④ ᴊᴜɴɢᴋᴏᴏᴋ ɢᴀɴᴛᴇɴɢ

2.9K 376 8
                                    

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


Besok weekend, bertepatan dengan hari dimana diadakannya olimpiade sains. Itu artinya, akhir pekan kali ini Jimin akan menghabiskan waktunya seorang diri tanpa Jungkook. Omong-omong sekarang hari sabtu, sekolah Jimin mengambil kurikulum pendidikan baru sehingga hanya bersekolah sampai hari Jum'at. Sabtu dan minggu libur.

Semalam saat mereka tengah asik berbincang ria melalui telepon, Jungkook mengatakan bahwa hari ini ia akan sibuk untuk mematangkan persiapannya nanti. Katanya, ada satu materi yang belum ia pahami dengan jelas, jadi pemuda itu ingin belajar dengan fokus seharian ini tanpa berpacaran terlebih dahulu.

Nanti, kita bisa pacaran sepuasnya kalau aku udah beres ikut lomba. Ji, jangan sedih ya?

Itu kata Jungkook semalam.

Sejujurnya Jimin sedih, tapi ia sendiri tidak boleh mementingkan egonya agar terus bersama dengan Jungkook. Kesempatan mengikuti olimpiade sains tidak datang dua kali, lain halnya dengan berpacaran yang bisa dilakukan kapan saja.

Lama-lama Jimin sudah seperti pengantin baru yang ditinggalkan tugas oleh mempelainya ke negeri seberang. Uring-uringan tidak jelas karena tidak tahu apa yang akan dilakukannya esok hari.

"Apa aku telpon Taehyung aja ya? Eh tapi dia juga kan pasti lagi sibuk sama kak Yoongi."

Jimin kembali murung.

Pemuda itu terdiam di balkon kamarnya seraya menikmati semilir angin yang berhembus dan menggerakkan rambut hitam lebatnya. Tak lama ia merasakan bulu halus di sekitar kakinya. Jimin terkesiap karena terkejut akan hal itu. Lantas, ia mengalihkan pandangannya ke arah bawah kakinya dan tersenyum saat mengetahui bahwa Miko lah yang mengejutkannya.

"Ah Miko, kamu tahu aja kalau aku lagi bosan."

Miko, seekor kucing jantan persia.

Ingat paket kemarin? Paket itu berasal dari Jungkook, pemuda itu sengaja membelikan seekor kucing padanya karena ia tahu bahwa Jimin sangat menyukai hewan, terlebih lagi apabila itu hewan berbulu seperti kucing dan juga puppy tentunya.

Jimin mengangkat Miko ke dalam pangkuannya dan mengusap bulu halus kucing tersebut dengan lembut. "Miko, kamu ganteng banget deh. Jadi gemas aku."

Miko mengeong pelan seraya menggerakkan ekornya kesana kemari dengan girang, bertanda bahwa ia menyukai pujian dari sang pemilik untuknya. Jimin terkekeh kecil melihat respon kucingnya tersebut, lantas melanjutkan kegiatannya lagi bermanja ria dengan seekor kucing.

Ah, seenggaknya ada Miko yang temenin aku waktu Jungkook gak ada.

• • •

Jungkook menggigit pelan ujung bolpoin miliknya. Matanya fokus pada sebuah soal latihan miliknya dan mencoba memahami apa yang dimaksud dari pertanyaan tersebut.

"Ah, kalau ini sih aku tahu." Jungkook menyilang jawaban yang dirasanya benar.

Matanya menoleh ke arah jam dinding yang terpasang di dalam kamarnya. Sekarang pukul satu siang, itu tandanya ia telah menghabiskan waktu sebanyak lima jam untuk belajar. Pantas saja punggungnya terasa pegal, ia bahkan tak sadar waktu.

Setelahnya Jungkook merapikan semua barang-barangnya seperti buku catatan, buku paket, serta buku sumber lainnya. Saat semuanya beres, pemuda jangkung itu merogoh sakunya untuk menyalakan data ponsel miliknya. Ada beberapa chat yang masuk, namun fokusnya adalah dua pesan yang dikirim oleh sang bunda dan juga tiga buah pesan yang dikirim oleh kekasihnya, Jimin.

Bubun
Dek, jangan lupa ambil kue... 2

Mbul
Semangat! (≧▽≦) 3

Jungkook memiliki untuk membaca chat dari sang bunda terlebih dahulu, takut apabila ada hal penting yang disampaikan oleh bundanya tersebut.

Bubun
• Nanti malam bunda sama ayah pulang, kabari abangmu juga ya. Daritadi dihubungi tapi teleponnya gak aktif.
• Dek, jangan lupa ambil kue dari mamanya Hoseok jam tiga nanti ya? Pesanan bunda udah jadi katanya.

"Bunda pulang mendadak banget perasaan," gumamnya pelan.

Jemarinya bergerak untuk mengetik balasan kepada sang bunda.

Bang Seokjin lagi nginep di rumah temennya, nanti Jungkook sampein.
Iya, Jungkook ambil kuenya bunda. Tiati di jalan ya, salam buat ayah dari adek.

Kirim.

Tak lama ia membuka pesan yang dikirim oleh Jimin beberapa jam lalu. Bibir tipisnya membentuk sebuah kurva berbentuk lengkungan manis saat membaca pesan tersebut.

Mbul ❤
• Sayang?
• Pasti lagi belajar ya? Okedeh, kalau udah selesai jangan lupa kabarin aku loh!
• Semangat! (≧▽≦)

Tanpa basa-basi, Jungkook memilih untuk menghubungi kekasihnya via telepon. Ia ingin sekali melepas rindunya dengan si mungil. Bisa diperkirakan, kekasihnya itu tengah bermain dengan kucing pemberiannya kemarin.

Berdering..

Tersambung..

"Halo, Ji?"

"KOOKOO, JI KANGEN BANGET TAHU! HUEEEEE~"

Jungkook tersenyum mendengarnya. Ia pun sama halnya dengan Jimin, sama-sama merindukan satu sama lain.

"Kamu tahu gak kalau Miko nurut banget sama aku? Aku suruh dia jangan nakal, eh dia langsung diem loh. Sekarang lagi manja-manja sama aku, hihi kucing ganteng."

Menekan tombol loudspeaker, Jungkook menyimpan ponselnya di atas meja seraya bergegas mengganti kaos oblongnya dengan sebuah kemeja berwarna merah. Bersiap untuk pergi membawa pesanan sang bunda.

"Gantengan mana aku sama Miko?"

"Ih kamu apaan sih? Masa disamain sama kucing?"

"Jawab aja, Ji. Aku cemburu loh waktu kamu muji ganteng ke cowok lain."

Mulai lagi, Jungkook si posesif.

Terdengar decakan sebal dari seberang, dapat dipastikan bahwa Jimin merasa jengah dengan apa yang dikatakan olehnya. "Tapi kan Miko kucing, Kook."

"Gantengan aku atau Miko?" tanyanya sekali lagi.

"Jungkook lah! Eh--"

Jungkook tertawa lepas kala mendengar jawaban spontan yang dilontarkan oleh Jimin. Tentu saja ia yang paling tampan, jika tidak, mana mungkin Jimin mau menjadi kekasihnya. Ia itu tampan, Jungkook tidak mengada-ngada loh ya. Bahkan satu sekolah pun tahu akan fakta tersebut.

"Ji?"

"Iya?"

"Love you."

"Eh?"

"Aku cinta kamu, Ji."

Tak ada jawaban terdengar dari lawan bicaranya. Jungkook juga diam menunggu jawaban yang dinantikannya.

"I love you too, Jungkookie."

Jungkook tersenyum.

Ah senangnya.

-to be continue-

Madeleine Love [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon