13.

39 2 0
                                    

Selesai less Hera pulang kerumah di malam hari dengan mengendarai motor di bawah rintikan hujan..

Sesampai di rumah.. Hera keramas dan memakai baju tidur.. Namun melihat ke arah taman dekat kolam.

Mata Hera menatap samsak itu.. Lalu mendatanginya.. Lalu menendangnya berkali-kali dengan keras.

" Hera.. Kamu kenapa? Kenapa begini? Ini bukan kamu.. Ada apa sih..? Apa yang spesial dari dia? Kenapa harus dia? " Hera yang terus bertanya kepada dirinya sambil menendang samsak.

" aku bisa menjawab ribuan pertanyaan sains dalam hitungan detik.. Tapi aku tidak bisa menjawab satu pertanyaan tentangmu meski ribuan menit.. " Hera yang merasa bodoh..

" Beri aku satu alasan saja.. Kenapa aku harus memikirkan tentangmu.. Sedangkan aku tidak pernah memperbolehkan oranglain masuk dalam fikiranku. " Hera meninju samsak dengan rambut panjangnya yang basah setelah keramas.

Lalu Hera memandang ke kolam dan melihat cahaya bulan saat itu..

" Aku ingin tau.. Luka seperti apa yang akan kamu buat? Seberapa lama aku bisa menyembuhkannya? Aku tau.. Setiap aku membuka hati.. Maka aku harus siap terluka. " Hera lalu pergi masuk ke rumahnya.

Keesokan harinya.. Hera demam.. Wajahnya sangat pucat.. Tetapi dia tetap pergi sekolah..

" Heraku.. Sayang.. Good Morning.. " Fia mendatangi Hera yang tengah
duduk memejamkan matangan sambil menyilang tangannya.

" Hera.. Kamu sakit? Aku anterin ke UKS yah.." Fia yang khawatir dengan Hera yang nampak lemas.

" Diam bisa nggak?" Hera yang membentak Fia

" Tapi.. Kamu.. " Fia yang sangat khawatir.

" ngerti bahasa Indonesia nggak?!" Hera yang membentak Fia lebih keras lagi.

" ih.. Kamu mah.. Kalau lagi sakit tambah ganas.." Fia yang sudah terbiasa dengan sifat Hera.

Sepanjang jam pelajaran Hera tetap belanjar meski dia tidak bisa fokus karena menahan sakit kepalanya.

Saat jam pulang Fia hendak mengantar Hera pulan

Hera!! Tunggu!! " Fia berlari ke arah Hera di parkiran.

" Tunggu.. Aku tarik nafas dulu.." Fia kelelahan.

" Aku antar kamu pulang yah" Fia dengan wajah khawatir.

" Nggak usah" jawab Hera tanpa ragu.

" Tapi.. Kamu lagi sakit" Fia membujuk Hera.

Hera diam dan menatap tajam Fia.

" I.. Iya.. Deh.." Fia ketakutan.

Tiba-tiba ada seorang wanita yang membanting helm Fia.

" Apa-apaan nih!" Teriak Fia.

" Maaf.. Sengaja" Mirna dengan wajah merendahkan Fia.

" Dasar.. Wanita murahan!!" Mirna mendorong bahu Fia dan memajuinya.

ZEUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang