Aku benar-benar minta maaf." sambung Taehyung.

Tangisan Hera semakin kencang kala Taehyung memeluk tubuh kecil gadis itu. Sambil mengusap pelan punggung Hera, Taehyung terus saja mengatakan maaf.

"Kenapa kau terus saja meminta maaf bodoh! Dasar Pria gila, aku benci padamu. Sangat membencimu Kim Taehyung!" sambil memukul dada Taehyung, Hera meluapkan semua amarahnya pada pria yang tengah memeluknya itu. Tak hanya itu saja, Hera juga memberikan sumpah serapahnya pada Taehyung. Ia sangat takut kalau Pria Min itu kembali lagi dan membunuhnya begitu saja. Seperti ucapannya beberapa menit yang lalu.

Tak ada perlawanan dari Taehyung, ia lebih memilih untuk mengeratkan pelukannya dari pada meladeni Hera. Bukankah pada situasi seperti ini wanita akan lebih tenang jika seorang pria memberikan pelukan yang hangat pada mereka?

ELEGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang