15.

24 1 0
                                    

Pagi yang dingin sedingin hati Hera yang belum pernah ada yang menghangatkannya.

Berharap akan ada mentari menghangatkannya.. Bukan menghancurkan hingga pecah menjadi salju dan berubah menjadi hujan.

Seperti biasanya Hera datang lebih awal di kelas, namun kali ini dia duduk di sudut perpustakaan membaca buku di gelapnya ruangan itu hingga dia ketiduran dengan buku di wajahnya.

Saat bangun dia melihat ada Zian di depannya yang sedang menatapnya.

" Ngapain kamu?!" Teriak Hera dn melempar bukunya.

" Sial! Sakit woy!" Teriak Zian yang terkena buku tebak itu.

" Kok bisa di sini?" Tanya Hera dengan heran.

" Kamu buta? Atau gak punya otak?" Zian dengan wajah kesalnya.

Hera menatap Zian dari bawah sampai atas.

" Anak basket SMA 3 Garuda?" Hera dengan wajah datarnya.

" Iya.. aku kapten basket SMA 3 Garuda.. Dan kebetulan hari ini ada tanding sama sekolah kamu.." Zian dengan wajah sombongnya.

" Oh.. Pantesan.. Kemarin siang mau ke kantor kepala sekolah.. Aku fikir mau pindah ke sini.. " Hera yang pergi.

Zian menarik ikat rambut Hera hingga terlepas.

" Mana sudi aku satu sekolah sama Beruang Kutub Utara " Zian yang pergi dengan ikat rambut Hera yang dia jadikan gelang di tangan kanannya.

" Balikin! Ikat rambut aku!! " Kejar Hera.

Hera menabrak Fia

" Aw! Kodok beranak gajah di atas pohon durian!" Fia yang terkejut.

" Latah kamu aneh " Hera dengan wajah kesalnya.

" Yah.. Namanya juga Latah.. Mana bisa di atur.." Fia yang heran melihat Hera kesal.

" Kamu kenapa? Kurang tidur yah? Eh.. Lagi kesal sama siapa? Sama aku? Emang aku salah apa? " Fia dengan wajah seriusnya.

" kemarin Zian kerumah aku.. Dan dia ngomong berduaan sama ayah aku.. Mana mereka kelihatan akrab lagi.." Hera yang sambil berjalan ke kelas.

" Apa!! Jangan-jangan kamu mau di jodohin.. Aduh.. Makanya jangan kelamaan jomblo.. Cepetan.. Tembak Arzi!" Fia dengan wajah terkejut.

" Eh.. Tapi Zian orangnya gimana? Udah tua yah? " Tanya Fia.

" Itu.. Dia disana.. Yang di tangan kanannya ada ikat rambut hitam" Hera dengan mata penuh kebencian.

" Yaampun Hera.. Cowok ganteng gitu mah.. Aku juga mau dijodohin sama dia.. Uh.. Kerennya gak ketolong lagii" Fia dengan wajah terpesona.

" Jelek, najis, dekil." Hera dengan Tatapan tajam ke arah Zian yang sedang berlari pemanasan.

" Yaudah.. Kasih ke aku ajah yah.." Fia yang tersenyum dengan tatapan terpesona.

Saat Hera memasuki kelas ternyata kelas kosong tak berpenghuni.

" Ini kelas atau kuburan yah? "Fia dengan wajah heran.

Hera menelfon wali kelasnya.

" Halo bu.. Ini ada apa yah? Hari ini libur atau gimana bu? Ini sudah jam pertama tapi kelas kosong bu " Hera yang menelfon gurunya.

" pelajaran pertama saya kosongkan karena sekolah kita jadi tuan rumah di pertandingan basket" Jelas guru.

" Oh.. Iya bu makasih atas informasinya bu" Jawab Hera dan mematikan telfonannya.

ZEUSWhere stories live. Discover now