Namun Revan sama sekali tidak menganggapi ucapan Alvin, ia pergi meninggalkan mereka berdua

"Kamu milik aku, gaboleh kaya gitu lagi sama orang lain" Ucap Alvin lalu menuntun Alea keluar dari UKS.

Alvin sangat bingung dengan pemikirannya sendiri, ia ingin Alea bersama Revan, namun ia tidak rela Alea meninggalkannya, jadi bagaimana seharusnya? Ia masih terus menatap Alea yang masih dirangkulannya itu, gadis itu sedari tadi terdiam. "Kenapa?" Tanya Alvin yang langsung mendapat gelengan dari Alea

"Besok Minggu, mau jalan?"

Lagi lagi Alea menggeleng.

"Kenapa?"

"Gapapa vin" ujarnya lalu pergi meninggalkan Alvin.

Pulang sekolah, Alea tidak langsung pulang kerumahnya ia mengunjungi tempat yang menjadi kenangannya bersama Revan

Rooftof  adalah kenangannya entah rooftof hotel maupun sekolah, Revan memang sangat menyukai rooftof karena baginya rooftof adalah tempat yang menenangkan.

Langkah mungilnya berjalan menyusuri rooftof sekolah, mengingat setiap kejadian demi kejadian, ia sangat berharap Revan bisa menerimanya kembali dengan cara apapun. Sungguh, Alea sangat menyayangi Revan.

"ALEA" Teriakan yang berasal dari Rio itu membuat Alea menoleh.

"Kenapa?" Tanyanya saat jarak mereka telah 1 cm,

"Revan pingsan, terus tadi udah dibawa ke UGD" Lanjutnya lagi dengan nafas yang sudah ngos ngosan.

Tanpa berkata apapun Alea berlari menuruni tangga dan mencari angkutan umum, ia menuju kerumah sakit terdekat yang pastinya Revan berada disana. Setelah tiba disana ia melihat ada Bianca, Siska, Dan Bagas.

"Revan mana?" Tanya Alea terengah engah.

"Didalem le" jawab Bagas dengan nada lemas.

"Dia kenapa?" Tanyanya lagi seraya melangkah kedepan pintu UGD

"Dia pingsan, gatau gara gara apa" Balas Bianca.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya dokter berjas putih itu keluar. "keluarga Revan?" Tanya dokter itu seraya melihat kearah mereka semua

"Saya dok," tunjuk Alea.

"Maaf, apa anda keluarganya?" Tanya dokter itu lagi.

"Saya- tu- tunangannya dok" balasnya berbohong.

"Oh baik, ikut saya ke ruangan" Balas dokter itulagi lalu melangkah meninggalkan ruangan UGD itu.

Ruangan Dokter

"Gimana dok, keadaan Revan?" Tanyanya gusar

"Revan kekurangan banyak darah, dan harus segera mendapatkan donor."

"Golongan darahnya apa dok?"

"Golongan darahnya AB"

Alea tersenyum tipis. "Saya bersedia mendonorkan darah dok" ucap Alea yang langsung diangguki oleh dokter yang bername tag Silla itu.

"Baik, nanti silahkan keruangan donor ya" Lanjutnya lalu mempersilahkan Alea keluar.

Alea berlari kecil kearah teman temannya. "Guys, gue mau donor darah dulu buat Revan, nanti gue balik lagi" Ujar Alea lalu meninggalkan mereka semua dan menuju ruang Donor.

Badboy Vs Fuckgirl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang