26 | Eomuk

1.4K 259 94
                                    

Jika ditanya, seberapa sayang Yoongie pada Jungie hyung, Jinie hyung, Hoseokie, Namjoonie, dan Taetae, si gembul mungkin akan merentangkan tangannya selebar mungkin, atau bahkan tidak akan bisa menjawab

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika ditanya, seberapa sayang Yoongie pada Jungie hyung, Jinie hyung, Hoseokie, Namjoonie, dan Taetae, si gembul mungkin akan merentangkan tangannya selebar mungkin, atau bahkan tidak akan bisa menjawab.

Rasa sayangnya tidak bisa dihitung, diukur, ataupun ditimbang. Terlalu banyak, terlalu berat. Tidak bisa disebutkan.

"Jadi ... seberapa sayang Yoongie pada Jungie hyung?" tanya Seokjin. Yoongie menunduk kecil, menggeleng dengan pipi memerah yang sukses membuat Seokjin gemas bukan kepalang.

"Hm? Hm...? Seberapa sayang?" tanyanya lagi.

"Uh ... Tidak tawu!! Janan tanya-tanya!" teriaknya keras. Seokjin tertawa gemas. Menggigit gemas pipi gembil Yoongie, membuat sang adik merengek lucu.

"Kalau dengan Jinie hyung, dan Hoseokie hyung, seberapa sayang?" tanyanya. Si gembul tersenyum manis. Merentangkan tangannya selebar mungkin, lalu memeluk sang Kakak.

"Cayaaang cekali~" lontarnya teredam pelukan. 

Tertawa kecil, Seokjin lantas mengusak rambut sang Adik.

"Dengan Taehyungie? Namjoonie?" tanyanya lagi.

"Cayang banyak-banyak!" jawab Yoongie. Seokjin terkekeh gemas.

"Dengan Jungie hyung, bagaimana?" celetuk Jungkook yang baru saja datang.

Si gembul menoleh cepat.

"Tidak sayang, hm?" lanjut Jungkook.

"Cayang! Banyak cekali!!" teriak Yoongie. Jungkook tertawa lebar.

"Mau jalan-jalan, Yoong?" tawarnya, yang tentu saja, dibalas dengan anggukan ribut Yoongie.

"Tunggu sebentar, ya. Hyungie ganti baju dulu, lalu kita pergi keluar."

Seokjin mengernyit. "Kemana, Kook?" tanyanya.

"Pergi ke Myeongdong, Hyung."

***

Ini adalah kali pertama Yoongie pergi ke jalanan Myeongdong. Kata Hoseokie, ada banyak sekali makanan di sana. Yoongie bisa memilih, lalu membeli banyak-banyak hingga perutnya membuncit kekenyangan.

Seketika, mata anak itu berbinar.

Apa makanannya memang sebanyak, dan seenak itu?

Jinie hyung juga berkata, kalau ada banyak makanan pinggir jalan Myeongdong yang menjadi favoritnya. Dan Yoongie benar-benar dibuat tidak sabar. Apalagi jika mengingat bagaimana semangatnya Seokjin hyung saat bercerita.

Makanannya pasti benar-benar enak. Iya, 'kan?

"Ayo turun, Yoong," ujar Jungkook. Yoongie mengangguk cepat. Keluar dari mobil, dan menatap jalanan sekitar yang pinggir jalannya dipenuhi oleh stan makanan.

"Wah ... Banyak cekali, Jungie yung ...," kagumnya. Jungkook tertawa gemas. Menggandeng tangan kecil sang Adik, lalu berjalan melewati keramaian.

"Ayo beli hotteok pesanan Jin hyung dulu," tuturnya. 

.

.

.

"Hotteokna enak. Tidak sepeti buatan Taetae," celetuk si gembul saat satu gigitan hotteok berhasil masuk kedalam mulutnya. Jungkook terkekeh.

"Memang, Taetae buat hotteok?" tanyanya. Yoongie mengangguk.

"Iya! Tapi hotteokna jadi hitam!" jawabnya. Jungkook terkekeh pelan. Tidak aneh juga, mengingat sepupunya yang satu itu jarang menyentuh kompor.

"Ayo cari es krim ikan," ajaknya, dan kembali menggandeng tangan sang Adik untuk menuju stan makanan selanjutnya.

***

"Tahu tidak Yungie?! Yoongie tadi temu-temu Jiminie yung! Lalu makan es klim ikan sama-sama," semangat si gembul ketika menceritakan apa saja yang terjadi saat ia berburu makanan di jalanan Myeongdong bersama sang kakak.

"Jiminie ada di sana?" tanya Seokjin. Yoongie mengangguk cepat.

"Iya! Sama-sama Ayah dan Ibuna."

"Lalu, lalu ... Yoongie makan es klim, becaaal~ cekali!" lanjutnya. Seokjin tertawa gemas.

"Lain kali, ayo pergi dengan Hyungie," ajaknya. Si gembul mengangguk semangat.

"Pelgi dengan Hociki juga?" tanyanya, menatap Hoseok yang asyik memakan setusuk eomuk.

"Iya! Ayo pergi bersama!" serunya setuju.

"Hociki ...," panggil si gembul.

"Itu apa?" lanjutnya sembari menunjuk makanan yang ada dalam genggaman sang Paman.

"Eomuk, Yoong," jawabnya.

"Enak?" tanyanya lagi. Hoseok mengangguk.

"Enak sekali, tapi pedas," terangnya.

"Yoongie mawu," pinta si keponakan. Hoseok mengerjap cepat.

"Tapi pedas, lho ...," ujarnya.

Bukannya tidak mau berbagi, tapi makanan yang ingin dicicip oleh Yoongie memang pedas. Untuk Hoseok memang tidak terlalu pedas, tapi tentu lain untuk si gembul yang masih awam dengan saus dan cabai.

"Tidak apa-apa, Hociki ... Minta sedikiiitt saja," bujuk si gembul, lengkap dengan mata bulat dan tatapan mengiba yang dibuat-buat. Hoseok menghela napas panjang.

"Sedikit saja, ya?" tuturnya. Yoongie mengangguk semangat. Berubah menjadi anak baik untuk menunggu secuil eomuk masuk ke dalam mulutnya.

"Nanti tidak boleh menangis, lho, Yoong," peringat Seokjin.

"Tidak menangis, kok!" serunya lantang membuat Seokjin tertawa kecil. Menatap lekat bagaimana secuil eomuk masuk ke dalam mulut sang adik.

"Bagaimana? Enak?" tanya Hoseok. Yoongie mengangguk. Enak! Ini ikan!

Tapi ...

"U-uh ...."

"Pedas, Hociki ...."

Seokjin terkekeh. Berdiri untuk mengambilkan segelas air minum, dan memberikannya pada sang Adik yang kini menjulurkan lidahnya karena pedas.

"Mau lagi?" tawarnya pada Yoongie yang menegak rakus segelas air.

"Pedaass!!" teriak si gembul dengan mata yang mulai berair. Sebisa mungkin menahan lelehan air mata agar tidak tumpah, guna menepati ucapannya.

"Janjinya tidak menangis, lho," ujar Jungkook mengingatkan.

"Ini, nanti pedasnya cepat hilang," ucapnya sembari memberikan sebotol susu pisang pada sang Adik, yang langsung diminum dengan rakus.

"Pedasnya sudah hilang?" tanya Jungkook. Yoongie mengangguk kecil. Yah ... walaupun belum hilang sepenuhnya, tapi lidahnya sudah tidak terbakar hebat seperti sebelumnya.

"Mau lagi, Yoong? Hyungie masih punya banyak," celetuk Hoseok, yang disambut dengan gelengan ribut si gembul.

Mulai saat ini, Yoongie tidak suka dengan yang namanya makanan pedas!








tbc

ADORABLE YOONG ✔Where stories live. Discover now