2.

110 40 6
                                    

Setelah terpesona melihat arzi di mesjid hera terus menerus tersenyum tanpa sebab Yasski dan Kiran terus menatap hera yang tampak aneh.

"kayaknya lo sakit beneran deh her.. "

Yasski sambil memegang jidat hera

"apaan sih..?"

Hera sambil menepis tangan yasski karena merasa terusik.

Sepulang mesjid Arzi kembali melakukan kewajibannya sebagai panitia dan atlet, Hera mulai menatap arzi dari jauh.

"kalau diliat-liat arzi tampan yah.. Yass? "

Tanya Hera dengan wajah yang polos dan spontan tanpa memikirkan rasa malu.

" lo kemana ajah setahun ini? anda baru nyadar?! "

Yasski tertawa terbahak sambil merangkul Hera dan terhenti menatap heran karena untuk pertama kalinya sahabatnya memuji seorang pria.

"tumben lo muji cowok ada apa ih? "

Yasski yang menggoda Hera dengan wajah mengejek sambil tersenyum menyenggol Hera yang datar tanpa berekspresi apapun.

"sekali kali ngakpapa dong."

Hera sambil tertawa miring menguap kepala Yasski yang sedang merangkulnya.

"Her.. Giliran lo tuh tanding.. "

Yasski sambil menepuk pundak Hera sambil menyemangati Hera.

"oh.. "

Hera sambil bergegas menuju arena pertandingan dan memakai perlengkapan pertandingan dengan wajah dingin dan tatapan tipis.

" Hera!! Semangat!! "

Teriak Yasski dan Kiran

Arzi yang sibuk mendadak terhenti dan mengfokuskan matanya menatap hera yang sedang bertanding, saat itu Hera kurang enak badan hingga dia tidak maksimal. Semuanya sudah tau kalau cara bertarung hera tidak maksimal, tapi Hera tetap menyelesaikan pertandingan itu walaupun dia kalah beberapa point hingga Hera kalah saat itu, dia kecewa tapi wajahnya tetap tersenyum seolah dia baik-baik sajah.
Saat giliran Arzi, Arzi tampak bersemangat begitupun Hera, dia berteriak sekencang mungkin menyemangati Arzi. Yasski dan kiran juga menyemangati Arzi, hingga Arzi menang dan mendapatkan juara satu.
Saat turun dari arena Arzi sangat senang begitupun Hera yang tengah menatap Arzi penuh dengan rasa kagum. Arzi berlari kearah Hera dan sahabatnya, Arzi memberikan toss tangan kepada Hera, Yasski dan kiran.
Barukali ini mereka melihat Arzi tersenyum begitu lebar, sepulang pertandingan Hera mengirim pesan terhadap Arzi.

"Ciee.. yang juara satu.. Selamat yah"

"hehe.. Jadi malu"

"ngapain malu? Orang gue bangga sama lo"

" heheh iya perjuangan tidak menghianati hasil"

"iya benner.."

" lo tidak mau malam ini keluar jalan-jalan? "

"ngak.. soalnya gue capek.. dari pertandingan "

" lo tau atlet dari kota bandung?"

"siapa? "

"Hendri... Dan arif"

"ooh.. Mereka.. Emangnya kenapa? "

"Hendri mau ngajak lo jalan malam ini yah ngumpul-ngumpul gitu "

"ngak deh.. besok masih harus bangun pagi.. soalnya gue juga panitia"

"ooh yaudah"

" lo juga.. tadi tanding juga.. Jangan lupa istirahat.. Jangan terlalu begadang "

ZEUSWhere stories live. Discover now