16 | Putus

694 113 15
                                    

⚠️aku saranin kalian sambil dengerin lagu yang diatass^^

▌│█║▌║▌║ - ║▌║▌║█│▌

Rasa tidak enak mulai muncul tak karuan, Irene menggelangkan kepalanya kuat kuat, ia kembali berjalan menyusuri koridor

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Rasa tidak enak mulai muncul tak
karuan, Irene menggelangkan kepalanya kuat kuat, ia kembali berjalan menyusuri koridor.

Dengan langkah gontai gadis itu menghampiri Karin. "Karin! Aku udah lakuin syarat pertama" ujar Irene dengan wajah masam.

Karin melipat kedua tangannya didepan dada. "Bagus" ucapnya singkat dan tertawa miring

"Lakuin syarat ke dua, tiga, dan empat, lalu lo akan dapet semuanya"

"Tapi..kalo aku lakuin itu, apa bakal ketahuan?" Tanya Irene dengan nada gemetar.

Karin menggeleng dan tersenyum kebencian. "Maybe" balasnya masa bodo, dan langsung pergi meninggalkan Irene yang masih termangu.

Irene yang menatap tubuh Karin yang sudah menjauh itu masih termangu, hatinya selalu bertolak belakang dengan fikirannya. Mungkinkah ini yang terbaik untuknya

• • •

Alea melangkahkan kakinya menuju koridor, sebelumnya ia telah izin kepada guru yang sedang mengajar dikarenakan perutnya sangat sakit jadi Alea memutuskan untuk pergi ke toilet.

Ditengah perjalanan ia melihat Irene dan Revan yang sedang duduk berdua didepan kelas, mereka tidak berbicara, namun berhak kah Alea cemburu?.

Ia mengubah rute jalannya, berjalan kearah Revan dan Irene. "Van" panggilnya saat telah tiba didekat mereka berdua.

Revan menoleh. "Lea"

"Kalian lagi apa?" Tanya Alea dengan nada santainya.

"Kita dihukum" jawab Irene, sinis.

Alea mendelikkan bahunya. Mengapa Irene sesinis itu? Revan yang mendengar jawaban Irene langsung menatapnya dengan tatapan benci.

"Lo ko gitu ngomongnya sama Lea?" Bentak Revan,

Irene yang mendengar itu langsung menunduk dalam dalam, ini bukan maunya! ini hanya topeng dibalik kebaikannya.

"JAWAB" sentaknya.

"Udah van gapapa" Balas Alea seraya mengusap punggung Revan.

Alea menoleh kearah Irene dan Revan bergantian, "yaudah aku ketoilet dulu" ucapnya lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Revan yang menatap kepergian Alea langsung mengalihkan pandangannya kepada Irene dan menatapnya dengan tatapan tidak suka.

Irene yang mendapatkan tatapan itu langsung merutuk dirinya sendiri. Ia ingin menangis saat ini juga, tetapi hatinya menolak, ini salahnya!

Badboy Vs Fuckgirl जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें