3. Ikhlas

2.2K 277 19
                                    

Ikhlas adalah cara terbaik untuk menerima segalanya, meski apa yang kita dapatkan bukanlah yang kita inginkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ikhlas adalah cara terbaik untuk menerima segalanya, meski apa yang kita dapatkan bukanlah yang kita inginkan.

~ Full Of Secret ~

***

Setelah berputar-putar mencari kost-an, akhirnya gadis itu menemukan kost-an yang cocok dengan sisa uang yang dimilikinya. Butuh waktu satu jam hingga ia bisa mendapatkan kost-an untuk dirinya tinggal di Jakarta, dan semua itu tak lepas dari bantuan cowok bernama Sakha yang tadi menolongnya.

Tadi ia bingung harus apa, ia juga tak tahu daerah Jakarta yang begitu luas. Apalagi, ini baru pertama kalinya ia datang ke Ibu kota. Jadi, setelah menimbang-nimbang tawaran Sakha, ia pun menyetujuinya. Ikut Sakha mencari tempat tinggal sementara untuknya.

"Lo kalau butuh sesuatu, minta tolong aja sama Ibu kost-nya. Atau, lo bisa pinjam ponsel Ibu kost untuk telepon gue, kalau lo butuh bantuan gue. Tadi gue kasih nomor telepon gue ke Ibu kost buat jaga-jaga," ujar Sakha, yang entah kenapa ia mendadak jadi baik seperti itu pada orang yang baru ia temui hari ini.

"Iya, makasih banyak udah mau tolong aku."

"Gue juga bingung, kenapa gue mau tolong lo. Tapi, it's ok nggak masalah. Oh, ya, lo masih ada uang buat beli makan?"

"Masih, kok."

"Bagus, deh, kalau gitu gue pergi dulu. Gue harus balik," ujar Sakha yang langsung dibalas dengan anggukan gadis itu.

Sakha ikut mengangguk, lalu berbalik untuk pergi. Namun, baru tiga langkah ia pergi menjauh dari gadis itu, tiba-tiba ia menghentikan langkahnya dan kembali menghampiri gadis itu. "Gue lupa, lo belum ngasih tau nama lo tadi. Jadi, nama lo siapa?" tanyanya.

"Luna. Panggil aku, Luna," jawabnya sambil tersenyum ramah.

"Luna?" ulang Sakha sambil mengangguk paham, "oke! Gue pergi dulu, Luna."

"Hati-hati." Sakha mengangguk sebagai jawaban, lalu benar-benar pergi dari sana meniggalkan gadis bernama Luna itu.

***

Dalam diamnya Safa menatap Alfi yang sudah tertidur sejak satu jam lalu, apa yang salah dengan Alfi? Sejak lahir, jelas Alfi tak bersalah. Mungkin, hanya waktunya saja yang tidak tepat, Alfi lahir ke dunia. Namun, ini semua sudah terjadi, sudah terlambat untuk mengulang semuanya yang seharusnya tidak terjadi.

"Kamu bawa bayi siapa, Safa?" tanya Erna yang menyambut kepulangan Safa setelah 1 tahun lebih gadis itu pergi merantau ke kota untuk bekerja.

Gadis itu mengigit bibir bawahnya, bingung harus mengatakan apa. Namun, ia sudah terlanjur pulang dengan membawa bayi itu bersamanya.

"Safa, bawa ...," Safa menggantungkan ucapannya, ia ragu untuk menjawabnya. Namun, ia tidak punya pilihan lagi. Sebelum pulang, Safa sudah memikirkan semuanya. Jika ia akan berkata, "Ba-bayi, Safa." Setelah mengatakan itu, Safa menundukkan kepalanya, tak berani menatap wajah ibunya.

Full Of Secret ✓ [TERBIT : LOTUS PUBLISHER]Where stories live. Discover now