①⑨ ꜰʟᴀꜱʜʙᴀᴄᴋ : ꜱᴘᴇᴄ. ᴍɪɴɪᴍᴏɴɪ

1.3K 162 9
                                    

Note : sesuai judulnya, jadi cerita ini aku buat khusus minimoni ya. alias awal mula namjoon bisa naksir sama adek kelasnya, jimin. kalau mau skip juga gapapa sih, nanti kalian bisa baca versi jikooknya. cuma ya kalau di skip ga bakalan tau awal mula persaingan antara namjoon sama jungkook :p

pssst, chapter ini agak panjang ya~

.

.

.

.

.

Dua tahun lalu

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Dua tahun lalu..



"Gugus tiga yang mana sih, ah elah."

"Tolong nametagnya dipakai ya adik-adik, supaya guru lebih mudah mengenali kalian."

"Kak, saya ijin ke toilet sebentar boleh?"

Ramainya suasana aula sekolah saat ini membuat beberapa anggota OSIS sedikit kerepotan karena mengurusi beberapa siswa baru yang belum bisa ditertibkan. Ada saja masalah, seperti siswa yang lupa membawa nametag, tidak tahu posisi gugus karena telat datang, dan lain sebagainya.

Namjoon selaku wakil ketua OSIS hanya memperhatikan di depan barisan siswa tersebut seraya mendengarkan ucapan salah satu guru padanya. "Iya, Bu. Nanti saya sampaikan ke anggota lain."

Barisan siswa baru terlihat sudah tertata rapi dan juga tertiba. Kepala sekolah yang bertugas untuk memberikan sebuah pidato mulai melangkah maju ke depan dan mengambil microphone seraya mengetuk pelan guna mengetahui apakah benda tersebut berfungsi atau tidak. Semua siswa baru nampak fokus mendengarkan walaupun terkadang ada yang ikut menganggukkan kepalanya seolah mengerti padahal pikirannya entah kemana.

"Sebagaimana yang saya sampaikan tadi, adakah yang mau menyebutkan tiga tujuan dari visi misi sekolah kita ini? Coba angkat tangannya dan maju ke depan."

Bisikan mulai terdengar karena mencoba menunjuk satu sama lain untuk menjawab pertanyaan yang dilayangkan oleh Kepala Sekolah. Tak selang berapa lama kemudian, seorang siswa berperawakan mungil mencoba mengangkat tangannya dan maju ke depan barisan.

Pak Rey selaku kepala sekolah yang cukup terpukau dengan keberanian pemuda tersebut lalu tersenyum simpul dan mempersilahkan siswanya untuk menjawab pertanyaannya tadi.

Park Jimin, itu yang tertulis di nametag pemuda mungil tersebut.

Jimin menggigit bibir bawahnya gugup seraya menatap barisan siswa di hadapannya. Tangannya menggenggam microphone dengan erat. Lantas ia menjawab, "Jika dilihat dari visi misi sekolah ini, beberapa hal yang disampaikan yakni bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan kepada peserta didik agar peserta didik yang tidak melanjutkan jenjang yang lebih tinggi mempunyai kemampuan untuk berwiraswasta sendiri, mengoptimalkan potensi atau bakat yang dimiliki peserta didik, serta menjadikan warga sekolah memiliki budaya hidup sehat dan peduli lingkungan. Terima kasih sebelumnya."

Madeleine Love [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon