19.

13 0 0
                                    

Zian memerhatikan Hera yang memasak penuh dengan Kharisma membuatnya tidak bisa memalingkan pandangannya.

" Hera.. Lo.."

" Hm?"

" lo pernah sekolah masak?"

Hera hanya menggelengkan kepalanya.

" Tapi lo kok bisa hebat masak sih? "

Hera hanya diam dan fokus memasak dan mengabaikan Zian.

" lo mirip chef  Renata deh kalau lagi masak gini"

Raut wajah Zian yang nampak serius dengan omongannya.

" Nih makan nggak usah bacot"

Hera memberikan Nasi goreng ayam yang membuat Zian duduk rapih di meja dan memakannya dengan lahap.

" Kok tau sih makanan kesukaan aku.. Jangan-jangan kamu suka yah sama aku"

Zian yang berbicara sambil mengunyah nasi dimulutnya.

Hera hanya makan sambil memainkan Hpnya dan mengabaikan Zian lagi dan lagi.

Zian makan sambil memperhatikan Hera secara diam-diam.

" Kalau sudah makan pergi dri rumah gue"

Hera yang berdiri dan membawa apiringnya untuk dicuci.

" gue ajah yang cuci piring kamu tadi udah masak jadi tugas aku yang nyuci."

Zian yang berdiri lalu merebut piring Hera.

Hera hanya terdiam dan pergi masuk kedalaman kamarnya tanpa berkata sepatah katapun, tatapan Zian bertujuan ke Hera dengan penuh rasa kesal karena diabaikan tapi dia hanya bisa menghela nafas.

Saat soreh hari seseorang mengetuk pintu rumah Hera.

Dengan kesal Hera membuka pintu itu sambil membentak. "I wanna kill you!" Hera yang salah faham karena mengira Zian yang datang tetapi ternyata Arzi yang berdiri di hadapannya menatapnya dengan wajah terkejut.

" Sebenci itu lo sama gue?"

" nggak gue fikir tadi yang datang.."

" Siapa? Gue kira lo tidak pernah mengundang oranglain kerumah"

" Tukang bersih kolam.. Iyah.. Gue lagi nunggu tukang bersih kolam yang telat datang makanya gue marah"

" ooh.."

" gue kesini mau ngajak lo makan malam"

Hera terkejut hingga mematung didetik itu lalu menutup pintunya dengan sangat keras. Lalu membukanya lagi seraya berkata.

" Tunggu mau ganti baju dulu"

Lalu menutup pintunya lagi dan lari dengan secepat mungkin ke kamarnya.

Arzi tersenyum melihat tingkah Hera yang seperti anak kecil yang diajak ayahnya bermain.

.
.
.

.
.
.









.
.
.

.
.
.

Arzi menunggu didalam mobilnya karena Hera menutup pintunya tanpa mengizinkan Arzi masuk.

Seseorang mengetuk pintu kaca mobil Arzi, wanita cantik yang hampir dia tidak kenali.

" Maaf lama"

Hera yang membuka pintu mobil itu dan masuk duduk.

Arzi terpesona melihat Hera yang berpakaian sangat cantik.

ZEUSWhere stories live. Discover now