Perasaan Yang Tak Tersampaikan

9.6K 1.6K 65
                                    

Hari ini Alfarez dan Jundan berangkat lebih pagi. Mereka berdua masuk kelas, ternyata Senja sudah berangkat lebih dulu, Padahal menurut Jundan dan Alf, waktu berangkat mereka kali ini lumayan pagi.

"Kalian nggak nelat lagi hari ini?" tanya Senja.

Alfarez menggeleng. "Cara itu sepertinya nggak akan berhasil, jadi kita mau pakai cara lain."

"Cara apa?"

"Entahlah," gumam Jundan. "Kita baru mikirin itu."

"Apa Wendy udah balikin foto itu ke Picolo?" tanya Alfarez.

Senja mengangguk. "Udah."

"Trus Picolo bilang apa? Dia nggak curiga kan?" Alfarez tampak khawatir.

"Tenang aja, lo kek nggak tau akting Wendy aja." Senja menyibukkan diri mengerjakan beberapa soal Kimia. "Oh ya Alf, nanti siang semua anak olim disuruh kumpul di aula, lo udah masuk grup besar, kan?"

Alf mengangguk. "Pengumuman buat olimpiade lima tahunan kan?"

Senja mengangguk lagi. "Beruntung sekali ya angkatan kita, bisa menjumpai olimpiade lima tahunan."

Alf menggeleng tidak setuju. Olimpiade lima tahunan kan lebih berat daripada olimpiade tahunan. Namun, baru saja ia hendak memprotes pendapat Senja. Pak Rahmat sudah masuk kelas untuk memulai pelajaran.

Pelajaran berlangsung lebih singkat daripada biasanya dikarenakan ada pembekalan olimpiade. Siang ini aula sangat ramai. Para jagoan Heksagon sudah berkumpul untuk mendengarkan penjelasan olimpiade lima tahunan.

"Ayo-ayo yang sudah sampai aula silakan cari tempat duduk!" Suara Picolo menginteruksi dari mikrofon.

"Kursi paling utara untuk Olim Fisika, diikuti Olim Biologi di sampingnya, trus Olim Matematika, dan paling selatan Olim Kimia!"

Senja berjalan bersama Jundan dan Alfarez, mereka melihat Elfrey yang sudah duduk di kursi paling depan tempat makhluk-makhluk yang hendak mengikuti Olimpiade Fisika. Dari sini bisa dilihat jenis-jenis makhluk yang mengikuti olimpiade di Heksagon. Olim Fisika tentu saja diisi oleh makhluk-makhluk nerd yang kaku, berbanding kontras dengan Olim Biologi yang terlihat lebih santuy.

Jundan sudah mengambil kursi di deretan Olimpiade Matematika, dan Senja di Olimpiade Kimia, sementara Alfarez bebas memilih karena sebenarnya dia masuk di keempat kategori gara-gara lolos di semua seleksinya. Jadi, dia memilih duduk di belakang saudara kembarnya.

"Lo nggak sama Wendy?" Alfarez mencolek punggung Elfrey.

Elfrey melepaskan earphone yang menyumpal telinganya. "Apa?"

"Lo nggak sama si Annabelle?" ulang Alfarez. "Kok dia nggak kelihatan?"

"Tadi dia ke kamar mandi, sekarang bukannya dia udah duduk di deretan kursi Olim Biolo...." Elfrey menoleh di deretan anak Olim Biologi tapi tidak mendapati Wendy di sana. Bentukan Wendy biasanya paling mencolok, tinggi, bule, dan rambutnya kecoklatan jadi langsung bisa dikenali dari kejauhan.

"Elfrey, tolongin Wendy buruan!" Senja menghampiri Elfrey.

"Ada apa?" tanya Elfrey menaikkan sebelah alisnya.

"Wendy.... Wendy disekap di lab Kimia selatan oleh Ellie!" Senja memainkan jarinya gelisah.

"Lo tahu darimana?" tanya Elfrey yang merasa tadi berpapasan dengan Wendy saat mau ke Aula.

"Gak penting gue tahu darimana, ayo kita tolong Wendy dulu!" Senja hendak berlari tapi tangannya dicegah Jundan yang ternyata sudah berdiri di belakangnya.

"Kalau kita bergerak bareng-bareng, bakal ada yang curiga," komentar Jundan.

"Biar gue dan Elfrey aja yang kesana." Alfarez memberi usul, ia segera beranjak dari kursinya. "Lo sama Jundan tetep di sini biar kita nggak ketinggalan info olimpiadenya," sahut Alfarez lagi.

High School and Rebellion [Misteri Gedung Olahraga]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang