17.

18 1 0
                                    

Pagi yang terik di hari senin saat memulai upacara bendera di sekolah Hera, barisan murid berbaris rapih dan berssragam, namun keluhan guru yang mengutarakan kekecewaannya atas peristiwa yang terjadi membuat pihak sekolah harus mengeluarkan dana untuk memperbaiki fasilitas yang rusak. Setelah upacara Hera hendak mengganti baju untuk matapelajaran olahraga di toilet namun melihat seseorang yang tampak dia kenal.

"Pacarnya Zian! Haiii"

Daffa dengan semangat menyapa Hera yang berdiri tegak di hadapannya.

Zian menoleh kebelakang dan melihat Hera yang berdiri berjarak kurang dari lima meter darinya, Hera hanya terdiam heran dan memutar balik badannya menghindari mereka namun kepala sekolah memanggilnya untuk memperkenalkan tempat di sekolah ini, karena Hera tidak bisa menolak maka dia hanya bisa pasrah.

"Kita bertiga pindah kesini.. Soalnya kita di keluarin dari sekolah.."

Daffa yang merangkul Farhan dan menebarkan pesona ke kiri dan kanan kepada siswi yang terpesona melihat mereka bertiga.

"Yah.. Tanpa kita perkenalkan diri juga.. Anak sekolahan ini tau siapa kita bertiga.. "

Farhan yang dengan sombongnya berkata dengan tegas tanpa ragu atas ucapannya.

"Bodoamat"

Hera yang menghentikan langkahnya di depan masing dan menatap sinis Daffa dengan wajah dinginnya membuat Daffa dan Farhan merinding hingga membeku terdiam.

"Gue gak ada waktu bawa kalian keliling sekolah jadi fotoin ajah ini peta sekolah"

Hera sambil menatap sinis Zian yang daritadi menatapnya dengan tatapan aneh membuatnya sedikit kesal.

Saat Hera melangkah hendak ke toilet mereka mengikuti Hera lagi dan membuat Hera kesal.

"Apalagi?"

Hera yang mengehela nafas sembari menahan rasa kesal dan menatap Zian dengan tatapan ingin membunuhnya.

"Kepedean lu.. Kita mau kekelas.."

Zian yang tersenyum miring tertawa kecil mengejek Hera.

"Kelas kalian diamana?"

" IPA 1"

" Hah? Emangnya kalian sepintar itu?"

"Lu pikir kita nakal tapi gak punya otak?"

"Nyadar nakal kok masih tetap nakal? Punya otak tapi gak dipakai dong "

"Apa lu bilang!"

"Punya.. Otak.. Tapi.. Gak.. Di pakai.."

"Cewek brengsek"

Saat Hera dan Zian tengah berdebat dan mendekatkan wajah mereka hingga hanya berjarak kurang dari satu jengkal dan saling menatap kesal, Arzi datang menyapa Hera membuat Hera seketika tidak marah dan berubah sikap menjadi tenang dan gugup.

" Hera.. Ini siapa?"

" Anak buangan"

"Lu gak usah sok gak tau kita siapa"

"Ooh.. Kalian anak Tim basket yang waktu itu"

Zian yang dingin tidak ingin berkenalan dan meninggalkan Arzi berduaan dengan Hera, wajah Zian tampak sangat kesal melihat Arzi dan bgitupun dengan Daffa dan Farhan.

"Ke kantin yuk"

Arzi menarik tangan Hera dan Dia hanya bisa terbawa oleh tangan Arzi karena sudah sangat gugup bertemu pria yang dia sukai, namun saat itu Zian menoleh kebelakang melihat Hera berduaan berpegangan tangan dan hanya menatap cuek.

ZEUSWhere stories live. Discover now