4.

73 30 4
                                    

Hari demi hari berlalu.. Hubungan mereka semakin dekat..

Bahkan rasa perduli hera semakin nampak.. Tanpa dia sadari..

Menyukai seseorang yang disukai banyak orang bukanlah hal yang mudah.. Dan itulah yang dirasakan keduanya..

Banyak yang menyukai hera dan begitupun arzi..

Namun bedanya.. Kadang wanita tidak malu untuk mengatakan kepada sesama wanita tentang siapa dia sukai.. Dan begitupun teman hera..

Tanpa ragu teman hera mengatakan dia menyukai arzi dihadapan hera..

Hera tipe orang yang diam tapi memikirkannya dalam hati..

Kadang dia merasa tidak pantas untuk arzi..

Dia ingin menjauhi arzi tapi sulit.. Karena mereka terlanjur dekat..

Dan juga.. Mereka setiap hari bertemu ditempat latihan..

Jadi.. Bukan hal mudah menjauhi arzi..

Hiangga sahabat herapun menyadari sikap hera yang belakangan ini menjauhi arzi..

"her.. Belakangan ini.. Kamu aneh.. Yah.. " tanya yasski

"???" tanya hera dengan ekspresi

"iyya.. Kamu.. Sepertinya.. Menjauhi tatapan dengan arzi.. Dan.. Menjauhi arzi secara diam-diam " kiran sambil mengikat rambutnya

"hm.. Ngak kok" hera yang berbohong

"kamu fikir kami siapa?! Kami udah kenal kamu lama her.. Kami tau kamu lagi bohong.." kiran dengan wajah kesal

"iya.. Deh.. Aku ngaku.. Jadi. Aku ngejauhin arzi soalnya keyla suka sama dia.. " jawab hera yang menundukkan kepalanya yang menandakan dia sedang sedih

"gini nih.. Kebiasaan kamu.. Her.. " yasski dengan sangat kesal

"iyyah. Bisah ngak sih.. Kamu jadi orang jangan terlalu baik.. Ingat her.. Kamu juga berhak bahagia.. " bentak kiran

"kamu pantas kok dapetin arzi.." yasski sambil mengusap kepala hera yang sedang tertunduk

" tapi.. Mustahil arzi suka sama aku yass.. Ran.. " hera yang masih tertunduk

" ngak ada yang tau her.. Siapa tau dia bisa suka sama kamu.. Kan yang tau perasaannya cuman dia.. Yah kita manatau kan? " kiran

" hm.. Kalaupun dia tidak ada perasaan sama aku.. Ngakpapa kok.. Aku hanya mencintainya dengan tulus.. Kalaupun tidak terbalas tidakpapa.. " hera sambil tersenyum dan mengangkat kepalanya yang tertunduk

"her.. Kamu baik banget.. Aku beruntung bisa kenal sama kamu " kiran sambil memeluk hera

"iya her.. Kamu tulus banget.. Hati kamu dari apasih? " yasski yang juga memeluk hera

"udah dong pelukannya.. Malu tau.. Kita udah gede.. " hera sambil tertawa

" hahah.. Bener juga yah. " yasski dan kiran melepaskan pelukannya

Semakin hera menjauh.. Mereka semakin sering dipertemukan..

Arzi menyadari sikap aneh hera belakangan ini.. Dan dia ingin bertanya tetapi sifat pemalunya menghalanginya untuk bertanya kepada hera dan para sahabatnya..

Hingga kiranpun curhat kepada ibunya yang juga sekaligus pelatih club beladiri.. Tentang hera yang menjauhi arzi karena keyla menyukai arzi..

"Bu..." Kiran yang memanggil ibunya yang sedang bermain gitar di sofa

ZEUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang