8.

59 21 3
                                    

Pertandingan telah berakhir..
Langit mulai kelam..
Kabut mulai menyelimuti
Suhu mulai mendingin..

Namun suhu yang dingin tidak dapat memgalahkan wajah dingin Hera saat itu..

Tatapannya yang kosong...
Wajahnya yang datar..
Diam seribu bahasa..
Dan langkah yang hampa..

Hera bukanlah yasski yang pandai menyembunyikan kesedihan

Apa yang Hera rasakan..
Itulah ekspresi wajahnya..

Yasski dan Kiran juga kalah dalam pertandingan itu..

Tetapi mereka tidak bersedih seperti Hera..

Mereka tau.. selama ini diantara mereka.. Hera yang sangat rajin latihan hingga larut malam..

Dan mereka tau.. ini kekalahan yang sangat tidak adil bagi Hera..

Tetapi mereka hanya bisa menghibur Hera saat itu..

Yasski dan Kiran mengerjai Hera dengan menyembunyikan Hp Hera dan berpura-pura tidak tau apapun..

Hera sangat panik karena data-data pelajarannya ada di Hp itu..

Hera mondar mandir sekitar barang-barang team..

Lalu Yasski berbicara bahwa jangan-jangan tertinggal di penginapan..

Hera hendak pergi ke penginapan bersama lay.. tetapi Arzi mengajak Hera bersamanya..

Merekapun pergi berdua ke penginapan untuk mencari Hp Hera

Sesampainya di penginapan Hera langsung naik ke lantai 3 dan mencari di kamar namun tidak ada.. lalu dia mencari di dapur lantai 2 dan tidak ada..

Herapun menangis di lantai 1 ruang tamu..

Arzi menenangkan Hera..

"Sudah.. jangan menangis.. mungkin Yasski dan Kiran usil.. kamu tau kan mereka bagaimana.." Arzi sambil mengusap kepala Hera

"Ayok kita ke gedung lagi.. " ajak Arzi

"Tidak.. aku mau tetap disini.. aku mau tunggu orang pulang ajah.. palingan nanti mereka pulang jam 8 atau jam 9 " Hera yang masih menangis dan cemberut

"Tapi disini ngak ada orang.. kamu berani tunggu sendirian disini? Kiri kanan ngak ada rumah loh.. kalau ada apa-apa.. gimana? " Cemas Arzi

"Bodoamat.. " Hera yang masih menangis

"Disini banyak anjingnya.. nanti kalau kamu digigit.. gimana?" Arzi yang menakut nakuti Hera

"Sudah.. kamu pergi ajah.. aku masih mau nangis sendirian disini.. " usir Hera

" Yaudah.. aku juga tinggal disini kalau kamu ngak mau ikut ke gedung" Arzi

"Ih.. ngak boleh.." Hera

"Kenapa?" Tanya Arzi yang menatap Hera

" Nanti apa kata orang.. kalau di rumah ini cuman kita berdua.. aku takut ada fitnah.. " Hera dengan tatapan serius

"Yaudah.. makanya ayok balik ke gedung " bujuk Arzi

"Hash.." Hera yang menghela nafas dan terpaksa pergi

"Kita ngak bakal berangkat kalau kamu masih nangis.. jelek tau.. matanya bengkak.. nanti dikiranya aku apa-apain kamu.. " Arzi sambil mencubit pipi Hera

"Lagian kamu bisa apain aku? Bertarung ajah kamu kalah sama aku.." Hera sambil tersenyum mengusap matanya

"Iyyah jugah sih.. hehehe.." Arzi sambil tertawa dan memakaikan helm Hera

ZEUSWhere stories live. Discover now