4. Dia lagi

1.9K 256 37
                                    

Tepat pukul 06

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tepat pukul 06.30 wib, Luna sudah rapi dengan pakaian formalnya. Pakaian formal yang biasa digunakan untuk melamar pekerjaan, sekarang ia memang berniat untuk mencari pekerjaan. Ia juga harus memberanikan diri tinggal di sana, apalagi ia tak memiliki satu orang pun yang ia kenal. Luna tak punya kerabat yang tinggal di Jakarta, dan ia tak bisa pergi ke tempat tinggal sahabatnya. Karena kejadian kecopetan yang ia alami kemarin, membuatnya kehilangan ponsel dan alamat sahabatnya.

Beruntung ia masih memiliki uang untuk sewa kost, dan sekarang sisa uangnya tinggal sedikit. Tidak akan cukup untuk membeli makan sebulan, untuk itu ia harus segera mendapatkan pekerjaan. Luna memutuskan untuk tetap di sana, daripada pulang ke kampungnya. Kedua orang tuanya sudah memberi izin dirinya untuk pergi ke sana, dan membiayainya. Jadi, ia harus tetap berada di sana seperti apa yang dikatakannya pada kedua orang tuanya. Ia akan pulang, jika ia sudah berhasil.


"Aku belum hubungi Ayah dan Ibu, gimana caranya aku kabari mereka? Mana aku nggak hafal lagi nomor mereka, pasti Ayah dan Ibu khawatir karena belum tau kabar dari aku," ucapnya, ia bingung harus apa.

Menghela napasnya berat, Luna memasukkan berkas lamarannya ke dalam tas. Ia akan cari cara untuk mengabari orang tuanya nanti, sekarang ia lebih baik langsung pergi untuk mencari pekerjaan.

Setelah memeriksa jika tidak ada yang ketinggalan, ia pun keluar dari kamarnya dan segera pergi. Namun, saat ia membuka pintu kost-annya. Saat itu juga ia kaget saat melihat seorang cowok yang sudah berdiri di depan pintu, dengan kepalan tangan yang mengambang di atas. Seperti hendak membuka pintu.

"Lho, kamu?" ujar Luna kaget saat melihat cowok yang kemarin menolongnya, dia adalah Sakha. "Kamu sejak kapan di situ?" tanyanya.

Sakha menurunkan kepalan tangannya yang tidak jadi mengetuk pintu, lalu tersenyum tipis pada Luna. "Baru aja," jawabnya.

"Kamu mau ngapain ada di sini?" tanya lagi Luna bingung.

"Lo mau cari kerja, kan?" tanya balik Sakha.

"Iya, kenapa?"

"Gue punya sepupu yang lagi butuh karyawan, apa lo mau coba ngelamar ke sana?" tawar Sakha, membuat Luna mengernyitkan dahinya. Apa cowok itu, datang ke kost-annya untuk menawari sebuah pekerjaan?

"Di mana?"

"Di Restoran, tapi cuma jadi waitress."

"Nggak apa-apa, aku mau coba melamar ke sana," ucap Luna, kebetulan sekali. Ia membutuhkan pekerjaan dengan cepat.

"Serius?" Luna menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. "Ya, udah, biar gue antar lo ke sana."

"Eh, nggak apa-apa, emang? Kamu nggak sibuk?" tanya Luna, ia masih bingung kenapa Sakha baik sekali padanya.

Full Of Secret ✓ [TERBIT : LOTUS PUBLISHER]Where stories live. Discover now